(Kebajikan yang banyak)
Diturunkan di Makkah, sesudah surat al-‘Ādiyāt, terdiri dari 3 ayat.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَ انْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ.
Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.
Mengharuskan kita menyambut anugerah Allah dengan shalat dan sedekah:
108:1. Sesungguhnya Kami memberikan kepada engkau (Kami khususkan untuk engkau) kebaikan yang banyak (33831).
108:2. Maka bersembahyanglah untuk Tuhan engkau dan sembelihlah korban (33842).
108:3. Sesungguhnya orang yang benci kepada engkau, itulah orang yang putus keturunannya. (33853)
Surat ini menerangkan, bahwasanya Allah telah memberikan kepada Nabi-Nya al-Kautsar (kebajikan yang banyak).
Dan menyuruh Nabi bersembahyang dan bersedekah sebagai tanda kesyukuran atas ni‘mat yang diperoleh itu.
Orang musyrikīn Makkah, selalu menjelek-jelekkan Nabi serta mempergunjingkan beliau dengan alasan bahwa Nabi seorang yang dibenci Allah. Tuduhan ini mereka landaskan dengan meninggalnya putra-putra Nabi yang lelaki dan dengan penderitaan-penderitaan yang diderita oleh pengikut-pengikut Nabi.
Untuk menenangkan hati Nabi, Allah menurunkan surat ini.
Adapun persesuaian antara surat yang telah lalu dengan surat ini, ialah:
Surat al-Kautsar ini menerangkan, bahwa Allah melimpahkan kebajikan yang tidak terkira-kira kepada Muḥammad, untuk menolak cibiran-cibiran orang-orang musyrikīn Makkah yang menjelek-jelekkan Nabi, karena Nabi diikuti oleh orang-orang yang lemah-lemah dan karena putra-putra Nabi yang lelaki wafat di waktu masih kecil-kecil dan karena pengikut-pengikut Nabi sering-sering mendapat bencana.