MAKKIYYAH
JUMLAH AYAT: 3 AYAT
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَ انْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ.
108:1. Sungguh, Kami telah memberimu (Muḥammad) nikmat yang banyak.
108:2. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
108:3. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
(إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ) Innā A‘thaināka-l-Kautsar: Kami, Rabb kemuliaan dan keagungan, telah memberikan kepadamu, wahai Nabi Kami, yaitu “al-kautsar” yaitu sungai di surga.
(فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَ انْحَرْ) Fa Shalli li Rabbika Wanḥar: Maka bersyukurlah dengan shalat kepada Rabbmu saja yang telah memberimu nikmat yang banyak dan sembelihlah hewan qurban hanya untuk-Nya.
(إِنَّ شَانِئَكَ) Inna Syāniaka: Yaitu orang-orang yang membencimu.
(هُوَ الْأَبْتَرُ) Huw-al-Abtar: Merekalah yang paling sedikit menerima dan hina serta terputus dari rahmat-Nya.
Firman-Nya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” (11851) tiga ayat ini dikhususkan bagi Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam karena beliaulah yang diajak bicara langsung oleh Allah. Ayat ini juga mengandung ma‘na hiburan bagi Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam sebuah riwayat bahwa ketika putra beliau yang bernama al-Qāsim meninggal dunia, maka berkatalah al-‘Āsh bin Wā’il as-Sahmī/Suhamī: “Muḥammad telah terputus karena tidak memiliki keturunan laki-laki.” Maka turunlah ayat ini sebagai bantahan terhadap al-‘Ash dan sebagai hiburan bagi Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam serta sebagai kabar gembira bagi beliau dan umatnya dengan “al-kautsar” yaitu sebuah sungai di surga yang kedua tepinya terbuat dari emas. Tempat mengalirnya terbuat dari permata dan berlian. Pasirnya lebih wangi dari minyak kasturi dan airnya lebih manis dari madu dan lebih jernih dari air es.
Air “al-kautsar” inilah yang akan memenuhi telaga ketika di padang Maḥsyar pada hari Kiamat kelak. Tidak ada yang mendatangi telaga ini, kecuali orang-orang shāliḥ dari umat Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Allah ta‘ālā berfirman: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.” Yaitu Kami khususkan “al-kautsar” (11862) untukmu. Yaitu sebuah sungai di dalam surga (11873) yang paling agung dan masih banyak kebaikan lain yang telah Allah berikan kepadamu, seperti kenabian, agama yang benar, diangkatnya derajatmu, dan engkau mendapatkan tempat yang tinggi.
Allah ta‘ālā berfirman: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah,” (11884) maksudnya bersyukurlah atas nikmat ini dengan shalat hanya kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya, dan jangan menyembelih, kecuali hanya untuk-Nya. Semua ini merupakan pelajaran untuk umat beliau. Apakah yang dimaksud dengan shalat di dalam ayat ini? Yang dimaksudkan adalah shalat ‘Īd. Sedangkan menyembelih adalah menyembelih hewan qurban. Shalat dan sembelihan dapat dimasukkan ke dalam ma‘na surat ini.
Firman-Nya: “Inna Syāniaka Huw-al-Abtar” (11895) sesungguhnya orang yang membencimu, kapan dan di mana saja. Kata “abtaru” artinya adalah yang paling sedikit, paling hina, dan terputus keturunan dan nasabnya.