Surah al-Kafirun 109 ~ Tafsir Juz ‘Amma – al-Khayyath

TAFSIR JUZ ‘AMMA
Oleh: Syaikh ‘Abdullah al-Khayyath
(Imam Masjid-il-Haram)
Penerjemah: Herman Susilo, Lc.
Penerbit: GRIYA ILMU

TAFSIR SURAT AL-KĀFIRŪN

Surah ke-109: 6 Ayat

Al-Kāfirūn, Ayat 1-6:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ. لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ. وَ لَا أَنْتُمْ عَابِدُوْنَ مَا أَعْبُدُ. وَ لَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْ. وَ لَا أَنْتُمْ عَابِدُوْنَ مَا أَعْبُدُ. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَ لِيَ دِيْنِ

109:1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir.

109:2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

109:3. Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah.

109:4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

109:5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah.

109:6. Untukmu agamamu dan untukku agamaku.”

ASBABUN NUZUL:

Bahwa kaum Quraisy meminta kepada Nabi s.a.w. agar beliau menyembah ilah mereka selama satu tahun dan mereka pun akan beribadah kepada Allah ta‘ala selama satu tahun. Hendaknya beliau bersikap baik kepada mereka dan mereka pun akan bersikap baik kepada beliau. Lalu Allah menurunkan surat ini.

MAKNA AYAT SECARA GLOBAL:

Allah memerintahkan Rasul-Nya Muhammad s.a.w. agar menyampaikan pembicaraan kepada orang-orang musyrik, dan supaya beliau berlepas diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah. Maka Rasul s.a.w. pun segera berlepas diri dari beribadah kepada apa yang mereka ibadahi sebagaimana yang diperintahkan oleh Rabb-nya. Dan beliau juga memberitahukan kepada mereka bahwa mereka berdusta dalam dakwaan mereka beribadah kepada Allah semata. Kemudian beliau mengulangi pernyataan berlepas diri dari sesembahan-sesembahan mereka pada masa yang akan datang. Demikian juga beliau memberitahukan kepada mereka bahwa mereka tidak akan pernah melakukan hal tersebut pada masa yang akan datang. Bahkan mereka akan senantiasa berada dalam kekufuran mereka kepada Allah dan terhadap apa yang mereka jadikan sebagai sesembahan yang bathil, karena ibadah kepada Allah semata tak sejalan dengan syirik kepada-Nya. Dan agama Allah tidak akan lurus melainkan dengan berlepas diri dari kesyirikan dan hal-hal yang akan mengantarkan kepada kesyirikan. Allah menutup sikap berlepas diri ini dengan pemberitahuan kepada mereka bahwa bagi mereka agama mereka yang telah mereka pilih sendiri untuk mereka, yaitu syirik, dan bagi beliau s.a.w. agamanya yang telah Allah ridhai baginya, yaitu mengesakan Allah.

Ada yang berpendapat bahwa ayat ini ditujukan kepada orang yang telah ada dalam ilmu Allah bahwa mereka tidak akan mungkin beriman dan tidak mungkin menerima petunjuk.

FAEDAH:

  1. Keteguhan Rasul s.a.w. di atas tauhid dan dalam dakwah kepada-Nya.

2). Penjelasan bahwa orang yang diajak dialog dengan ayat ini tidak akan mungkin mendapat petunjuk, bahkan mereka akan meninggal di atas kesyirikan.

3). Seseorang wajib berpegang teguh kepada agama dan ‘aqidahnya dengan sebenar-benarnya. Hendaklah ia tidak menoleh kepada agama-agama yang bathil meskipun orang-orang yang bathil memperindahnya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *