SŪRAT-UL-INSĀN
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ
(Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetas mani yang bercampur) (al-Insān [76]: 2)
- Ath-Thabarī: Abū Kuraib dan Abū Hisyām menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Wakī‘ menceritakan kepada kami, ia berkata: Al-Mus‘ūdī menceritakan kepada kami dari ‘Abdullāh bin al-Mukhāriq dari ayahnya dari ‘Abdullāh, ia berkata: “Yang bercampur,” maksudnya adalah uratnya. (1129[efn_note]1229). Jāmi‘ 29: 127. Az-Zamakhsyarī meriwayatkannya dalam al-Kasysyāf 4: 167 dengan redaksi yang sama.Al-Qurthubī meriwayatkannya dalam al-Aḥkām 19: 119 dengan redaksi: “Yang bercampur adalah urat-urat pada gumpalan daging.”
As-Suyuthī mengutipnya dalam ad-Durr 6: 297 dari ‘Abd bin Humaid dan Ibn-ul-Mundzir dengan redaksi aslinya.
Ia juga mengutipnya dari Sa‘īd bin Manshūr dan Ibnu Abī Ḥātim dengan redaksi yang sama. Dan juga 6: 300 dari ‘Abd bin Humaid dan Ibnu Abī Ḥātim.[/efn_note]).
- Al-Qurthubī: Diriwayatkan dari Ibnu Mas‘ūd: Air mani laki-laki dan air mani perempuan. Keduanya adalah dua warna. (1230[efn_note]1230). Aḥkām 19: 119.211). Dalam Manuskrip asli disebutkan: Murrah bin ‘Abdullāh, dan ini salah.[/efn_note]).
لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَ لَا زَمْهِرِيْرًا.
(mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang menggigit.) (al-Insān [76]: 13)
- Ath-Thabarī: Muḥammad bin al-Mutsannā menceritakan kepada kami, ia berkata: Wahb bin Jarīr menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu‘bah menceritakan kepada kami dari as-Suddī dari Murrah (dari) (211) ‘Abdullāh, ia berkata tentang dingin yang bersangatan (udara yang sangat dingin): “Ia termasuk jenis siksaan.” Allah berfirman: (لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَ لَا شَرَابًا) “Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak [pula mendapat] minuman” (an-Naba’ [78]: 24). (1231[efn_note]1231). Jāmi‘ 290: 132. As-Suyuthī mengutipnya dalam ad-Durr 6: 300 dari ‘Abd bin Humaid dan Ibnu Abī Ḥātim dengan redaksi yang sama. Ia juga mengutip dengan makna yang sama 6: 308 pada surah an-Naba’ ayat 24-25 dari ‘Abd bin Humaid, Ibn-ul-Mundzir dan Ibnu Abī Ḥātim. Ia juga mengutipnya 5: 318 pada surah Shad ayat 57-58 dari ‘Abd bin Humaid dari Murrah. Ia berkata: “Disebutkan tentang dingin yang bersangatan. Maka ‘Abdullāh berkata (membaca ayat): “Dan adzab yang lain yang serupa itu berbagai macam.” (Shād [38]: 58). Mereka berkata kepada ‘Abdullah: “Sesungguhnya Zamharīr adalah dingin yang sangat.” Maka ia membaca ayat ini: “Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman selain air yang mendidih dan nanah.” (an-Naba’ [78]: 24-25). Lihat surah Shād ayat 57-58.[/efn_note]).
- Al-Qurthubī: Ibnu Mas‘ūd berkata: “Ia termasuk jenis siksaan, yaitu dingan yang sangat. Sampai-sampai penghuni neraka apabila dijatuhkan di dalamnya, mereka minta kepada Allah agar disiksa dengan api saja selama 1000 tahun; dan itu lebih ringan bagi mereka daripada disiksa dengan dingin yang bersangatan satu hari.” (1232[efn_note]1232). Aḥkām 19: 136.[/efn_note]).
…… وَ ذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا
(…. Dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya). (al-Insān [76]: 14).
- As-Suyuthī: Ibnu Abī Syaibah mengeluarkan dari ‘Abdullāh bin Mas‘ūd, ia mengatakan bahwa pada pelayan penghuni surga akan mengatakan: “Dari mana kami memetik buah untukmu? Dari mana kami memberi minum untukmu?” (1233[efn_note]1233). Ad-Durr 6: 300.[/efn_note]).