Surah al-Insan 76 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan (2/2)

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Rangkaian Pos: Surah al-Insan 76 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Ayat 12-22: Gambaran kenikmatan yang diperoleh oleh orang-orang yang berbuat kebajikan di surga.

وَ جَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَ حَرِيْرًا. مُتَّكِئِيْنَ فِيْهَا عَلَى الْأَرَائِكِ، لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَ لَا زَمْهِرِيْرًا. وَ دَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلَالُهَا وَ ذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا. وَ يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِآنِيَةٍ مِنْ فِضَّةٍ وَ أَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَاْ. قَوَارِيْرَاْ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوْهَا تَقْدِيْرًا. وَ يُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجِبِيْلًا. عَيْنًا فِيْهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيْلًا. وَ يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُوْنَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُوْرًا. وَ إِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيْمًا وَ مُلْكًا كَبِيْرًا. عَالِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَ اِسْتَبْرَقٌ وَ حُلُّوْا أَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍ وَ سَقَاهُمْ رَبُهُمْ شَرَابًا طَهُوْرًا. إِنَّ هذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاءً وَ كَانَ سَعْيُكُمْ مَشْكُوْرًا.

  1. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (27061) (berupa) surga (27072) dan (pakaian) sutra.
  2. Di sana mereka duduk bersandar (27083) di atas dipan (27094), di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan. (27105)
  3. Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya. (27116)
  4. Dan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal,
  5. kristal yang jernih terbuat dari perak (27127), mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka). (27138)
  6. Dan di sana mereka diberi segelas minuman (27149) bercampur jahe.
  7. (yang didatangkan dari) sebuah mata air surga (di surga) yang dinamakan salsabil.
  8. Dan mereka dikelilingi oleh anak-anak yang tetap muda (271510). Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan. (271611)
  9. Dan apabila kamu melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. (271712)
  10. Mereka berpakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak (271813), dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci).
  11. Inilah balasan untukmu (271914), dan segala usahamu (272015) diterima dan diakui (Allah). (272116)

 

Ayat 23-26: Penurunan al-Qur’ān-ul-Karīm dan pengarahan kepada para da’i agar mengadakan hubungan dengannya.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ تَنْزِيْلًا. فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَ لَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُوْرًا. وَ اذْكُر اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَ أَصِيْلًا. وَ مِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَ سَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيْلًا.

  1. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’ān (272217) kepadamu (Muḥammad) secara berangsur-angsur.
  2. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu (272318), dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. (272419)
  3. (272520) Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. (272621)
  4. Dan pada sebagian dari malam (272722), maka bersujūdlah kepada-Nya dan bertasbīḥlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (272823)

 

Ayat 27-28: Lalainya orang-orang kafir dari akhirat, cintanya mereka kepada dunia dan lemahnya mereka di hadapan kekuasaan Allah subḥānahu wa ta‘ālā.

إِنَّ هؤُلَاءِ يُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ وَ يَذَرُوْنَ وَرَاءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيْلًا. نَحْنُ خَلَقْنَاهُمْ وَ شَدَدْنَا أَسْرَهُمْ، وَ إِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَا أَمْثَالَهُمْ تَبْدِيْلًا.

  1. Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu (272924) mencintai kehidupan dunia dan meninggalkan hari yang berat (hari akhirat) di belakangnya. (273025)
  2. (273126) Kami telah menciptakan mereka (273227) dan menguatkan persendian tubuh mereka (273328). Tetapi jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka. (273429)

 

Ayat 29-31: Hidāyah di Tangan Allah, maka mintalah kepada-Nya.

إِنَّ هذِهِ تَذْكِرَةٌ، فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيْلًا. وَ مَا تَشَاءُوْنَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللهُ، إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكَيْمًا. يُدْخَلُ مَنْ يَشَاءُ فِيْ رَحْمَتِهِ، وَ الظَّالِمِيْنَ أَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيْمًا.

  1. 29. Sungguh, (ayat-ayat) ini adalah peringatan (273530), maka barang siapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu dia mengambil jalan menuju Tuhannya. (273631)
  2. Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila dikehendaki Allah (273732). Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (273833)
  3. Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (surga) (273934). Adapun bagi orang-orang zhālim (274035) disediakan-Nya ‘adzab yang pedih.

Selesai tafsir surah al-Insān dengan pertolongan Allah dan taufīq-Nya wal-ḥamdulillāhi rabb-il-‘ālamīn.

Catatan:

  1. 2706). Dalam mengerjakan perintah Allah, dalam menjauhi larangan Allah dan terhadap taqdīr Allah yang pedih dengan tidak berkeluh kesah.
  2. 2707). Yang menghimpun semua kenikmatan dan selamat dari semua yang mengeruhkan atau mengurangi kenikmatannya.
  3. 2708). Dengan santai.
  4. 2709). Yang diberi kain penghias.
  5. 2710). Menurut penyusun tafsir al-Jalālain, “zamharīr” di ayat tersebut artinya bisa juga bulan. Dengan demikian, surga sudah terang tanpa matahari dan bulan, di samping keadaannya yang tidak panas dan tidak dingin bahkan dengan keadaan yang membuat enak badan.
  6. 2711). Sehingga dapat dipetik oleh orang yang berdiri, duduk dan berbaring.
  7. 2712). Bagian dalamnya dapat terlihat dari luar.
  8. 2713). Ya‘ni bejana-bejana itu diukur oleh penghuni surga dengan ukuran yang sesuai kelezatan mereka, sehingga anak-anak itu membawakannya sesuai yang mereka (penghuni surga) inginkan.
  9. 2714). Yaitu minuman arak yang bercampur jahe agar rasa dan aromanya enak.
  10. 2715). Yang melayani mereka.
  11. 2716). Ya‘ni karena indahnya dan bertebarannya mereka melayani.
  12. 2717). Ya‘ni engkau akan melihat salah seorang di antara mereka mempunyai istana, tempat tinggal dan kamar-kamar yang indah yang sulit disifatkan. Demikian pula kebun-kebun yang indah, buah-buahan yang lezat yang mudah dipetik, sungai yang mengalir, dan lainnya yang menarik hati dan menggembirakan jiwa. Ia juga memiliki istri-istri yang sangat cantik dan baik yang menggabung antara keindahan luar dan dalam sehingga membuat hati senang, di samping dikelilingi para pelayan yang selalu melayani permintaannya sehingga ia merasakan ketenangan, ketenteraman dan kenyamanan. Dan yang paling besar di atas semua itu adalah dapat melihat Allah subḥānahu wa ta‘ālā, mendengar pembicaraan-Nya, merasakan kenikmatan di dekat-Nya serta meraih ridha-Nya. Maka Maha Suci Allah Yang Maha Raja lagi Maha Memiliki, Yang Maha Benar lagi Maha Menerangkan yang tidak akan habis perbendaharaan-Nya dan tidak akan berkurang kebaikan-Nya. Oleh karena tidak akan habis sifat-sifat-Nya, maka tidak akan habis pula kebaikan dan ihsan-Nya. Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam surgamu dan jauhkanlah kami dari neraka. Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam surgamu dan jauhkanlah kami dari neraka. Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam surgamu dan jauhkanlah kami dari neraka.
  13. 2718). Dalam ayat lain diterangkan, bahwa mereka diberi gelang dari emas. Hal ini untuk memberitahukan, bahwa mereka diberi perhiasan emas dan perak secara bersamaan atau secara terpisah.
  14. 2719). Terhadap ‘amal yang kamu lakukan terdahulu.
  15. 2720). Meskipun sedikit.
  16. 2721). Ya‘ni dengan ‘amal itu Allah subḥānahu wa ta‘ālā jadikan untuk kamu kenikmatan yang kekal yang banyak jumlahnya dan tidak mungkin dihitung.
  17. 2722). Yang di dalamnya terdapat janji dan ancaman serta penjelasan yang dibutuhkan hamba. Demikian pula di dalamnya terdapat perintah untuk melaksanakan perintah-Nya dan syarī‘at-Nya, berusaha merealisasikannya dan bersabar di atasnya. Oleh karena itu di ayat selanjutnya, Allah subḥānahu wa ta‘ālā berfirman: “Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu…dst.
  18. 2723). Yaitu menyampaikan risalah-Nya. Atau maksudnya, bersabarlah kepada ketetapan Tuhanmu baik yang qadarī (terhadap alam semesta) dengan tidak keluh kesah, maupun kepada ketetapan Tuhanmu yang syar‘ī (dalam agama), ya‘ni lakukanlah dan jangan membuatmu berhenti meskipun ada yang menghalangi.
  19. 2724). Menurut sebagian mufassir, orang yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah ‘Utbah bin Rabī‘ah dan Walīd bin Mughīrah yang meminta kepada Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam agar berhenti menyampaikan risalahnya. Bisa juga maksudnya setiap orang yang berdosa dan orang kafir, ya‘ni jangan taati keduanya siapa pun mereka berdua itu. Karena menaati mereka akan jatuh ke dalam maksiat dan mereka tidaklah memerintahkan kecuali yang sesuai dengan hawa nafsu mereka.
  20. 2725). Oleh karena sabar perlu dibantu dengan menjalankan ibadah dan banyak berdzikr, maka Allah subḥānahu wa ta‘ālā memerintahkan demikian. Termasuk ke dalam apa yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah menjalankan shalat yang lima waktu dan shalat-shalat sunah serta berdzikr pada waktu-waktu tersebut.
  21. 2726). Ada yang menafsirkan dengan melaksanakan shalat Shubuḥ, Zhuhur dan ‘Ashar.
  22. 2727). Ada yang menafsirkan dengan melaksanakan shalat Maghrib dan ‘Isyā’.
  23. 2728). Yaitu mengerjakan shalat malam.
  24. 2729). Meskipun engkau telah membacakan ayat-ayat Allah kepada mereka, mendorong dan menakut-nakuti, namun ayat-ayat itu tetap saja tidak bermanfaat bagi mereka, karena mereka lebih mengutamakan dunia dan merasa tenteram dengannya serta tidak mau ber‘amal untuk menghadapi hari yang sangat berat, yaitu hari Kiamat seakan-akan mereka tidak diciptakan kecuali untuk dunia dan tinggal di sana.
  25. 2730). Dengan tidak ber‘amal untuk menghadapinya.
  26. 2731). Selanjutnya Allah subḥānahu wa ta‘ālā berdalih dengan dalil ‘aqlī (akal) yang menunjukkan bahwa mereka sangat mungkin sekali dibangkitkan.
  27. 2732). Dari yang sebelumnya tidak ada.
  28. 2733). Oleh karena Allah subḥānahu wa ta‘ālā mampu berbuat demikian, maka Dia mampu pula menghidupkan mereka setelah mereka mati. Demikian pula Dia yang merubah kejadian mereka dari kejadian yang satu kepada kejadian selanjutnya sehingga tidak layak bagi-Nya membiarkan mereka begitu saja; tidak diperintah dan tidak dilarang serta tidak diberikan balasan.
  29. 2734). Maksudnya mengganti mereka dengan kaum yang lain. Bisa juga maksudnya mengadakan mereka kembali setelah mereka mati.
  30. 2735). Yang seorang mu’min dapat sadar dengannya dan dapat mengambil manfaat dari targhīb dan tarhīb yang ada di dalamnya.
  31. 2736). Ya‘ni jalan yang menyampaikan kepada Allah, dan Allah subḥānahu wa ta‘ālā telah menerangkan jalan tersebut serta memberikan pilihan kepada manusia untuk menempuhnya atau tidak.
  32. 2737). Karena kehendak Allah itu berlaku.
  33. 2738). Dia memiliki hikmah dalam memberikan petunjuk kepada orang yang mendapat petunjuk dan menyesatkan orang yang sesat.
  34. 2739). Ya‘ni diistimewakan dengan perhatian-Nya dan diberi-Nya taufīq kepada sebab-sebab kebahagiaan.
  35. 2740). Yang lebih memilih kesesatan daripada petunjuk, maka disediakan-Nya ‘adzab yang pedih karena kezhāliman mereka.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *