Surah al-Ikhlash 112 ~ Tafsir Syaikh Fadhlallah

Tafsir Juz ‘Amma
(Judul Asli: Beams of Illumination)
Oleh: Syaikh Fadhlallah Haeri

SURAH AL-IKHLĀSH

“MANUSlA”

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang.

 

‘Alī ibn Abī Thālib mengatakan bahwa tidak ada penafsiran untuk surah ini karena maknanya jelas dan tidak terselubung. Imām Ḥasan dan Imām Ḥusein diminta untuk mengomentari surah ini, dan masing-masing memberikan penafsiran yang berbeda terhadap beberapa kata. Sedikit sekali yang bisa kita katakan tentang surah ini, meskipun sudah banyak komentar dan tulisan tentangnya.

Pada salah satu pertempuran banyak sekali rintangan yang dihadapi ‘Alī ibn Abī Thālib, namun begitu segala sesuatu berjalan lancar untuk kemenangannya. Ketika orang-orang yang pernah bertempur dekat beliau ditanya tentang apa yang telah terjadi, mereka menjawab bahwa yang dilakukan beliau hanyalah membaca Qul huwa-Allāhu aḥad (Katakanlah: Dia, Allah, adalah Esa).

 

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ

1. Katakanlah: Dia, Allah, adalah Esa.

Ini merupakan suatu perintah atas kita untuk mengatakannya, apakah kita tahu kebenarannya atau tidak. Bagaimana pun tingkat pengetahuan yang kita miliki, Dia, Allah, adalah Esa.

اللهُ الصَّمَدُ

2. Allah, Tempat Perlindungan Yang Abadi untuk semua.

Nama Tuhan ash-Shamad berarti ‘abadi, selamanya’, meskipun maknanya lebih dari itu. Shamada artinya ‘tinggi, atau diangkat’. Nama ash-shamad juga berarti ‘berdiri sendiri, memelihara sendiri, mencukupi sendiri’.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

3. Dia tidak beranak, dan juga tidak diperanakkan.

Makna ayat ini sangat jelas. Allah bebas dari keterlibatan. Dia tidak berasal dari sesuatu ataupun sesuatu berasal dari Dia, dan tidak ada yang dapat disekutukan dengan Dia. Dia jauh dari semua yang dapat kita lihat yang memiliki sifat. Dia adalah Sebab yang paling dekat dan menopang yang kita lihat, karena itu Dia tidak termasuk ciptaan dalam arti sebagai ‘makhluk’.

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

4. Dan tidak ada satu pun yang menyerupai Dia.

Kufuwan, berarti ‘sama, seperti’, berasal dari kafā, ‘cukup, memenuhi’. Allah cukup untuk Dirinya Sendiri. Tidak ada mitsāl (persamaan) Allah. Allah adalah nama yang ditunjukkan oleh semua Sifat dan Nama.

Tak ada lagi yang bisa dikatakan tentang surah ini. Kita harus membaca dan membacanya lagi, dan semakin kita membacanya semakin dalamlah pemahaman kita.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *