Hadis lain. Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Waqi‘, dari Sufyan, dari Abu Qais, dari ‘Amr ibnu Maimun, dari Abu Mas‘ud r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثُ الْقُرْآنِ.
“Qul Huwallāhu Aḥad (sūrat-ul-Ikhlāsh) sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.”
Ibnu Majah telah meriwayatkan hal yang sama dari ‘Ali ibnu Muhammad ath-Thanafisi, dari Waqi‘ dengan sanad yang sama. Dan Imam Nasa’i meriwayatkannya di dalam kitab Al-Yawmu wal-Lailah melalui jalur lain dari ‘Amr ibnu Maimun secara marfū‘ dan mauqūf.
Hadis lain. Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Bahz, telah menceritakan kepada kami Bukair ibnu Abus-Samith, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Salim ibnu Abul-Ja‘d, dari Ma‘dan ibnu Abi Thalhah, dari Abud-Darda’ r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ كُلَّ يَوْمٍ ثُلُثَ الْقُرْآنِ؟ قَالُوْا: نَعَمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ نَحْنُ أَضْعَفُ مِنْ ذلِكَ وَ أَعْجَزُ، قَالَ: فَإِنَّ اللهَ جَزَّأَ الْقُرْآنَ ثَلَاثَةَ أَجْزَاءٍ، فَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ثُلُثُ الْقُرْآنِ.
“Apakah tidak mampu seseorang dari kamu membaca sepertiga al-Qur’an setiap harinya?” Mereka menjawab: “Benar, wahai Rasulullah, kami adalah orang yang lemah dan tidak mampu melakukan hal itu.” Rasulullah s.a.w. bersabda: “Maka sesungguhnya Allah membagi-bagi al-Qur’an menjadi tiga bagian: Qul Huwallāhu Aḥad (sūrat-ul-Ikhlāsh) adalah sepertiga al-Qur’an.”
Imam Muslim dan Imam Nasa’i telah meriwayatkannya melalui hadis Qatadah dengan sanad yang sama.
Hadis lain. Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Umayyah ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu ‘Abdullah ibnu Muslim keponakan Ibnu Syihab, dari pamannya (yaitu az-Zuhri), dari Humaid ibnu ‘Abd-ur-Rahman ibnu ‘Auf, dari ibunya (yaitu Ummu Kaltsum binti ‘Uqbah ibnu Abi Mu‘its, yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثُ الْقُرْآنِ.
“Qul Huwallāhu Aḥad (sūrat-ul-Ikhlāsh) sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.”
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Nasa’i di dalam kitab Al-Yawmu wal-Lailah, dari ‘Amr ibnu ‘Ali, dari Umayyah ibnu Khalid dengan sanad yang sama. Kemudian Imam Nasa’i meriwayatkannya melalui Jalur Malik, dari az-Zuhri, dari Humaid ibnu ‘Abd-ur-Rahman dan dikatakan sebagai perkataannya. Imam Nasa’i telah meriwayatkannya pula di dalam kitab Al-Yawmu wal-Lailah melalui hadis Muhammad ibnu Ishaq dari al-Harits ibn-ul-Fadhail al-Anshari, dari az-Zuhri, dari Humaid ibnu ‘Abd-ur-Rahman, bahwa pernah ada segolongan orang dari sahabat Nabi s.a.w. menceritakan kepadanya dari Nabi s.a.w., bahwa Nabi s.a.w. pernah bersabda:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثُ الْقُرْآنِ لِمَنْ صَلَّى بِهَا.
“Qul Huwallāhu Aḥad (sūrat-ul-Ikhlāsh) sebanding dengan sepertiga al-Qur’an bagi orang yang membacanya dalam shalatnya.”
Hadis lain yang menyatakan bahwa membacanya dapat mewajibkan pelakunya masuk surga. Imam Malik ibnu Anas telah meriwayatkan dari ‘Ubaidillah ibnu ‘Abd-ur-Rahman, dari ‘Ubaid ibnu Hunain yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah mengatakan bahwa ia datang bersama Nabi s.a.w., lalu mendengar seorang lelaki membaca “Qul Huwallāhu Aḥad (sūrat-ul-Ikhlāsh dalam shalatnya). Maka Rasulullah s.a.w. bersabda:
وَجَبَتْ – قُلْتُ وَ مَا وَجَبَتْ قَالَ – الْجَنَّةُ.
“Telah pasti baginya.” Aku bertanya: “Apanya yang telah pasti?” Rasulullah s.a.w. menjawab: “Surga.”
Imam Tirmidzi dan Imam Nasa’i meriwayatkannya melalui hadis Malik. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini ḥasan shaḥīḥ gharīb, kami tidak mengenalnya melainkan melalui hadis Malik. Dalam hadis yang terdahulu telah disebutkan:
حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ.
“Kecintaanmu kepada surat (al-Ikhlāsh) ini dapat memasukkanmu ke dalam surga.”
Hadis yang menyatakan membaca sūrat-ul-Ikhlāsh berulang-ulang. Al-Hafizh Abu Ya‘la al-Maushuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qathr ibnu Basyir, telah menceritakan kepada kami ‘Isa ibnu Maimun al-Qurasyi, telah menceritakan kepada kami Yazid ar-Raqqasyi, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa ia pernah mendenar Rasulullah s.a.w. bersabda:
أَلَا يَسْتَطِيْعُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فِيْ لَيْلَةٍ فِإِنَّهَا تَعْدِلُ ثُلَثَ الْقُرْآنِ.
“Tidakkah mampu seseorang dari kamu membaca Qul Huwallāhu Aḥad sebanyak tiga kali dalam semalam, karena sesungguhnya ia sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.”
Sanad hadis ini dha‘īf, tetapi lebih baik daripada sebelumnya.
Hadis lain. ‘Abdullah ibnu Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Bakar al-Maqdami, telah menceritakan kepada kami Adh-Dhahhak ibnu Makhlad, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi’b, dari Usaid ibnu Abu Usaid, dari Mu‘adz ibnu ‘Abdullah ibnu Habib, dari ayahnya, yang mengatakan bahwa kami kehausan dan kegelapan di saat kami menunggu Rasulullah s.a.w. untuk shalat bersama kami. Tidak lama kemudian Rasulullah s.a.w. keluar, lalu memegang tanganku dan berkata: “Katakanlah!” Lalu beliau diam, dan bersabda lagi: “Katakanlah!” Aku bertanya: “Apa yang harus kukatakan?” Rasulullah s.a.w. bersabda:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَ الْمُعَوِّذَتَيْنِ حِيْنَ تُمْسِيْ وَ حِيْنَ تُصْبِحُ ثَلَاثًا، تَكْفِيْكَ كُلَّ يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ.
“Bacalah Qul Huwallāhu Aḥad dan Mu‘awwidzatain saat engkau berada di petang hari dan pagi hari sebanyak tiga kali; itu sudah cukup bagimu sebanyak dua kali setiap harinya.”
Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi, dan Imam Nasa’i telah meriwayatkannya melalui hadis Ibnu Abu Dzi‘b dengan sanad yang sama. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini ḥasan shaḥīḥ gharīb bila ditinjau dari segi jalurnya. Imam Nasa’i meriwayatkannya melalui jalur lain dari Mu‘adz ibnu ‘Abdullah ibnu Habib, dari ayahnya, dari ‘Uqbah ibnu ‘Amir, lalu disebutkan hal yang semisal dengan lafazh:
تَكُفُّكَ كُلَّ شَيْءٍ.
“Itu dapat menghindarkanmu dari segala sesuatu (yang tidak diinginkan).”
Hadis lain masih berkisar tentangnya. Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu ‘Isa, telah menceritakan kepadaku Laits ibnu Sa‘d, telah menceritakan kepadaku al-Khalil ibnu Murrah dari al-Azhar ibnu ‘Abdullah, dari Tamim ad-Dari r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
مَنْ قَالَ: لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَاحِدًا أَحَدًا صَمَدًا لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَ لَا وَلَدًا وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، عَشْرَ مَرَّاتٍ كَتَبَ اللهُ لَهُ أَرْبَعِيْنَ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ.
“Barang siapa yang mengucapkan kalimah “Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata Yang Maha Esa, bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beristri, tidak beranak, dan tiada sesuatu pun yang setara dengan-Nya” sebanyak sepuluh kali, maka Allah mencatatkan baginya empat puluh juta kebaikan.”
Imam Ahmad dan al-Khalil ibnu Murrah meriwayatkannya secara munfarid, tetapi Imam Bukhari dan lain-lainnya menilainya dha‘īf sekali.
Hadis lain. Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi‘ah, telah menceritakan kepada kami Zaban ibnu Fa’id, dari Sahl ibnu Mu‘adz ibnu Anas al-Juhani, dari ayahnya, dari Rasulullah s.a.w. yang telah bersabda:
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ.
“Barang siapa yang membaca Qul Huwallāhu Aḥad sampai akhir surat sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah gedung di dalam surga.”
Maka ‘Umar berkata: “Kalau begitu, kami akan memperbanyak bacaannya wahai Rasulullah.” Rasulullah s.a.w. bersabda:
اللهُ أَكْثَرُ وَ أَطْيَبُ.
“(Pemberian) Allah jauh lebih banyak dan jauh lebih baik.”
Imam Ahmad meriwayatkannya secara munfarid. Imam Abu Muhammad ad-Darimi meriwayatkannya di dalam kitab musnad-nya; untuk itu ia mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah ibn Yazid, telah menceritakan kepada kami Haiwah, telah menceritakan kepada kami Abu ‘Aqil ibnu Ma‘bad yang menurut Imam ad-Darimi ia adalah seorang Wali Abdal, bahwa ia pernah mendengar Sa‘id ibn-ul-Musayyab mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi Allah s.a.w. pernah bersabda:
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ عَشَرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِيْ الْجَنَّةِ، وَ مَنْ قَرَأَهَا عِشْرِيْنَ مَرَّةً بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرَيْنِ فِي الْجَنَّةِ، وَ مَنْ قَرَأَهَا ثَلَاثِيْنَ مَرَّةً بَنَى اللهُ لَهُ ثَلَاثَةَ قُصُوْرٍ فِي الْجَنَّةِ.
“Barang siapa yang membaca Qul Huwallāhu Aḥad sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah gedung di dalam surga. Dan barang siapa yang membacanya sebanyak dua puluh kali, maka Allah akan membangunkan baginya dua buah gedung di dalam surga. Dan barang siapa yang membacanya sebanyak tiga puluh kali, maka Allah akan membangunkan baginya tiga buah gedung di dalam surga.”
Maka ‘Umar ibn-ul-Khaththab berkata: “Kalau begitu, kami akan memperbanyak.” Rasulullah s.a.w. bersabda:
اللهُ أَوْسَعُ مِنْ ذلِكَ.
“(Pemberian) Allah jauh lebih lapang dari pada itu.”
Hadis ini mursal predikatnya jayyid (baik).
Hadis lain. Al-Hafizh Abu Ya‘la al-Maushuli mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Nashr ibnu ‘Ali, telah menceritakan kepadaku Nuh ibnu Qaid, telah menceritakan kepadaku Muhammad al-Aththar, telah menceritakan kepadaku Ummu Katsir al-Anshariyah, dari Anas ibnu Malik, dari Rasulullah s.a.w. yang telah bersabda:
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ خَمْسِيْنَ مَرَّةٍ غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبَ خَمْسِيْنَ سَنَةٍ.
“Barang siapa yang membaca Qul Huwallāhu Aḥad sebanyak lima puluh kali, Allah memberikan ampunan baginya dosa-dosa selama lima puluh tahun.”
Sanad hadis berpredikat dha‘if.
Hadis lain. Abu Ya‘la mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Abur-Rabi‘, telah menceritakan kepada kami Hatim ibnu Maimun, telah menceritakan kepada kami Tsabit, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ فِيْ يَوْمٍ مِائَتَيْ مَرَّةٍ كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفًا وَ خَمْسَمِائَةِ حَسَنَةٍ إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ عَلَيْهِ دَيْنٌ.
“Barang siapa yang membaca Qul Huwallāhu Aḥad dalam sehari sebanyak dua ratus kali, maka Allah mencatatkan baginya seribu lima ratus kebaikan, terkecuali jika ia mempunyai suatu utang.”
Sanad hadis ini dha‘īf, Hatim ibnu Maimun dinilai dha‘īf oleh Imam Bukhari dan lain-lainnya. Imam Tirmidzi telah meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Marzuq al-Bashri, dari Hatim ibnu Maimun dengan sanad yang sama dan lafazh seperti berikut:
مَنْ قَرَأَ كُلَّ يَوْمٍ مِائَتَيْ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ مَحَى عَنْهُ ذُنُوْبَ خَمْسِيْنَ سَنَةٍ إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ عَلَيْهِ دَيْنٌ.
“Barang siapa setiap harinya membaca Qul Huwallāhu Aḥad sebanyak dua ratus kali, maka dihapuskan baginya dosa-dosa lima puluh tahun, terkecuali jika ia mempunyai hutang.”
Imam Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang sama sampai kepada Nabi s.a.w. yang telah bersabda:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنَامَ عَلَى فِرَاشِهِ فَنَامَ عَلَى يِمِيْنِهِ، ثُمَّ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ مِائَةَ مَرَّةٍ، فَإِذَا كَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُوْلُ لَهُ الرَّبُّ عَزَّ وَ جَلَّ: يَا عِبَادِيْ اُدْخُلْ عَلَى يَمِيْنِكَ الْجَنَّةَ.
“Barang siapa yang hendak tidur dia atas peraduannya, lalu ia merebahkan dirinya pada lambung kanannya dan membaca Qul Huwallāhu Aḥad sebanyak seratus kali, maka kelak di hari kiamat Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Mulia akan berfirman kepadanya: “Hai hamba-Ku, masuklah kamu ke surga di sebelah kananmu.”
Kemudian Imam Tirmidzi mengatakan, gharīb bila melalui hadis Tsabit. Imam Tirmidzi telah meriwayatkannya pula melalui jalur lain darinya.
Abu Bakar al-Bazzar mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Sahl ibnu Bahr, telah menceritakan kepada kami Hibban ibnu Aghlab, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Tsabit, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ مِائَتَيْ مَرَّةٍ حَطَّ اللهُ عَنْهُ ذُنُوْبَ مِائَتَيْ سَنَةٍ.
“Barang siapa yang membaca Qul Huwallāhu Aḥad sebanyak dua ratus kali, Allah menghapuskan darinya dosa-dosa selama dua ratus tahun.”
Kemudian al-Bazzar mengatakan bahwa kami tidak mengetahui ada yang meriwayatkannya dari Tsabit kecuali al-Hasan ibnu Abu Ja‘far dan al-Aghlab ibnu Tamim, keduanya saling berdekatan atau sekelas dalam hal buruknya hafalan keduanya.
Hadis lain berkenaan dengan doa yang mengandung asma’-asma’ Allah. Imam Nasa’i telah mengatakan di dalam tafsir surat ini bahwa telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ur-Rahman ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Zaid ibn-ul-Habbab, telah menceritakan kepadaku Malik ibnu Maghul, telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya, bahwa ia masuk ke dalam masjid bersama Rasulullah s.a.w. tiba-tiba beliau menjumpai seorang lelaki sedang berdoa dalam shalatnya seraya mengucapkan:
اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنِّيٍ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَكُوْنُ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau demi kesaksianku yang menyatakan bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau Yang Maha Esa, bergantung kepada Engkau segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada seorang pun yang setara dengan-Nya.”
Maka Rasulullah s.a.w. bersabda:
وَ الَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَهُ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِيْ إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى وَ إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ.
“Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya dia telah memohon kepada-Nya dengan menyebut asma’-Nya yang terbesar, yang apabila dimintakan dengannya pasti diberi dan apabila didoakan dengannya pasti diperkenankan.”
Ashhab-us-Sunan yang lainnya telah mengetengahkannya melalui berbagai jalur dari Malik ibnu Magul, dari ‘Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya dengan sanad yang sama. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini ḥasan gharīb.
Hadis lain, berkenaan dengan bacaannya sebanyak sepuluh kali sesudah shalat fardhu, al-Hafizh Abu Ya‘la al-Maushuli mengatakan: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ul-A‘la, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Manshur, dari ‘Umar ibnu Syaibah, dari Abu Syaddad, dari Jabir ibnu ‘Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ جَاءَ بِهِنَّ مَعَ الْإِيْمَانِ دَخَلَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَ، وَ زُوِّجَ مِنَ الحُوْرِ الْعِيْنِ حَيْثُ شَاءَ، مَنْ عَفَا عَنْ قَاتِلِهِ، وَ أَدَّى دَيْنًا خَفِيًّا، وَ قَرَأَ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوْبَةٍ عَشْرَ مَرَّاتٍ: قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ.
“Ada tiga perkara yang barang siapa mengerjakannya dengan iman, niscaya ia dapat masuk surga dari pintu mana pun yang disukainya, dan dinikahkan dengan bidadari sesukanya. Yaitu orang yang memaaf terhadap pembunuhnya; dan membayar utangnya dengan sembunyi-sembunyi; dan membaca sepuluh kali Qul Huwallāhu Aḥad seusai tiap shalat fardhunya.”
Maka Abu Bakar bertanya: “Bagaimanakah dengan orang yang hanya melakukan salah satunya saja wahai Rasulullah?” Rasulullah s.a.w. menjawab: “Berlaku pula bagi orang yang melakukan salah satu (dari ketiga)-nya.”
Hadis lain mengenai membacanya di saat hendak memasuki rumah. Al-Hafizh Abu Qasim ath-Thabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu ‘Abdullah ibnu Bakar as-Sarraj al-‘Askari telah menceritakan kepada kami Muhammad ibn-ul-Faraj, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibn-uz-Zabarqan, dari Marwan ibnu Salim, dari Abu Zar‘ah, dari ‘Amr ibnu Jarir, dari Jarir ibnu ‘Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda:
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ حِيْنَ يَدْخُلُ مَنْزِلَهُ نَفَتِ الْفَقْرَ عَنْ أَهْلِ ذلِكَ الْمَنْزِلَةِ وَ الْجِيْرَانِ.
“Barang siapa yang membaca Qul Huwallāhu Aḥad saat hendak memasuki rumahnya, maka dijauhkanlah kefakiran dari penduduk rumah itu dan juga para tetangganya.”
Sanad hadis berpredikat dha‘īf.