Surah al-Ikhlash 112 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Surah al-Ikhlāsh (Memurnikan Ibadah Hanya Kepada Allah)
Surah ke-112. 5 ayat. Makkiyyah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

Ayat 1-4: Sifat Allah subḥānahu wa ta‘ālā, dan bantahan terhadap Ahli Kitab dan kaum musyrik.

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ. وَ لَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

  1. Katakanlah (Muḥammad) (33561): “Dialah Allah, Yang Maha Esa. (33572)
  2. Allah tempat meminta segala sesuatu. (33583)
  3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. (33594)
  4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. (33605)”

Surah yang mulia mengandung tauḥīd asmā’ wa shifāt.

Selesai tafsir surah al-Ikhlāsh dengan pertolongan Allah, taufīq-Nya dan kemudahan-Nya, wal-ḥamdulillāhi rabb-il- ‘ālamīn.

Catatan:

  1. 3356). Dengan memastikan, meyakininya dan mengetahui ma‘nanya. Dan jawablah dengan surah ini orang-orang yang bertanya tentang siapa Allah subḥānahu wa ta‘ālā?
  2. 3357). Dia sendiri dengan kesempurnaan, memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi yang sempurna serta perbuatan-perbuatan yang suci, di mana pada semua itu tidak ada yang menyamainya.
  3. 3358). Yakni yang dituju dalam semua kebutuhan. Oleh karena itu, makhlūq yang berada di bawah maupun di atas semuanya membutuhkan-Nya, meminta dan berharap kepada-Nya untuk dipenuhi kebutuhan mereka, karena Dia sempurna dalam sifat-sifat-Nya; Dia Maha Mengetahui yang sempurna ‘ilmunya, Dia Mahasantun yang sempurna santunnya, Dia Maha Penyayang yang sempurna sayangnya di mana rahmat-Nya meliputi segala sesuatu, demikian pula sifat-sifatNya yang lain.
  4. 3359). Di antara kesempurnaan-Nya adalah bahwa Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, karena sempurnanya kecukupan-Nya. Allah subḥānahu wa ta‘ālā berfirman: Dia Pencipta langit dan bumi. bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.” (Terj. al-An‘ām: 101)
  5. 3360). Baik dalam nama-Nya, sifat-Nya maupun perbuatan-Nya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *