Surah al-Haqqah 69 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan (1/2)

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Rangkaian Pos: Surah al-Haqqah 69 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Surah al-Ḥāqqah (Hari Kiamat)
Surah ke-69. 52 ayat. Makkiyyah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

Ayat 1-12: Peristiwa dahsyat pada hari Kiamat dan hukuman bagi orang-orang yang mendustakannya.

الْحَاقَّةُ. مَا الْحَاقَّةُ. وَ مَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ. كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ وَ عَادٌ بِالْقَارِعَةِ. فَأَمَّا ثَمُوْدُ فَأُهْلِكُوْا بِالطَّاغِيَةِ. وَ أَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ. سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ. فَهَلْ تَرَى لَهُمْ مِّنْ بَاقِيَةٍ. وَ جَاءَ فِرْعَوْنُ وَ مَنْ قَبْلَهُ وَ الْمُؤْتَفِكَاتُ بِالْخَاطِئَةِ. فَعَصَوْا رَسُوْلَ رَبِّهِمْ فَأَخَذَهُمْ أَخْذَةً رَّابِيَةً. إِنَّا لَمَّا طَغَى الْمَاءُ حَمَلْنَاكُمْ فِي الْجَارِيَةِ. لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَ تَعِيَهَا أُذُنٌ وَاعِيَةٌ.

  1. Hari kiamat, (23481)
  2. Apakah hari kiamat itu?
  3. Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? (23492)
  4. Kaum Tsamūd (23503), dan ‘Ād (23514) telah mendustakan hari Kiamat. (23525)
  5. Maka adapun kaum Tsamūd, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras, (23536)
  6. Sedangkan kaum ‘Ād, mereka telah dibinasakan dengan angin topan (23547) yang sangat dingin, (23558)
  7. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus menerus (23569); maka kamu lihat kaum ‘Ād pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (235710)
  8. Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? (235811)
  9. Kemudian datang Fir‘aun (235912) dan orang-orang yang sebelumnya (236013) dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir-balikkan karena kesalahan yang besar. (236114)
  10. Maka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. (236215)
  11. Sesungguhnya ketika air telah naik (sampai ke gunung), Kami membawa (nenek moyang) kamu (236316) ke dalam kapal, (236417)
  12. agar Kami jadikan peristiwa itu (236518) sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (236619)

 

Ayat 13-18: Kejadian hari Kiamat, peniupan sangkakala dan hancurnya alam semesta.

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّوْرِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ. وَ حُمِلَتِ الْأَرْضُ وَ الْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً. فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ. وَ انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ. وَ الْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا وَ يَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ. يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ.

  1. (236720) Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, (236821)
  2. dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. (236922)
  3. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat,
  4. dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.
  5. Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit (237023). Pada hari itu delapan malaikat (237124) menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (237225)
  6. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu) (237326), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah). (237427)

 

Ayat 19-24: Keadaan orang mu’min pada hari itu, yaitu diberi catatan ‘amal dengan tangan kanannya.

فَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ فَيَقُوْلُ هَاؤُمُ اقْرَؤُوْا كِتَابِيَهْ. إِنِّيْ ظَنَنْتُ أَنِّيْ مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ. فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍ. فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍ. قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ. كُلُوْا وَ اشْرَبُوْا هَنِيْئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ.

  1. (237528) Adapun orang yang kitabnya (237629) diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata: (237730) “Ambillah, bacalah kitabku (ini).”
  2. Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima hisab terhadap diriku. (237831)
  3. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhāi, (237932)
  4. dalam surga yang tinggi,
  5. buah-buahannya dekat, (238033)
  6. (kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan nikmat karena ‘amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (238134)

Catatan:

  1. 2348). Al-Ḥāqqah menurut bahasa berarti yang pasti terjadi. Hari kiamat dinamakan al-Ḥāqqah karena ia pasti terjadi dan akan menimpa makhlūq, akan menjelaskan hakikat berbagai perkara dan apa yang disembunyikan dalam hati. Allah subḥānahu wa ta‘ālā memperbesar urusannya dengan pengulangan kata-kata alḤāqqah seperti yang anda lihat.
  2. 2349). Ya‘ni sesungguhnya urusannya begitu besar dan dahsyat, di mana di antara kedahsyatannya adalah bahwa Allah subḥānahu wa ta‘ālā membinasakan umat-umat yang yang mendustakan hari Kiamat dengan ‘adzāb yang segera. Selanjutnya, Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan salah satu contohnya yang terjadi dan dapat disaksikan di dunia, yaitu ‘adzāb yang Allah timpakan kepada umat-umat yang melampaui batas.
  3. 2350). Tsamūd adalah kabilah yang terkenal yang menempati Ḥijr, di mana Allah subḥānahu wa ta‘ālā mengutus kepada mereka Nabi Shāliḥ ‘alaih-is-salām, Beliau melarang mereka berbuat syirk dan memerintahkan mereka bertauḥīd, namun mereka menolak da‘wah Beliau dan mendustakannya serta mendustakan apa yang Beliau beritakan tentang hari Kiamat.
  4. 2351). Mereka tinggal di Ḥadhramaut; Allah subḥānahu wa ta‘ālā mengutus kepada mereka Rasūl-Nya Hūd ‘alaih-is-salām yang mengajak mereka mentauḥīdkan Allah, namun mereka mendustakan Beliau dan mendustakan apa yang Beliau beritakan tentang kebangkitan, maka Allah subḥānahu wa ta‘ālā membinasakan kedua kabilah itu dengan ‘adzāb yang segera.
  5. 2352). Al-Qāri‘ah menurut bahasa berarti yang menggentarkan hati, hari kiamat dinamakan al-Qāri‘ah karena ia menggentarkan hati.
  6. 2353). Yaitu petir yang sangat keras yang menyebabkan suara yang mengguntur yang dapat menghancurkan dan membinasakan, sehingga rūḥ mereka keluar dari jasad mereka dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan.
  7. 2354). Ya‘ni angin yang sangat kencang hembusannya sampai memiliki suara melebihi suara guruh.
  8. 2355). Ya‘ni yang keras sampai melampaui batas.
  9. 2356). Sehingga menghancurkan dan membinasakan mereka.
  10. 2357). Ya‘ni seperti batang-batang pohon kurma yang telah terpotong pangkalnya dan jatuh.
  11. 2358). Maksudnya, mereka habis dihancurkan sama sekali dan tidak mempunyai keturunan. Kalimat pertanyaan ini isinya adalah penguatan untuk menafikan bahwa tidak ada seorang di antara mereka yang masih hidup.
  12. 2359). Allah subḥānahu wa ta‘ālā mengutus kepadanya hamba dan Rasūl-Nya Mūsā ‘alaih-is-salām, menunjukkan kepadanya bukti-bukti akan kebenarannya, tetapi ia mengingkarinya karena zhālim dan keras kepala.
  13. 2360). Maksudnya, umat-umat dahulu yang mengingkari nabi-nabi seperti kaum Shāliḥ, kaum Syu‘aib dan lain-lain.
  14. 2361). Maksud negeri-negeri yang dijungkir-balikkan ialah negeri-negeri kaum Lūth. Sedangkan kesalahan yang dilakukan mereka ialah mendustakan para rasūl ditambah melakukan perbuatan keji dan munkar.
  15. 2362). Ya‘ni siksaan yang melebihi batas dan ukuran sehingga membuat mereka binasa. Di antara mereka yang dibinasakan itu adalah kaum Nūḥ; Allah subḥānahu wa ta‘ālā membinasakan mereka dengan banjir besar yang sampai menutupi bagian bumi yang tinggi seperti gunung dan perbukitan.
  16. 2363). Yang dibawa dalam kapal Nabi Nūḥ ‘alaih-is-salām untuk diselamatkan ialah keluarga Nabi Nūḥ dan orang-orang yang beriman selain anaknya yang durhaka.
  17. 2364). Yang dibuat oleh Nabi Nūḥ ‘alaih-is-salām. Oleh karena itu, pujilah Allah dan bersyukurlah kepada-Nya karena Dia telah menyelamatkan kamu ketika Dia membinasakan orang-orang yang melampaui batas, dan ambillah pelajaran darinya yang menunjukkan keesaan Allah subḥānahu wa ta‘ālā dan kekuasaan-Nya.
  18. 2365). Ya‘ni penyelamatan kaum mukmin dan penenggelaman orang-orang kafir. Ada pula yang menafsirkan dhamīr (kata ganti nama) “” dengan kapal, ya‘ni Allah subḥānahu wa ta‘ālā menjadikan kapal itu sebagai pengingat terhadap kapal pertama yang dibuat, kisahnya dan bagaimana Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyelamatkan orang-orang yang beriman kepada-Nya dan mengikuti Rasūl-Nya, dan bagaimana Dia membinasakan penghuni bumi semuanya.
  19. 2366). Yaitu orang-orang yang berakal, di mana mereka akan memikirkannya dan mengetahui maksudnya. Berbeda dengan orang yang berpaling dan lalai, maka mereka tidak dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah karena tidak mau mendengarkan dan memikirkan ayat-ayat Allah subḥānahu wa ta‘ālā.
  20. 2367). Setelah Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan tindakan-Nya terhadap orang-orang yang mendustakan para rasūl-Nya, bagaimana Dia membalas mereka dan menyegerakan hukuman untuk mereka di dunia, dan bahwa Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyelamatkan Rasūl dan para pengikut mereka, di mana hal ini menjadi pengantar untuk menerangkan balasan di akhirat dan penyempurnaan balasan, maka Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan perkara-perkara dahsyat yang akan terjadi pada hari Kiamat yang diawali dengan peniupan sangkakala.
  21. 2368). Yaitu tiupan yang pertama yang menghancurkan alam semesta. Setelah itu, ditiuplah tiupan kedua, maka manusia bangkit menghadap Allah Rabb-ul-‘ālamīn.
  22. 2369). Maka semuanya menjadi rata, tidak tampak tempat tinggi dan tidak tampak tempat rendah. Inilah yang dilakukan terhadap bumi. Ada pun terhadap langit, maka ia akan terbelah dan berubah warnanya dan menjadi lemah setelah sebelumnya kuat. Hal itu tidak lain karena perkara yang dahsyat yang membuatnya terbelah dan huru-hara yang besar yang membuatnya lemah.
  23. 2370). Dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada keagungan Allah subḥānahu wa ta‘ālā.
  24. 2371). Yang sangat kuat.
  25. 2372). Ketika Allah subḥānahu wa ta‘ālā datang untuk memberikan keputusan di antara manusia dengan keadilan dan karunia-Nya.
  26. 2373). Untuk dihisab.
  27. 2374). Baik badanmu, ‘amalmu maupun sifatmu, karena sesungguhnya Allah subḥānahu wa ta‘ālā Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ketika itu, manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan dalam keadaan belum disunat dan berada di atas tanah yang rata, di mana seruan akan terdengar oleh mereka dan mereka dapat terlihat semua. Ketika itulah, Allah subḥānahu wa ta‘ālā membalas mereka sesuai yang mereka kerjakan. Oleh karena itulah, pada ayat selanjutnya Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan cara pembalasan.
  28. 2375) Mereka yang disebutkan dalam ayat ini adalah orang-orang yang berbahagia, mereka diberi catatan ‘amal dengan menerimanya dengan tangan kanan untuk memisahkan antara mereka dengan yang lain dan meninggikan mereka.
  29. 2376). Maksudnya, catatan ‘amal perbuatannya.
  30. 2377). Dengan gembira dan senang.
  31. 2378). Ya‘ni yang menyebabkan aku memperoleh keadaan ini adalah karena nikmat Allah kepadaku dengan mengaruniakan keimanan kepadaku kepada kebangkitan dan hisab, sehingga aku mempersiapkan diri dengan mengerjakan ‘amal yang bisa aku lakukan.
  32. 2379). Yang di dalamnya terdapat semua yang menyenangkan dan menyejukkan pandangan serta memuaskan mereka sehingga mereka tidak mau memilih lagi yang lain.
  33. 2380). Ya‘ni dapat dipetik oleh orang yang berdiri, duduk dan berbaring.
  34. 2381). Seperti shalat, zakat, puasa, haji, berbuat iḥsān kepada manusia, dzikrullāh dan kembali kepada-Nya. Oleh karena itu, ‘amal shāliḥ Allah jadikan sebagai sebab seseorang masuk surga, sebagai bahan kenikmatannya dan sumber kebahagiaannya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *