Surah al-Ghasyiyah 88 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Surah al-Ghāsyiyah (Hari Kiamat)
Surah ke-88. 26 ayat. Makkiyyah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-16: Hari Kiamat, dan menerangkan keadaan para penghuni neraka dan para penghuni surga.

 

هَلْ أَتَاكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِ. وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ. عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ. تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً. تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ. لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍ. لَا يُسْمِنُ وَ لَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍ. وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ. لِسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ. فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍ. لَا تَسْمَعُ فِيْهَا لَاغِيَةً. فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ. فِيْهَا سُرُرٌ مَّرْفُوْعَةٌ. وَ أَكْوَابٌ مَّوْضُوْعَةٌ. وَ نَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌ. وَ زَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌ.

  1. (30891) Sudahkah sampai kepadamu berita tentang hari Kiamat (30902)?
  2. (30913) Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina, (30924)
  3. (karena) bekerja keras lagi kepayahan, (30935)
  4. mereka memasuki api yang sangat panas (neraka), (30946)
  5. diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas. (30957)
  6. Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri,
  7. yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar. (30968)
  8. Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri, (30979)
  9. mereka senang (309810) karena usahanya (sendiri), (309911)
  10. (mereka) dalam surga (310012) yang tinggi,
  11. (di sana) kamu tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. (310113)
  12. Di sana ada mata air yang mengalir. (310214)
  13. Di sana ada dipan-dipan (310315) yang ditinggikan,
  14. dan gelas-gelas (310416) yang tersedia (di dekatnya),
  15. dan bantal-bantal (310517) sandaran yang tersusun, (310618)
  16. dan permadani-permadani yang terhampar.

 

Ayat 17-20: Perintah memperhatikan alam semesta, dan bahwa di sana terdapat bukti kekuasaan Allah subḥānahu wa ta‘ālā dan keesaan-Nya.

 

أَفَلَا يَنْظُرُوْنَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ. وَ إِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ. وَ إِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ. وَ إِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ.

  1. (310719) Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? (310820)
  2. Dan langit, bagaimana ditinggikan?
  3. Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? (310921)
  4. Dan bumi bagaimana dihamparkan? (311022)

 

Ayat 21-26: Mengingatkan manusia bahwa mereka semua akan kembali kepada Allah subḥānahu wa ta‘ālā

 

فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ. لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ. إِلَّا مَنْ تَوَلَّى وَ كَفَرَ. فَيُعَذِّبُهُ اللهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ. إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ. ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ

  1. Maka berilah peringatan (311123), karena sesungguhnya engkau (Muḥammad) hanyalah pemberi peringatan. (311224)
  2. Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.
  3. Tetapi orang yang berpaling (311325) dan kafir, (311426)
  4. maka Allah akan meng‘adzabnya dengan ‘adzab yang besar. (311527)
  5. Sungguh, kepada Kamilah kembali mereka, (311628)
  6. Kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kamilah menghisab mereka. (311729)

Selesai tafsir surah al-Ghāsyiyah dengan pertolongan Allah dan taufīq-Nya, wal-ḥamdulillāhi rabb-il-‘ālamīn.

Catatan:

  1. 3089). Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan beberapa peristiwa pada hari Kiamat dan bahwa malapetakanya menimpa makhlūq secara merata.
  2. 3090). Hari Kiamat disebut al-Ghāsyiyah, karena malapetakanya merata menimpa makhlūq.
  3. 3091). Pada hari Kiamat, manusia terbagi menjadi dua golongan; golongan penghuni surga dan golongan penghuni neraka. Adapun golongan yang menjadi penghuni neraka maka sebagaimana diterangkan dalam ayat di atas wajahnya tertunduk hina.
  4. 3092). Karena hina dan terbuka aibnya.
  5. 3093). Menurut Syaikh as Sa‘dī, yakni kelelahan dalam ‘adzab sambil menyeret mukanya, sedangkan mukanya diliputi oleh api. Bisa juga maksud firman Allah ta‘ālā: “Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina– (karena) bekerja keras lagi kepayahan.” Adalah di dunia, karena keadaan mereka di dunia sebagai ahli ibadah dan suka ber‘amal, namun karena tidak ada syaratnya, yaitu iman, maka pada hari Kiamat menjadi debu yang dihambur-hamburkan. Maksud ini meskipun secara makna bisa saja, namun tidak ditunjukkan oleh siyāq-ul-kalām (susunan kalimatnya), bahkan yang benar dan sudah pasti adalah maksud pertama karena dibatasi dengan zharf (keterangan waktunya), yaitu pada hari Kiamat. Di samping itu, maksud yang diinginkan di sini adalah menerangkan sifat penghuni neraka secara umum, sedangkan kemungkinan maksudnya seperti itu adalah bagian kecil dari penghuni neraka jika melihat kepada para penghuninya. Demikian juga karena kalimatnya sedang menerangkan meratanya malapetaka hari Kiamat, sehingga tidak ada pembicaraan mengenai keadaan mereka di dunia.
  6. 3094). Yang meliputi mereka dari segala tempat.
  7. 3095). Dalam ayat lain disebutkan, Jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Terj. al-Kahfi: 29).
  8. 3096). Tujuan dari makan adalah agar tercapai salah satu di antara kedua tujuan ini; menghilangkan lapar atau menggemukkan badannya dari kurus. Adapun makanan penghuni neraka, maka tidak dapat memenuhi tujuan itu, bahkan makanannya pahit, bau dan busuk, nas’alullāh-as-salāmah wal ‘āfiyah.
  9. 3097). Ini adalah wajah penghuni surga.
  10. 3098). Karena melihat pahalanya dan mendapatkan apa yang ia cita-citakan.
  11. 3099). Berupa ketaatan atau berbuat iḥsān dalam beribadah kepada Allah dan dalam bergaul dengan manusia.
  12. 3100). Yang penuh dengan kenikmatan.
  13. 3101). Ya‘ni sia-sia dan batil, apalagi perkataan yang haram. Bahkan perkataan mereka adalah perkataan yang baik dan bermanfaat, mengandung dzikrullāh, menyebutkan nikmat-nikmatNya dan mengandung adab yang indah yang menyenangkan hati dan melapangkan dada.
  14. 3102). Mereka dapat mengalirkan airnya ke arah mana saja yang mereka mau.
  15. 3103). Ya‘ni tempat duduk yang tinggi dengan dilapisi permadani yang lunak.
  16. 3104). Yang berisikan minuman yang lezat.
  17. 3105). Dari sutra tebal maupun sutra tipis atau dari selain keduanya yang hanya diketahui oleh Allah subḥānahu wa ta‘ālā.
  18. 3106). Untuk diduduki dan disandari tanpa perlu mereka susun.
  19. 3107). Allah subḥānahu wa ta‘ālā berfirman mendorong orang-orang yang tidak membenarkan Rasūl shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan selain mereka agar memikirkan makhluk Allah untuk menunjukkan keesaan-Nya.
  20. 3108). Ya‘ni tidakkah mereka memperhatikan penciptaannya yang indah, dan bagaimana Allah subḥānahu wa ta‘ālā menundukkannya untuk hamba-hambaNya serta menundukkan hewan itu untuk manfaat yang mereka perlukan.
  21. 3109). Dengan bentuknya yang besar sehingga tidak terjadi kegoncangan pada bumi. Allah subḥānahu wa ta‘ālā juga menyimpan berbagai manfaat yang besar di dalamnya.
  22. 3110). Sehingga dengan keadaannya yang bulat dapat ditempati manusia, digarap tanahnya dan dibuatkan bangunan di atasnya serta dilalui jalan-jalannya untuk mencapai suatu tempat yang mereka tuju. Dari sana seharusnya mereka mengetahui akan kekuasaan Allah subḥānahu wa ta‘ālā dan keesaan-Nya. Menurut penyusun tafsir al-Jalālain, didahulukan “unta” dari yang lainnya, karena unta lebih sering mereka gunakan daripada selainnya (sehingga mudah diperhatikan).
  23. 3111). Menurut penyusun tafsir al-Jalālain: “Berilah mereka peringatan dengan (mengingatkan) nikmat-nikmat Allah dan dalil-dalil terhadap keesaan-Nya.”
  24. 3112) Syaikh as-Sa‘dī berkata: “Berilah peringatan kepada manusia dan nasihatilah mereka, berikan peringatan dan kabar gembira kepada mereka, karena engkau diutus untuk mengajak manusia kepada Allah dan mengingatkan mereka. Tidak diutus sebagai penguasa dan tidak sebagai orang yang diserahkan memperhatikan ‘amal mereka. Jika engkau telah melaksanakan kewajibanmu, maka engkau tidak lagi mendapatkan celaan setelahnya. Hal ini seperti firman Allah ta‘ālā: “Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan al-Qur’ān orang yang takut dengan ancaman-Ku.” (Terj. Qāf: 45)
  25. 3113). Dari menaati atau beriman.
  26. 3114). Kepada Allah dan kitāb-Nya al-Qur’ān.
  27. 3115). Yaitu ‘adzab di akhirat. Adapun ‘adzab yang kecil adalah ‘adzab di dunia seperti terbunuh dan tertawan.
  28. 3116). Setelah mereka mati.
  29. 3117). Ya‘ni Kami yang menghisab mereka atas apa yang mereka kerjakan baik atau buruk.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *