Surah al-Fil 105 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Surah al-Fīl (Gajah)
Surah ke-105. 5 ayat. Makkiyyah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

Ayat 1-5: ‘Adzab Allah kepada tentara bergajah yang hendak menghancurkan Ka‘bah.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيْلِ. أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍ. وَ أَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ. تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍ. فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ

  1. Tidakkah engkau (Muḥammad) perhatikan (33211) bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah (33222)?
  2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka‘bah) itu sia-sia?
  3. Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
  4. Yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
  5. sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Pada tahun terjadinya penyerangan tentara bergajah itu, lahir pula Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam sehingga yang demikian merupakan permulaan risalah Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Maka segala puji bagi Allah.

Catatan:

  1. 3321). Kekuasaan Allah subḥānahu wa ta‘ālā, keagungan-Nya, rahmat-Nya kepada hamba-hambaNya, dalil-dalil terhadap keesaan-Nya, dan benarnya Rasūl-Nya Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam pada peristiwa tentara bergajah; bagaimana tindakan Allah subḥānahu wa ta‘ālā terhadap mereka yang hendak menghancurkan rumah-Nya itu ketika penduduk di sekitar rumah-Nya itu tidak sanggup menghadapi tentara itu.
  2. 3322). Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka‘bah. Sebelum masuk ke kota Makkah tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu sehingga mereka musnah. Disebutkan dalam riwayat, bahwa Abrahah al-Asyram membangun gereja yang megah, mewah, indah dan tinggi di Shan‘ā’ (ibukota Yaman). Orang-orang ‘Arab menamainya dengan al-Qulayyas karena bangunannya yang tinggi, dimana orang yang melihatnya bisa membuat pecinya jatuh. Abrahah bermaksud mengalihkan hajinya orang-orang ‘Arab dari ke Ka‘bah di Makkah menuju ke gereja itu, bahkan ia umumkan hal itu di kerajaannya, namun orang-orang ‘Arab tidak suka hal itu, bahkan orang-orang Quraisy marah karenanya, sehingga di antara mereka ada yang pergi mendatangi gereja itu dan masuk ke dalamnya lalu meletakkan kotoran di dalamnya. Ketika para juru kuncinya melihat hal itu, maka mereka melaporkan kejadikan itu kepada raja mereka, yaitu Abrahah dan mereka memberitahukan, bahwa yang melakukannya adalah sebagian orang Quraisy karena marah demi membela rumah mereka yang hendak disaingi. Maka Abrahah bersumpah akan berangkat menuju Ka‘bah dan merobohkan batu-batunya satu persatu, ia pun mempersiapkan pasukannya yang terdiri dari tentara bergajah dengan maksud menghancurkan Ka‘bah kemudian berangkat menuju Makkah, hingga ketika ia hampir tiba di kota Makkah, gajah-gajah malah diam dan tidak mau beranjak maju ke Ka‘bah. Tetapi ketika gajah tersebut diarahkan ke arah lain, gajah-gajah tersebut bangkit dan bergegas melangkah. Saat diarahkan lagi ke Ka‘bah, gajah-gajah tersebut diam. Ketika itulah, Allah subḥānahu wa ta‘ālā mengirimkan burung yang berbondong-bondong untuk melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dan membuat mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *