Hati Senang

Surah al-Bayyinah 98 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Cover Buku Tafsir Hidayat-ul-Insan oleh Abu Yahya Marwan bin Musa
Tafsīru Hidāyat-il-Insān Judul Asli: (هداية الإنسان بتفسير القران) Disusun oleh: Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa Dari Situs: www.tafsir.web.id

Surah al-Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
Surah ke-98. 8 ayat. Madaniyyah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-5: Ahli Kitāb berpecah belah menyikapi Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam, padahal ajaran yang dibawanya adalah wajar.

 

لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَ الْمُشْرِكِيْنَ مُنفَكِّيْنَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ. رَسُوْلٌ مِّنَ اللهِ يَتْلُوْ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً. فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ. وَ مَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ. وَ مَا أُمِرُوْا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ وَ يُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَ يُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَ ذلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ.

  1. Orang-orang kafir dari golongan ahli kitāb (3254[efn_note]3254). Yaitu orang-orang Yahūdī dan Nashrānī.[/efn_note]) dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata, (3255[efn_note]3255). Ya‘ni ḥujjah yang nyata, yaitu Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam sebagaimana diterangkan dalam ayat setelahnya.[/efn_note])
  2. (yaitu) seorang rasūl dari Allah (Muḥammad) (3256[efn_note]3256). Allah subḥānahu wa ta‘ālā mengutus Beliau untuk mengajak manusia kepada kebenaran; Dia menurunkan kepadanya kitab, agar Beliau mengajarkan kepada manusia kitab itu dan hikmah (as-Sunnah) serta membersihkan mereka, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya.[/efn_note]) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (al-Qur’ān), (3257[efn_note]3257). Yakni terjaga dari didekati oleh syaithan-syaithan dan tidak disentuh kecuali oleh makhlūq yang disucikan.[/efn_note])
  3. Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar). (3258[efn_note]3258). Yang dimaksud dengan isi kitab-kitab yang lurus ialah isi kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Zābūr, Taurāt, dan Injīl yang murni. Ada pula yang menafsirkan, bahwa di dalam al-Qur’ān terdapat berita-berita yang benar, perintah yang adil yang menunjukkan kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Ketika bukti yang nyata ini (al-Qur’ān) telah datang, maka saat itu jelaslah orang yang bermaksud mencari kebenaran dengan yang tidak bermaksud mencarinya, sehingga menjadi binasa seseorang karena bukti yang jelas dan menjadi hidup orang yang hidup karena bukti yang jelas.[/efn_note])
  4. (3259[efn_note]3259). Jika Ahli Kitāb tidak beriman kepada Rasūl dan tunduk kepadanya, maka hal itu bukanlah hal yang baru tentang sesat dan kerasnya mereka, karena mereka tidaklah berpecah belah dan berselisih bahkan menjadi ke dalam beberapa golongan kecuali setelah datang kepada mereka bukti yang nyata, yang mengharuskan untuk berkumpul dan bersatu, akan tetapi karena kehinaan dan kerendahan mereka, petunjuk tidaklah menambah mereka selain kesesatan. Ada yang berpendapat, bahwa sebelum kedatangan Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam, mereka berkumpul untuk sama-sama beriman kepada Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam, namun ketika Beliau datang, maka di antara mereka banyak yang kafir kepada Beliau karena hasad kepadanya.[/efn_note]) Dan tidaklah berpecah belah orang-orang ahli kitāb melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata. (3260[efn_note]3260). Yaitu Nabi Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam atau al-Qur’ān.[/efn_note])
  5. Padahal mereka hanya diperintah (3261[efn_note]3261). Dalam kitab mereka, yaitu Taurāt dan Injīl.[/efn_note]) menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya (3262[efn_note]3262) Yakni meniatkan semua ibadah mereka yang tampak maupun tesembunyi karena mengharap ridhā Allah dan agar dapat dekat di sisi-Nya.[/efn_note]) dalam (menjalankan) agama dengan lurus (3263[efn_note]3263). Lurus berarti jauh dari syirk (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan, atau berpaling dari seluruh agama yang bertentangan dengan tauḥīd.[/efn_note]), dan juga agar mendirikan shalat dan menunaikan zakat (3264[efn_note]3264). Disebutkan shalat dan zakat secara khusus meskipun sudah masuk ke dalam ayat, “Li ya‘budullāh” karena keutamaan dan kemuliaan keduanya dan karena keduanya merupakan tiang agama, di mana dengan keduanya maka akan tegaklah semua syariat dalam agama.[/efn_note]); dan yang demikian (3265[efn_note]3265). Ya‘ni tauḥīd dan berbuat ikhlas dalam beragama.[/efn_note]) itulah agama yang lurus (benar). (3266[efn_note]3266). Ya‘ni yang dapat menyampaikan pelakunya ke surga.[/efn_note])

 

Ayat 6-8: Balasan untuk orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitāb dan kaum musyrik, serta balasan untuk orang-orang mu’min.

إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَ الْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِيْنَ فِيْهَا أُوْلئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ. إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ. جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا أَبَدًا رَّضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَ رَضُوْا عَنْهُ ذلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ.

  1. (3267[efn_note]3267). Selanjutnya Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyebutkan balasan orang-orang kafir setelah bukti yang nyata datang kepada mereka.[/efn_note]) Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam (3268[efn_note]3268). ‘Adzab dan siksaannya meliputinya.[/efn_note]); mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (3269[efn_note]3269). Tanpa diringankan ‘adzab mereka.[/efn_note]) Mereka itu adalah sejahat-jahat makhlūq. (3270[efn_note]3270). Karena mereka telah mengetahui yang hak namun mereka tinggalkan sehingga mereka rugi di dunia dan akhirat.[/efn_note])
  2. Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan ‘amal shāliḥ, mereka itu adalah sebaik-baik makhlūq.
  3. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridhā terhadap mereka dan mereka pun ridhā kepada-Nya. (3271[efn_note]3271). Allah subḥānahu wa ta‘ālā ridha kepada mereka karena mereka mengerjakan hal-hal yang diridhāi-Nya, dan mereka pun ridhā kepada-Nya karena Dia telah menyediakan untuk mereka berbagai kenikmatan dan pahala yang besar.[/efn_note]) Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (3272[efn_note]3272). Yakni takut kepada ‘adzab Tuhannya, sehingga ia berhenti dari mendurhakai-Nya dan beralih mengerjakan kewajibannya.[/efn_note])

Selesai tafsir surah al-Bayyinah dengan pertolongan Allah, taufīq-Nya dan kemudahan-Nya, wal-ḥamdulillāhi rabb-il-‘ālamīn.

Laman Terkait

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.