Surah al-Balad 90 ~ Tafsir al-Bayan

تَفْسِيْرُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
AL-BAYĀN
JILID IV
 
Oleh:
Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy.
 
Penerbit: PT ALMA‘ARIF – Bandung

SURAT KESEMBILAN PULUH
AL-BALAD

(Negeri Makkah)
Diturunkan di Makkah, terdiri dari 20 ayat.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

لَا أُقْسِمُ بِهذَا الْبَلَدِ. وَ أَنْتَ حِلٌّ بِهذَا الْبَلَدِ. وَ وَالِدٍ وَ مَا وَلَدَ. لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍ. أَيَحْسَبُ أَنْ لَّنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ. يَقُوْلُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًا. أَيَحْسَبُ أَنْ لَّمْ يَرَهُ أَحَدٌ. أَلَمْ نَجْعَلْ لَّهُ عَيْنَيْنِ. وَ لِسَانًا وَ شَفَتَيْنِ. وَ هَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ. فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ. وَ مَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ. فَكُّ رَقَبَةٍ. أَوْ إِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍ. يَتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍ. أَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍ. ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ تَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَ تَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ. أُولئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ. وَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ. عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ.

Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.

Manusia senantiasa dalam menghadapi kepayahan dan kesukaran:

090:1. Aku bersumpah dengan negeri ini (Makkah).
090:2. Sedang engkau bertempat tinggal di negeri ini (32911).
090:3. Dan dengan segala bapa dan yang dianakkan (32922).
090:4. Demi Allah. Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam keadaan diharuskan menempuh susah payah.
090:5. Apakah dia mengira bahwa kali tidak ada seseorang yang menguasainya (32933).
090:6. Dia mengatakan: “Aku telah mengeluarkan harta yang banyak” (32944).
090:7. Apakah dia mengira, bahwa tak ada seorang pun yang memperhatikannya (32955)?
090:8. Bukankah telah Kami buatkan padanya dua mata?
090:9. Dan lidah dan dua bibir? (32966)
090:10. Dan Kami tunjukkan kepadanya dua jalan raya yang mendaki (32977).
090:11. Maka dia tidak berusaha menempuh jalan mendaki (32988).
090:12. Dan apakah yang menyebabkan engkau mengerti apa jalan yang mendaki itu? (jalan yang sukar ditempuh itu?).
090:13. Memerdekakan hamba sahaya (32999).
090:14. atau memberikan makanan di hari kelaparan.
090:15. Kepada anak yatim yang mempunyai hubungan kekerabatan (330010).
090:16. atau orang miskin yang sangat berhajat.
090:17. Kemudian menjadilah dia dari orang-orang yang beriman – kepada kebenaran – dan berwashiyat satu sama lainnya supaya berhati sabar dan berkasih-sayang.
090:18. Mereka itu, adalah kaum kanan (orang-orang yang bahagia).
090:19. Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka itu adalah kaum kiri (orang-orang yang sial celaka).
090:20. Mereka dipenjarakan – untuk selama-lamanya – dalam api neraka yang berlapis-lapis pintunya.

MUQADDIMAH

Surat yang mengandung sumpah bahwasanya manusia, selalu dalam kepayahan dan bahwa yang tertipu dengan kemegahan merasa, bahwa tak ada orang yang dapat menandinginya.

Sesudah itu, surat ini menerangkan pula ni‘mat Allah kepada manusia dan mengajak mereka untuk menempuh pendakian dan yang sulit. Di samping itu mereka menerangkan kaum kanan yang akan hidup bahagia dan kaum kiri yang akan hidup abadi di dalam neraka.

Adapun persesuaian antara surat yang telah lalu dengan surat ini ialah:

  1. Dalam surat yang telah lalu, Tuhan mencela orang yang mencintai hasrat dunia, tidak mau mengerjakan dan menyuruh orang lain untuk memberikan makanan kepada fakir-miskin.
  2. Dalam surat ini Tuhan menerangkan sikap yang harus dilaksanakan pemilik-pemilik harta, yaitu memerdekakan budak dan memberikan makanan kepada fakir miskin.
  3. Dalam surat yang telah lalu, diterangkan keadaan jiwa yang tenteram.
  4. Dalam surat ini, diterangkan jalan-jalan yang mendatangkan keterangan dan ketenteraman itu.

KHĀTIMAH

Di antara kandungan isi surat al-Balad ini, ialah:

  1. Percobaan-percobaan dan penderitaan-penderitaan yang dialami oleh manusia.
  2. Manusia tertipu dengan kekuatannya.
  3. Manusia tidak mensyukuri ni‘mat mata, lidah, akal dan pikiran yang telah diberikan Allah kepadanya.
  4. Jalan-jalan kelepasan yang menyampaikan kepada kebahagiaan.
  5. Mengingkari ayat-ayat Allah, adalah jalan yang menyampaikan manusia kepada kecelakaan.

Catatan:

  1. 3291). Dapat juga diterjemahkan: “sedang engkau dicela, disakiti di negeri ini”. Atau sedang engkau akan dapat menguasai negeri ini. Kedua-dua ma‘na ini agak jauh dari lahir ayat.
  2. 3292). Ayat ini umum maksudnya: masuk ke dalamnya segala bapa dan segala yang dianakkan, tidak khusus bagi Ādam dan keturunannya, atau bagi Ibrāhīm dan keturunannya.
  3. 3293). Ya‘ni: Apakah dia mengira bahwa tidak akan terjadi kiamat dan tidak ada yang akan memberi pembalasan kepadanya?
  4. 3294). Ya‘ni: dia mengatakan demikian untuk menyombong.
  5. 3295). Ya‘ni: apakah dia mengira Allah tidak mengetahui bāthinnya dan niatnya, di ketika dia mengeluarkan hartanya untuk mencari kemegahan?
  6. 3296). Ya‘ni: Kami telah limpahkan kepadanya alat-alat badaniyyah yang dengan alat-alat itu dapatlah dia mencapai kesempurnaan.
  7. 3297). Ya‘ni: jalan kebajikan dan jalan kejahatan.
  8. 3298). Ya‘ni: dia tidak mensyukuri Allah terhadap ni‘mat-ni‘mat yang sudah diberikan kepadanya, dengan jalan menempuh kesukaran dan menentang kepayahan.
  9. 3299). Atau memberikan harta kepada budak, untuk dia memerdekakan dirinya supaya kembali menjadi orang merdeka.
  10. 3300). Ayat ini memberi pengertian bahwa kita harus mendahulukan keluarga-keluarga kita sendiri yang membutuhi pertolongan, atas yang bukan kerabatan. Dapat juga ayat ini diterjemahkan: “kepada anak yatim yang memderita kelaparan.”

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *