103. AL-‘ASHR (MASA)
Surat ini termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Jumlah ayatnya 3.
Di antara isinya:
- Allah bersumpah menyatakan bahwa “masa” atau waktu itu amat penting artinya. Waktu lebih bernilai dari uang. Peribahasa berbunyi: “Al-Waqtu atsmanu min-adz-Dzahabi” “Waktu lebih tinggi nilainya dari emas.”
- Orang yang tidak merugi ialah yang mempergunakan dan mengisi waktunya dengan empat macam:
- Iman. Hati manusia sumber dari amal perbuatannya. Hati yang kosong dari keimanan akan menimbulkan perbuatan yang merusak dirinya dan masyarakat sekitarnya. Keimanan yang mantap akan menjadi sumber dari segala perbuatan baik, amal shalih, pengorbanan kepada masyarakat. Seorang yang beriman akan berjasa kepada agama, bangsa dan negaranya.
- Beramal shalih. Iman ibarat pohon yang rindang, buahnya amal shalih. Iman dan amal shalih berjalin terpadu menjadi satu. Tidak ada arti iman jika tidak ada amal shalih yang ditimbulkannya dan tidak ada amal shalih manakala tidak didorong oleh iman. Amal shalih luas, tidak terhingga jumlahnya. Segala yang baik karena Allah, maka itu adalah amal shalih.
- Nasihat-menasihati untuk tetap memegang dan menjalankan yang hak. Yang hak itu ialah syari‘at dan ajaran agama. Seorang muslim hendaklah mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Ia hendaklah selalu membawa orang lain ke jalan yang hak dan benar itu.
- Nasihat-menasihati supaya tetap ulet dan sabar menjalankan kebenaran itu. Perjuangan hidup banyak halangan dan rintangannya. Dengan sifat ulet dan sabar dapatlah diatasi kesulitan-kesulitan itu.
- Baik sekali membaca surat ini sebelum berpisah dengan teman, agar selalu teringat bagaimana penting waktu, sebagaimana yang dilakukan oleh dua orang sahabat Rasūlullāh.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
وَ الْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَ تَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَ تَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
AL-‘ASHR (MASA)
Surat ke-103. Jumlah ayatnya 3
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
- Demi masa.
- Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian,
- kecuali orang-orang yang beriman dan melakukan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya (menjalankan) kebenaran dan nasihat-menasihati supaya sabar (tabah menghadapi kesulitan).
