(Masa)
Diturunkan di Makkah, terdiri dari 3 ayat.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
وَ الْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَ تَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَ تَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.
Manusia yang terlepas dari pada kerugian:
103:1. Demi masa, demi waktu, demi waktu ‘ashr (33681).
103:2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.
103:3. Melainkan orang-orang yang beriman – akan Allah dan al-Qur’ān – dan mengerjakan ‘amalan shāliḥ (33692) dan saling berpesan (berwashiyat) satu sama lainnya, dengan kebenaran dan berwashiyat satu sama lainnya supaya berlaku sabar (33703).
Surat ini mengandung sumpah Allah dengan manusia dan peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk menegaskan bahwa semua manusia berada dalam kerugian dan kesesatan, terkecuali orang yang dipelihara Allah, yaitu orang-orang yang mu’min yang ber‘amal shāliḥ dan nasihat-menasihati dengan kebenaran dan kesabaran.
Adapun persesuaian antara surat ini dengan surat yang telah lalu, ialah:
Di antara kandungan isi surat al-‘Ashr ini, ialah:
Karena itu Allah bersumpah dengan waktu ‘Ashar untuk memberi pengertian bahwa masa itu tidaklah harus dicela dan dimaki. Karena masa itu merupakan wadah saja bagi kebaikan dan keburukan, bukan yang menimbulkan kebaikan dan keburukan.
Diriwayatkan oleh Abū Muzainah ad-Dārimī, seorang shahabi, bahwa para shahabat Nabi apabila berjumpa, maka mereka belum berpisah sebelum mereka membaca surat al-‘Ashr denggan maksud ingat-mengingatkan, kemudian masing-masing mereka memberikan salam.”
HR. ath-Thabrānī dalam al-Ausath dan al-Baihaqī dalam asy-Syu‘ab. (a-Qāsimī 17: 6252).
Hal itu dilakukan bukan sekedar mengambil berkat, tetapi untuk masing-masingnya mengingatkan yang lain dengan kandungan surat ini. Oleh karenanyalah amat utama kita menutup sesuatu majelis, attau pertemuan dengan membacakan surat al-‘Ashar.