Surah al-‘Alaq 96 ~ Tafsir Rahmat

Tafsir Rahmat
 
Oleh: H. Oemar Bakry

96. AL-‘ALAQ (SEGUMPAL DARAH)

 

Surat ini termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Jumlah ayatnya 19. Surat ini dinamakan al-‘Alaq karena disebutkan pada ayat kedua dari surat ini dan juga disebutkan surat Iqra’ atau surat al-Qalam.

Di antara isinya:

  1. Ayat 1 s/d 5 ialah permulaan turunnya al-Qur’ān. Ayat-ayat itu turun di Gua Ḥirā’ waktu Muḥammad bertapa di sana. Berulang kali Jibrīl menyuruhnya membaca.
  2. Permulaan ayat al-Qur’ān menyuruh membaca mengandung hikmah yang dalam sekali. Membaca pintu gerbang ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuanlah manusia dapat menunaikan tugasnya sebagai khalifah Allah untuk memakmurkan dunia.
  3. Manusia hendaklah tetap taat menyembah Allah. Jangan merasa sudah serba cukup, congkak dan membangga-banggakan diri. Akhirnya mau tidak mau ia akan kembali jua kepada Yang Maha Pencipta.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اِقْرَأْ وَ رَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ. كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى. أَنْ رَّآهُ اسْتَغْنَى. إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى. أَرَأَيْتَ الَّذِيْ يَنْهَى. عَبْدًا إِذَا صَلَّى. أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى. أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى. أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَ تَوَلَّى. أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللهَ يَرَى. كَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ. نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ. فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ. سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ. كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَ اسْجُدْ وَ اقْتَرِبْ

AL-‘ALAQ (SEGUMPAL DARAH)

Surat ke-096. Jumlah ayatnya 19

 

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
  2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
  3. Bacalah! Dan Tuhanmu Yang Paling Pemurah.
  4. Yang telah mengajar (manusia) dengan qalam.
  5. Dia yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
  6. Benar. Sesungguhnya manusia itu suka melampaui batas,
  7. karena ia melihat dirinya berkecukupan.
  8. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembalimu.
  9. Apakah engkau melihat orang (Abū Jahal) yang melarang,
  10. seorang hamba (Muḥammad) ketika dia menunaikan shalat?
  11. Apakah engkau melihat bahwa orang yang melarang itu dapat petunjuk
  12. atau ia menyuruh bertaqwa (kepada Allah)?
  13. Apakah engkau lihat bahwa orang yang melarang itu mendustakan (yang hak) dan membelakang?
  14. Apakah dia tidak mengetahui bahwasanya Allah melihat (apa yang diperbuatnya).
  15. Sungguh! Jika ia tidak berhenti akan Kami tarik ubun-ubunnya,
  16. ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka.
  17. Maka biarkanlah ia memanggil golongannya (untuk menolongnya).
  18. Kami akan memanggil malaikat Zabāniah.
  19. Jangan! Janganlah engkau ikut dia dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah).

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *