Surah al-‘Alaq 96 ~ Tafsir al-Bayan

تَفْسِيْرُ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
AL-BAYĀN
JILID IV
 
Oleh:
Prof. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy.
 
Penerbit: PT ALMA‘ARIF – Bandung

SURAT KESEMBILAN PULUH ENAM
AL-‘ALAQ

(Segumpal Darah)
Diturunkan di Makkah, terdiri dari 19 ayat.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اِقْرَأْ وَ رَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ. كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى. أَنْ رَّآهُ اسْتَغْنَى. إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى. أَرَأَيْتَ الَّذِيْ يَنْهَى. عَبْدًا إِذَا صَلَّى. أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى. أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى. أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَ تَوَلَّى. أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللهَ يَرَى. كَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ. نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ. فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ. سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ. كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَ اسْجُدْ وَ اقْتَرِبْ.

Dengan – menyebut – asmā’ Allah yang Maha besar (banyak) rahmat-Nya, lagi senantiasa mencurahkan rahmat-Nya.

Muḥammad diperintahkan membaca al-Qur’ān dan beberapa kenyataan tentang kekuasaan Allah:

096:1. Bacalah (33351) – apa yang diwahyukan kepada engkau – dan mulailah bacaan itu dengan – menyebut – nama Tuhan engkau Yang menciptakan – yang mendidik dan yang menyampaikan manusia kepada kesempurnaan – (33362).
096:2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
096:3. Bacalah (laksanakanlah apa yang disuruh); dan Tuhan engkau adalah Tuhan yang paling pemurah,
096:4. Yang mengajarkan manusia dengan qalam (33373).

096:5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang manusia belum mengetahuinya.
096:6. Benar, sesungguhnya manusia itu benar-benar melanggar batas (33384).
096:7. Disebabkan dia melihat dirinya serba cukup (33395).
096:8. Sesungguhnya hanya kepada Tuhan engkaulah kembali semua makhluq di akhirat (33406).

Keadaan manusia yang keras kepala:
096:9. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang melarang.
096:10. Hamba yang mulia apabila hamba itu sedang sembahyang (33417).
096:11. Terangkanlah kepada-Ku – tentang keadaannya – , jika dia (si penegak itu) berada di jalan yang benar.
096:12. atau dia menyuruh berbuat taqwā, niscaya Allah melihatnya.
096:13. Terangkanlah kepada-Ku – tentang keadaannya – , jika dia mendustakan dan membelakangi, – niscaya Allah melihatnya. –
096:14. Tidakkah dia ketahui bahwasanya Allah melihat – apa yang dia lakukan – ?
096:15. Jangan dia melarang orang yang bersembahyang. Demi Allah sesungguhnya jika dia tidak berhenti – dari kesesatannya – , benar-benarlah akan Kami pegang dengan keras ubun-ubunnya.
096:16. – Yaitu – ubun-ubun yang dusta, lagi yang berbuat salah.
096:17. Maka karena itu, hendakla dia memanggil orang-orang yang diperkumpulkanya (33428).
096:18. Kami kelak akan memanggil malaikat penjaga-penjaga neraka (malaikat Zabāniyah).
096:19. Janganlah dia berbuat begitu! Janganlah orang itu engkau turuti dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Tuhan (33439).

MUQADDIMAH

Inilah surat yang merupakan permulaan surat yang diturunkan dari al-Qur’ān, dan yang mula-mula diturunkan dari surat ini, ialah: 5 ayat yang pertama. Adapun ayat-ayat yang lain, diturunkan kemudian.

Ada yang mengatakan bahwa ayat yang 5 ini diturunkan sesudah al-Fātiḥah di ketika Nabi sedang berkhalwat di Gua Ḥirā’. Surat ini (juga) dinamai surat Iqra’ dan al-Qalam.

Surat ini mengandung perintah membaca dan menerangkan kenyataan qudrat Allah terhadap manusia.

Allah menjadikan manusia dari setetes mani, kemudian dengan berangsur-angsur menjadilah manusia makhlūq yang baik dan dapat menguasai makhlūq-makhlūq yang lain.

Tuhan memberikan kepada manusia kekuatan dan menyediakan qalam sebagai alat untuk mengembangkan ‘ilmu dan pengetahuan. Maka Allah kuasa menjadikan Muḥammad seorang yang ummi, sanggup membaca al-Qur’ān dan Allah kuasa mengajarkan Muḥammad tanpa mempergunakan qalam dan kertas.

Manusia terkadang-kadang mengingkari ni‘mat yang besar ini dan merasa cukup dengan kekuatan yang ada pada diri mereka. Mereka lupa kepada Allah Tuhan semesta alam.

Adapun persesuaian surat ini dengan surat yang telah lalu, ialah:

  1. Dalam surat yang telah lalu, Tuhan menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk.
  2. Dalam surat ini, Allah menerangkan bahwa manusia itu dijadikan dari segumpal darah dan menerangkan pula keadaan akhirat yang merupakan penjelasan dari surat yang telah lalu.

KHĀTIMAH

Di antara kandungan isi surat al-‘Alaq ini ialah:

  1. Ḥikmah Allah dalam menciptakan manusia dan bagaimana Allah memelihara manusia, mulai dari satu cel sperma sampai menjadi seorang manusia yang dapat mengembangkan kekuasaannya ke seluruh alam ini.
  2. Allah memuliakan manusia dengan mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya dan memberikan kepada manusia aneka rupa ‘ilmu hingga dapatlah manusia menguasai apa yang ada di bumi dengan tenaga ‘ilmunya.
  3. Manusia berlaku lengah terhadap ni‘mat-ni‘mat yang telah diberikan oleh Allah. Oleh karenanya apabila dia telah mempunyai kekayaan (kekuasaan), maka diapun membesarkan diri.

Catatan:

  1. 3335). Menurut Muḥammad ‘Abduh: perintah di sini bukan perintah taklīfī, tetapi perintah takwīnī. Ya‘ni: hendaklah engkau menjadi seorang pembaca yang mahir, dengan qudrat dan irādah-Ku. Dan kalau dimaksudkan amr taklīfī, maka ma‘nanya apabila engkau membaca, hendaklah engkau membaca sebagai suatu ‘amal yang hanya karena Allah – engkau lakukannya. Dan dibaca nama Allah dengan lidah, ya‘ni agar menjadi pengingat bagi hati.
  2. 3336). Ayat ini memberikan pengertian bahwasanya Allah menyampaikan Muḥammad kepada puncak kesempurnaan.
  3. 3337). Ya‘ni: memberikan pengertian kepada manusia dengan perantaraan pena, sebagaimana memberi pengertian dengan perantaraan lidah.

    Ayat ini adalah ayat yang sangat mengutamakan qirā’ah, kitābah dan ‘ilmu.

  4. 3338). Ayat ini merupakan dasar dalam soal pengumpulan harta. Kita dibolehkan mengumpulkan harta dengan tiga syarat:

    1. Harta itu diperoleh dengan jalan yang halal.
    2. Tidak menimbulkan kepicikan bagi orang lain.
    3. Jangan terlalu melampaui batas, karena dapat merusakkan akhlāq.

  5. 3339). * Missing
  6. 3340). Ayat ini merupakan ancaman bagi orang yang melanggar batas.
  7. 3341). Yang melarang di sini adalah Abū Jahal dan yang dilarang di sini, ialah Muḥammad. Dalam pada itu, ayat ini memberikan faedah umum. Shalat ini adalah shalat yang Nabi lakukan sebelum shalat lima difardhukan.
  8. 3342). Ya‘ni: untuk melarang orang yang sedang bersembahyang dan menyakiti orang-orang yang memegangi kebenaran.
  9. 3343). Ya‘ni: bersembahyanglah dan dekatkanlah diri kepada Allah dengan ‘ibādah. Ayat ini salah satu dari ayat sajdah yang sangat ditekankan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *