Surah al-‘Adiyat 100 ~ Tafsir Hidayat-ul-Insan

Tafsīru Hidāyat-il-Insān
Judul Asli: (
هداية الإنسان بتفسير القران)
Disusun oleh:
Abū Yaḥyā Marwān Ḥadīdī bin Mūsā

Tafsir Al Qur’an Al Karim Marwan Bin Musa
Dari Situs: www.tafsir.web.id

Surah al-‘Ādiyāt (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
Surah ke-100. 11 ayat. Makkiyyah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-11: Sumpah dengan kuda para mujāhid yang keadaannya mulia di sisi Allah terhadap sikap manusia yang ingkar kepada Tuhannya dan bakhil dengan hartanya.

 

وَ الْعَادِيَاتِ ضَبْحًا. فَالْمُوْرِيَاتِ قَدْحًا. فَالْمُغِيْرَاتِ صُبْحًا. فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا. فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا. إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُوْدٌ. وَ إِنَّهُ عَلَى ذلِكَ لَشَهِيْدٌ. وَ إِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ. أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُوْرِ. وَ حُصِّلَ مَا فِي الصُّدُوْرِ. إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيْرٌ

  1. (32801) Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
  2. dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya), (32812)
  3. dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,
  4. sehingga menerbangkan debu,
  5. lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
  6. Sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak berterima kasih) kepada Tuhannya, (32823)
  7. dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya. (32834)
  8. dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. (32845)
  9. Maka tidakkah dia (32856) mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan, (32867)
  10. dan apa yang tersimpan di dalam dada (32878) dilahirkan?
  11. Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka. (32889)

Catatan:

  1. 3280). Allah subḥānahu wa ta‘ālā bersumpah dengan kuda karena di dalamnya terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yang jelas dan nikmat-nikmatNya yang tampak jelas. Dia bersumpah dengan kuda-kuda itu ketika kuda-kuda itu melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh hewan lainnya.
  2. 3281). Ketika berbenturan dengan batu.
  3. 3282). Inilah isi sumpahnya, yaitu bahwa manusia benar-benar berat melakukan kebaikan yang menjadi kewajibannya kepada Tuhannya. Tabi‘atnya berat memenuhi hak-hak secara sempurna yang menjadi kewajibannya, bahkan malas dan enggan mengeluarkan kewajibannya baik yang terkait dengan harta maupun perbuatan, kecuali orang yang Allah berikan hidāyah, sehingga ia keluar dari sifat itu kepada sifat senang memenuhi hak-hak.
  4. 3283). Yakni manusia mengakui sikapnya itu. Bisa juga kata “” di ayat tersebut kembalinya kepada Allah subḥānahu wa ta‘ālā, sehingga artinya, “Sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak berterima kasih) kepada Tuhannya, padahal Allah subḥānahu wa ta‘ālā menyaksikannya.” Sehingga di dalamnya terdapat ancaman bagi orang yang ingkar kepada nikmat Tuhannya.
  5. 3284). Sehingga ia menjadi bakhil dan membuatnya tidak memenuhi kewajibannya, mengutamakan hawa nafsunya daripada memenuhi hak Tuhannya. Ini semua tidak lain karena terbatas pandangannya hanya melihat dunia saja dan lalai terhadap akhirat. Oleh karena itulah, di ayat selanjutnya Allah subḥānahu wa ta‘ālā mendorongnya agar takut kepada hari akhirat.
  6. 3285). Orang yang tertipu ini.
  7. 3286). Yaitu orang-orang yang telah mati untuk dibangkitkan dan dikumpulkan.
  8. 3287). Seperti kekufuran dan keimanan, niat yang buruk dan niat yang baik.
  9. 3288). Dia melihat ‘amal mereka yang tampak maupun yang tersembunyi, yang samar maupun yang jelas dan akan memberikan balasan terhadapnya. Dikhususkan dengan “pada hari itu” meskipun sesungguhnya Allah subḥānahu wa ta‘ālā mengetahui mereka di setiap waktu, karena yang dimaksud dengannya adalah pembalasan terhadap ‘amal yang tegak atas pengetahuan Allah subḥānahu wa ta‘ālā dan penglihatan-Nya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *