Surah adh-Dhuha 93 ~ Tafsir Rahmat

Tafsir Rahmat
 
Oleh: H. Oemar Bakry

93. ADH-DHUḤĀ (WAKTU MATAHARI NAIK)

 

Surat ini termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Jumlah ayatnya 11. Diturunkan sesudah surat al-Fajr.

Dinamakan adh-Dhuḥā karena disebutkan pada ayat pertama dari surat ini.

Di antara isinya:

  1. Sebab turunnya surat ini ialah setelah berhenti turun wahyu kepada Rasūlullāh s.a.w., Rasūlullāh s.a.w. sedih karenanya. Dia mengira Allah telah memarahinya. Musuh-musuhnya penyembah berhala begitu banyaknya. Ia hanya dapat mengatasi mereka dengan bimbingan wahyu dari Allah.
  2. Tuhan menghiburnya dengan turun surat ini. Kepadanya diberikan-Nya harapan bahwa perjuangannya akan berakhir dengan kemenangan. Kesulitan yang dihadapi sekarang akan hilang.
  3. Kepadanya diperingatkan Tuhan agar jangan bersikap kasar kepada anak yatim. Rasūlullāh s.a.w. sendiri seorang anak yatim. Ia lebih merasakan bagaimana perasaan yang terpendam dalam hati anak yatim.
  4. Orang yang bertanya meminta ditunjuki hendaklah diladeni dengan baik agar bertambah ilmu pengetahuannya. Begitu juga orang yang meminta bantuan karena kesulitan hidup hendaklah diladeni dengan baik, diberi bantuan yang diperlukannya.
  5. Ni‘mat Tuhan jangan disembunyikan, dimakan sendiri. Ni‘mat Tuhan baik dikhabarkan kepada teman dan disyukuri, sehingga orang lain dapat manfaat pula.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

وَ الضُّحَى. وَ اللَّيْلِ إِذَا سَجَى. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَ مَا قَلَى. وَ لَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى. وَ لَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى. أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَآوَى. وَ وَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى. وَ وَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَى. فَأَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْ. وَ أَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ. وَ أَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

ADH-DHUḤĀ (WAKTU MATAHARI NAIK)

Surat ke-093. Jumlah ayatnya 11

 

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

  1. Demi waktu dhuḥā (waktu matahari sedang naik).
  2. Dan demi malam apabila telah sunyi senyap.
  3. Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan Dia tidak pula benci kepadamu.
  4. Dan sesungguhnya akhir (perjuangan)mu akan lebih baik daripada (permulaan)nya.
  5. Dan Tuhan akan memberikan kepada kamu (pertolongan) lantas kamu puas (senang).
  6. Apakah Dia tidak mendapati kamu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
  7. Dan didapatinya kamu sebagai seorang bingung, maka Dia menunjuki.
  8. Dia mendapati kamu sebagai seorang yang berkekurangan, maka Dia memberikan kecukupan.
  9. Maka terhadap anak yatim jangan kamu berlaku kasar.
  10. Dan orang yang meminta janganlah kamu hardik.
  11. Dan terhadap ni‘mat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (tidak menyembunyikannya dan bersyukur).

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *