بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Bait # 1
قَالَ مُحَمَّد هُوَ ابنُ مَالِكِ | أَحْمَدُ رَبِّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ |
Artinya:
“Telah berkata Muḥammad bin Mālik: Aku memuji kepada Tuhanku, Allah sebaik-baik Dzat yang memiliki.”
Dalam bait ini tercantum kata-kata: “Telah berkata”, padahal maksudnya akan berkata. Di dalam ilmu bayān, kalimat itu dikatakan: Majāz mursal.
مِنْ إِطْلَاقِ مَا كَانَ وَ إِرَادَةِ مَا يَكُوْنَ
Sebagaimana firman Allah:
(أَتَى أَمْرُ اللهِ) = Sudah datang perintah “Allah”, padahal maksudnya akan datang nanti pada hari qiyamah.
Bait # 2
وَ آلِهِ الْمُسْتَكْمِلِيْنَ الْشَّرَفَا | مُصَلِّيَاً عَلَى النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى |
Artinya:
“Sambil membaca shalawat atas Rasul yang dipilih dan atas keluarganya yang menuntut kesempurnaan akan setinggi-tingginya kemuliaan.”
Bait # 3
وَ أَسْتَعِيْنُ اللهَ فِي أَلْفِيَّهْ | مَقَاصِدُ الْنَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ |
Artinya:
“Dan aku memohon pertolongan kepada Allah dalam mengarang kitab Alfiyyah yang seluruh maksud ilmu nahwu tercakup di dalamnya.”
Bait # 4
تُقَرِّبُ الْأَقْصَى بِلَفْظٍ مُوْجَزِ | وَ تَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ |
Artinya:
“Ia (Alfiyyah) dapat mendekatkan (menjangkau) pengertian yang jauh (mendalam) dengan lafazh yang singkat dan dapat meluaskan pemberian, yaitu ilmu-ilmu yang tersurat dan yang tersirat (mantuq dan mafhum) dengan janji yang cepat kontan.”
Bait # 5
وَ تَقْتَضِيْ رِضًا بِغَيْرِ سُخْطِ | فَائِقَةً أَلْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي |
Artinya:
“(Oleh karena kitab Alfiyyah ini kitab yang ringkas akan tetapi dapat memberikan pengertian yang mendalam), ia menuntut (kepada pembacanya) akan keridhaan/ketekunan, dengan tidak marah (yaitu memerlukan kesabaran), serta keadaan Alfiyyah ini mencakup Alifiyyah karangan Syaikh Ibnu Mu‘thī.”
Bait # 6
وَ هْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلًا | مُسْتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلَا |
Artinya:
“Adapun Syaikh Ibnu Mu‘thī, karena terlebih dahulu, beliaulah yang paling berhak mendapat keutamaan dan yang mewajibkan pujianku yang bagus.”
Bait # 7
وَ اللهُ يَقْضِيْ بِهِبَاتٍ وَافِرَهْ | لِيْ وَ لَهُ فِيْ دَرَجَاتِ الْآخِرَهْ |
Artinya:
“Semoga Allah menetapkan (memenuhi) akan pemberian-Nya yang sempurna lagi banyak bagi aku dan bagi Ibnu Mu‘thī dalam derajat akhirat.”