Huruf-huruf Magis – Rahasia-rahasia di Balik Basmalah

Dari Buku:
Huruf-huruf Magis
(Judul Asli: Maniyyah al-Faqir al-Munjarid wa Sairah al-Murid al-Mutafarrid)
Oleh: Syaikh Abdul Qadir bin Ahmad al-Kuhaniy
Penerjemah: Diya' Uddin & Dahril Kamal
Penerbit: Pustaka Pesantren

Rangkaian Pos: Huruf-huruf Magis | Syaikh Abdul Qadir bin Ahmad al-Kuhaniy

Bab 1
Rahasia-rahasia di Balik Basmalah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dalam kitab asal, penulis tidak membahas hal-hal yang berkaitan dengan basmalah ditinjau dari sisi isyaratnya. Sekarang aku akan membahasnya.

Sebuah pernyataan terkenal menyebutkan bahwa ‘semua firman Allah yang tertulis dalam kitab-kitab yang diturunkan-Nya tercakup dalam al-Qur’an. Semua yang ada dalam al-Qur’an tercakup dalam al-Fatihah. Semua yang ada dalam al-Fatihah tercakup dalam basmalah.’ Pernyataan yang lain menambahkan bahwa ‘semua yang ada dalam basmalah tercakup dalam huruf ba’, dan semua yang ada dalam huruf ba’ tercakup dalam satu titik yang ada di bawahnya.’

Seorang ‘arif mengatakan: “Basmalah dari seseorang yang ‘arif mempunyai kedudukan sebagaimana kun di sisi Allah.”

Sayyid Husain bin Abd-usy-Syukur al-Madany r.a. berkata dalam kitabnya al-Fuyudhat-ul-Husna min Musyahadat-il-Habib-Asna:

“Membicarakan basmalah sebenarnya tidak cukup memadahi dengan bahasa kata dan tidak pula tercakup dengan bahasa isyarat. Ungkapan yang cukup mengena adalah basmalah merupakan kunci rahasia-rahasia keajaiban sekaligus kesaksian dalam setiap ibadah dan kebiasaan hukum alam. Dengannya, kebekuan makna-makna bisa diurai bagi masing-masing makna. Dengannya, jelaslah bentuk-bentuk yang mengisi wadah-wadah wujud ini. Dengannya, memancarlah cahaya-cahaya dalam arena keanekaragaman. Dengannya tampaklah wujud semesta lahir beserta alam-alam penyusunnya, serta tersembunyilah khazanah semesta bathin dalam alam-alam penyusunnya.”

Maka, tidak ada satu biji atom pun, kecuali rahasia basmalah mengalir di dalamnya. Tidak ada puncak ketinggian kecuali limpahan basmalah berada di pelosok-pelosok tersembunyi dan pinggir-pinggir pembatasannya. Basmalah merupakan kemahiran memulai yang memadukan apa yang sudah dan akan terjadi, dalam kenyataan-kenyataan lahir dan rahasia-rahasia bathin. Basmalah adalah nama yang mencakup dan argumentasi yang sempurna.

Allah memulai kitab-Nya dengan basmalah, yang mencakup rahasia-Nya yang terpendam. Basmalah mencakup kandungan kitab ini, yaitu pengetahuan-pengetahuan. Yaitu, segala hal yang dinalar dan dipahami.

Basmalah mengandung berbagai detil yang terperinci. “Kami tidak mengabaikan dalam kitab ini pada sesuatu pun.” (al-An’am:38).

Basmalah mencakup berbagai detil yang terperinci. “Tidak ada sesuatu pun kecuali khazanah-khazanah (pemahaman) nya ada pada Kami. Dan tidaklah Kami menurunkan kitab ini kecuali dengan ukuran yang diketahui.” (al-Hijr:21).

Allah menjadikannya sebagai kunci rahasia setiap surat dan lentera pemancar cahaya-cahaya setiap bentuk perwujudan. “Karena segala sesuatu yang penting yang tidak dimulai dengan Bismillah-ir-Rahman-ir-Rahimi, maka ia terputus.”

Segala hal yang penting di sini, menurut ahli kesempurnaan, adalah hal yang terucap dengan perbuatan nyata maupun dengan ucapan lisan. Maka, berbahagialah orang yang mengetahui kapasitas basmalah, menghafalkan, menjaga, dan meletakkan sesuai posisinya yang utama, dalam mihrab istiqamah dan masjid ketegarannya.

Karena ia adalah imam seluruh kalimat Qur’an dan imam segala wujud semesta indrawi dan maknawi. Barang siapa tidak memiliki imam, dia tidak layak memiliki maqam. Allah ta‘ala berfirman: “Pada hari Kami memanggil setiap kelompok dengan imam mereka.” (17:71)

Siapapun yang tidak memiliki imam, amal-amalnya tidak dipandu imam, maka dia terputus. Dia tidak berhak memperoleh doa yang luhur. Yang indriawi maupun maknawi, bukan bentuk wujud dan rupa nyata. Karena setiap huruf menuntut haknya kepadamu untuk dipenuhi, agar bisa memberi hakmu. Berilah, maka kamu akan diberi. Tinggalkan orang yang tertinggal dan lambat.

Basmalah tidak lain merupakan kunci pembuka pintu ilmu-ilmu al-Qur’an. Basmalah menghantarkan para pencari mencapai tujuan-tujuan yang baik. Allah Sang Maha Agung tidak mendahulukan basmalah kecuali karena adanya kandungan di dalamnya, berupa rahasia yang mencakup banyak hal dan kapasitas yang besar. Karena Dia Maha Tahu dan Maha Bijaksana.

Maka ikutilah Sang Maha Bijaksana dalam hal itu, dalam setiap amal perbuatanmu. Jangan menghalangi hati dan lisanmu untuk mencapai tebaran awan-awannya berupa pemahaman makna-makna dan kejelasannya.

Tidak ada bentuk wujud kecuali dia memiliki rahasia makna. Setiap orang yang memenuhinya, niscaya mendapatkan bagian rahasia yang menakjubkan ini, sesuai kapasitas perjuangan dan kelebihan penyerahannya disertai pemenuhan. Berserahlah dengan berusaha memenuhi, supaya kamu mencapai hasil yang menakjubkan.

Hadapkan seluruh jiwamu pada basmalah, dalam keterikatan dan keteruraianmu. Kamu akan beruntung dengan menggapai capaian-capaian dalam setiap perjalananmu. Kamu dapat menyiramkan anugerah-anugerahNya ke dalam alam-alam pergolakan hatimu dan jungkir balik besibukanmu.

Kami memuji Engkau, Ya Allah, atas anugerah kesempurnaan dan pemberian yang lengkap ini. Kami memohon kepada Engkau, Ya Allah, untuk melimpahkan kepada kami rahasia-rahasianya, membenamkan kami dalam cahaya-cahaya, serta menjadikan kami bertahan memenuhi hak-hak kesempurnaannya, dalam menyaksikan keindahan dan keagungannya. Tunjukkan kami, Ya Allah, dengan memahami ilmu-ilmu hurufnya, semua displin ilmunya.

 

Sebuah Hikayat.

Diceritakan bahwa asy-Syibli r.h. berkata: “Suatu ketika aku bertemu seorang perempuan negro Habasyiyah. Dia terlihat kepayahan. Namun dia tetap bersemangat dan mempercepat langkahnya.

Aku menyapanya: “Wahai hamba Allah, kasihanilah diri anda, dan bersikaplah halus kepadanya.”

Dia menukas: “Dia adalah Dia.”

“Dari mana anda berangkat?” timpalku.

“Dari Dia.”

“Ke mana anda hendak menuju?”

“Menuju Dia.”

“Apa yang anda inginkan?”

Dia menjawab tegas: “Dia.”

Aku tanya lagi: “Siapa nama anda?”

Dia jawab: “Dia.”

“Seberapa banyak anda berzikir?”

“Mulutku tidak pernah tersenyum karena aku menyebut ‘Dia’ sampai aku bertemu dengan Dia.”

Kemudian perempuan negro itu melantunkan syair:

Bila cinta hilang, tiada ganti
Bagiku, dari kalian
Sesudah kalian, terhadap selain kalian pun
Tidak ada kepentingan
Di antara ceritaku bagi kalian adalah
Mereka berkata:
Sakit telah mempengaruhi perempuan itu
Maka aku katakan: bahkan
Sakit itu terus menggelayutiku.

Asy-Syibli r.h. berkata: Lalu aku bertanya kepadanya: “Wahai hamba Allah, apa yang anda maksudkan dengan ucapan anda ‘Dia’? Apakah yang anda maksudkan adalah Allah?

Ketika mendengar sebutan Allah, dia berteriak dengan suara melengking. Saat itulah memancar keluarlah ruhnya, dia mati. Semoga rahmat Allah selalu terlimpah kepadanya.

Kemudian aku beranjak mempersiapkan penguburan dan menguburkannya. Aku merasa mendengar suara panggilan: “Wahai Syibli, orang yang mabuk dalam cinta-Ku, bingung dalam mencari-Ku, sangat sedih dengan zikir kepada-Ku, dan mati dengan nama-Ku, maka tinggalkan dia untuk-Ku. Tebusannya adalah tanggung jawab-Ku.”

Aku menoleh untuk melihat siapa yang memanggil dan berbicara. Kemudian perempuan itu menghilang dari pandanganku, aku tidak dapat melihatnya. Aku tidak tahu apakah dia terangkat atau terkuburkan. Semoga Allah merahmati perempuan tersebut dengan karunia-Nya, dan mengampuni kita dengan keutamaan-Nya.

1 Komentar

  1. Muhammad dwi syahbani berkata:

    Assalamu alaikum..
    namaku syahbani,saya kagum atas bacaan nama ALLAH YAITU BASMALAH.
    karena saya setiap akan melakukan kegiata n membaca basmalah,hati ini terasa lega dan terasa di bukakan pintu rejeki dari segala penjuru.Sekian pendapat saya dan terima kasih.
    wassallam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *