Rahasia di Balik Membuang Nūn
وَ أَمَّا حَذْفُ النُّوْنِ فَيَكُوْنُ عَلَامَةً لِلنَّصْبِ فِي الْأَفْعَالِ الْخَمْسَةِ الَّتِيْ رَفْعُهَا بِثَبَاتِ النُّوْنِ
Membuang nūn menjadi tanda bagi i‘rāb nashab dalam al-af‘āl-ul-khamsah (fi‘il lima) yang rafa‘nya ditandai dengan tetapnya nūn.
Membuang nūn-ul-anāniyyah (maqam fanā’) adalah dengan jalan keluar menuju kehakikian identitas pribadi (huwiyyah) dalam maqam baqa’.
Sebelumnya telah dijelaskan, jika orang yang sedang fanā’ berkata: “Hanya Aku,” orang yang berada dalam maqām baqā’ berkata: “Hanya Dia”, maka yang menjadi tanda nashab seorang hamba dalam maqām huwiyyah adalah tersibukkan oleh perbuatan-perbuatan yang menaikkan derajat (rafa‘) menuju Allah ta‘ala pada saat tetapnya nūn. Karena alasan nūn yang khusus, yaitu ikhlas dan berusaha menyempurnakan.
Wallāhu ta‘ālā a‘lam.
Komentar
Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?