Mushannif kitab al-Jurumiyyah, dalam bab ini, menuturkan tanda-tanda perubahan seorang hamba, dari satu tahapan ke tahapan yang lain. Perubahan ini terkait dengan kondisi hati dan prasangka-prasangka yang buruk dan rendah di dalam hati. Adakalanya dari rafa‘ (ketinggian) menuju khafadh (kerendahan), atau sebaliknya. Dari keadaan tertekan menuju kelonggaran, atau sebaliknya.
Begitu juga terkait dengan perbedaan pengaruh perubahan kondisi. Pengaruh-pengaruh tersebut meninggalkan tanda-tanda yang terlihat jelas bagi pemiliknya, sebagaimana penjelasan di atas. Kondisi tertekan dan longgar masing-masing memiliki tuntunan yang berbeda. Hal itu sudah aku isyaratkan dalam qasidahku, ‘Ainiyyah:
Apabila kamu, keadaanmu
Diselimuti gelapnya rasa tertekan
Siapkanlah kesabaran
Untuk menyambut kedatangannya
Maka terang akan datang
Mengikuti kedatangannya.
Diamlah…
Pasrahlah…
Pada arus perjalanan qadha’
Keputusan al-Haqq pasti terjadi.
Dalam kelonggaran ada tuntunan adab
Bila kamu tidak menjaganya
Maka tapak-tapak kakimu akan terpeleset
Demikian juga hati akan mengikuti.
Rendahkan hati
Agungkan Tuhan
Teguhkan haibah
Rasakan kenikmatan
Kendalikan lisan ucapan
Karena pada lisan ada gunjingan.