وَ الْحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيْلُ الْاِسْمِ وَ لَا دَلِيْلُ الْفِعْلِ.
Ḥurūf adalah kalam yang tidak memiliki baik tanda-tanda isim maupun tanda-tanda fi‘il.
Orang yang memiliki ḥurūf kegelapan, yaitu dia yang beribadah kepada Allah sambil memalingkan diri, dalam arti hanya dengan satu sisi keagamaan saja, disertai adanya tamak. Ketika mendapat kebaikan, dia merasa tenang, namun ketika mendapat cobaan, dia memalingkan muka.
Orang seperti ini tidak layak menjalani perjalanan ruhaniah, baik dengan zikir (isim) maupun perjuangan memerangi hawa nafsu (fi‘il). Dia memasuki tarekat sufi untuk mengejar kepemimpinan, kemuliaan, kedudukan, dan harta benda. Dia tidak akan mencapai apa-apa. Rugi (menderita) dunia akhirat. Itulah kerugian yang nyata. Kita mohon perlindungan kepada Allah.