Hati Senang

002-A. Fa‘ala – Yaf‘ulu – Metode Praktis Tashrif

A. Fa‘ala – Yaf‘ulu (فَعَلَ – يَفْعُلُ).

Ada lima macam fi‘il yang mengikuti wazan Fa‘ala – Yaf‘ulu, yaitu:

1. Fi‘il shaḥīḥ sālim, yaitu fi‘il-fi‘il yang pada salah satu huruf aslinya, tidak terdapat huruf ‘illat (huruf sakit) dan mudhā‘af. Yang disebut huruf sakit itu ada tiga, yaitu alif, wāwu dan yā’ (ا، و، ي). Apabila salah satu dari tiga huruf itu tidak terdapat pada huruf aslinya, maka disebut: Shaḥīḥ sālim.

Contoh:

Shadaqa – Yashduqu (Benar) (صَدَقَ – يَصْدُقُ).

Basatha – Yabsuthu (Membentangkan) (بَسَطَ – يَبْسُطُ).

 

2. Fi‘il mahmūz fā’ (مَهْمُوْزُ الْفَاءِ), yaitu fi‘il shaḥīḥ, yang huruf pertamanya, terdiri dari huruf hamzah.

Contoh:

Akhadza – Ya’khudzu (Mengambil) (أَخَذَ – يَأْخُذُ).

Akala – Ya’kulu (Memakan) (أَكَلَ – يَأْكُلُ).

 

3. Fi‘il ajwaf wāwī (الْأَجْوَفُ الْوَاوِيُّ), yaitu fi‘il yang ‘ain fi‘il-nya, terdiri dari huruf ‘illat, yang berupa alif berasal dari huruf wāwu. Fi‘il semacam ini disebut Fi‘il mu‘tall ajwaf wāwī.

Contoh:

Qāla – Yaqūlu (Berkata) (قَالَ – يَقُوْلُ).

Khāna- Yakhūnu (Mengkhianati) (خَانَ – يَخُوْنُ).

Shāna – Yashūnu (Menjaga) (صَانَ – يَصُوْنُ).

 

4. Fi‘il mu‘tall nāqish (الْمُعْتَلُّ النَّاقِصُ), yaitu fi‘il-fi‘il yang lām fi‘il-nya (huruf terakhir) terdiri dari huruf ‘illat.

Yang mengikuti wazan ini disebut Mu‘tall nāqish wāwī.

Contoh:

Da‘ā – Yad‘ū (Memanggil/berdoa) (دَعَا – يَدْعُوْ).

Tsaghā – Yatsghū (Mengembik) (ثَغَا – يَثْغُوْ).

 

5. Fi‘il shaḥīḥ mudhā‘af (الْفِعْلُ الصَّحِيْحُ الْمُضَاعَفُ), yaitu fi‘il shaḥīḥ yang ‘ain fi‘il dan lām fi‘il-nya terdiri dari huruf yang sama, sehingga di-tasydīd-kan.

Contoh:

Ḥatstsa – Yaḥutstsu (Menganjurkan) (حَثَّ – يَحُثُّ).

Zhanna – Yazhunnu (Menyangka) (ظَنَّ – يَظُنُّ).

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.