Wujudnya Alif Dan Lām (ال).
Tanda yang berikutnya kalau lafazh itu adalah isim adalah adanya (ال) pada lafazh tersebut. Baik adanya (ال) ini berupa (ال) ma‘rifat seperti contoh: (الرجل), zā’idah (tambahan) seperti contoh: (الحارث) atau maushūlah contohnya: (الضارب), lafazh-lafazh tersebut semuanya adalah isim karna adanya (ال) di depan lafazh tersebut. Lain halnya dengan (أل) istifhāmiyyah, (أل) ini dikhususkan untuk kalimah fi‘il seperti contoh: (أل ضربت) yang maknanya (هل ضربت) (apakah engkau memukul). (181).
Catatan: