Bagian-bagian Kalām
Bagian-bagian kalām itu terbagi menjadi tiga: isim, fi‘il dan ḥurūf yang muncul karena sebuah makna. Isim dalam istilah Nuḥāt diartikan sebagai kalimat yang menunjukkan sebuah makna dari kalimat tersebut dan tidak besertaan dengan salah satu dari tiga zaman (zaman mādhī, mustaqbāl ataupun ḥāl). Sedangkan fi‘il adalah kalimat yang menunjukkan sebuah makna dari kalimat tersebut dan besertaan dengan salah satu dari tiga zaman (zaman mādhī, mustaqbāl ataupun ḥāl). Contoh lafazh berzaman ḥāl: (يَقُوْمُ), lafazh berzaman mustaqbāl: (قُمْ), lafazh berzaman mādhī: (قَامَ), sedangkan ḥurūf adalah suatu kalimat yang tidak menunjukkan makna dengan sendirinya melainkan ia harus besertaan dengan lafazh lain. (121). Di dalam ḥurūf ada batasan harus biasa memunculkan makna apabila bersama dengan lafazh lain, hal ini untuk mengecualikan huruf-huruf tahjī, yaitu huruf-huruf yang tidak mempunyai makna, contohnya: (زَاء ، يَاء، دَال)nya lafazh (زَيْدٌ). (132).
Catatan: