Ḥurūf Qad.
Yang dikehendaki ḥurūf qad di sini adalah qad ḥarfiyah. Sesungguhnya ḥurūf qad mempunyai beberapa makna. Berikut kami jelaskan rinciannya:
1. Makna taḥqīq (menyatakan) dan taqrīb (mendekatkan); makna ini khusus masuk pada fi‘il mādhī. Contoh yang memiliki makna taḥqīq adalah firmannya Allah s.w.t.: (قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ), sedangkan yang memiliki makna taqrīb adalah (قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ).
2. Makna taqlīl (menyedikitkan) dan taktsīr (memperbanyak). Makna ini khusus masuk pada fi‘il mudhāri‘. Contoh yang memiliki makna taqlīl adalah (قَدْ يَصْدُقُ الْكَذُوْبُ وَ قَدْ يَجُوْدُ الْبَخِيْلُ), sedangkan yang memiliki makna taktsīr (قَدْ يَبْخَلُ الْبَخِيْلُ).
Ḥurūf qad yang masuk pada fi‘il mādhī harus memenuhi empat syarat sebagai berikut:
1. Kalimatnya harus positif (mutsbat), maka tidak bisa kalau kalimatnya negatif (manfī) seperti contoh: (مَا قَدْ قَامَ زَيْدٌ).
2. Kalimatnya harus mutasharrifan (bisa ditashrīf) bukan jāmid (tidak bisa ditashrīf), seperti contoh: (قَدْ عَسَى).
3. Kalimatnya harus berupa kalām ikhbār, maka tidak boleh jika kalimatnya kalām insyā’, misalnya: (قَدْ بِعْتُ مُرِيْدًا إِنْشَاءَ الْبَيْعِ).
4. Tidak ada pemisah di antara ḥurūf qad dan kalimat setelahnya, kalau ada pemisah maka tidak boleh, contohnya (قَدْ هُوَ قَامَ).
5. Dikecualikan dari qad ḥarfiyyah adalah qad ismiyyah, karena qad ini (ismiyyah) dikhususkan untuk kalimah isim. Contohnya: (قَدْ زِيْدَ دِرْهَمٌ أَيْ حَسْبَ زِيْدَ دِرْهَمٌ) (211).
Ḥurūf qad merupakan tanda untuk fi‘il mādhī dan fi‘il mudhāri‘ dan hanya khusus untuk kalimat fi‘il karena makna-makna yang dimiliki tidak bisa digunakan untuk kalimah selainnya. (222).
Catatan: