Shahih Ibnu Khuzaimah Kitab Wudhu’ no. 14 – Wudhu’ Nabi Ketika Penaklukan Makkah (3/3)

صَحِيحُ ابْنِ خُزَيْمَةَ
Shaḥīḥ Ibni Khuzaimah.

Rangkaian Pos: Shahih Ibnu Khuzaimah Kitab 1 Bab 10

أَخْبَرَنَا أَبُوْ طَاهِرٍ، ثَنَا أَبُوْ بَكْرٍ، ثَنَا أَبُوْ عَمَّارٍ، ثَنَا وَكِيْعُ بْنُ الْجَرَّاحِ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيْهِ‏:‏ ‏”‏أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ يَتَوَضَّأُ لِكُلِّ صَلَاةٍ، فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ فَتْحِ مَكَّةَ صَلَّى الصَّلَوَاتِ كُلَّهَا بِوَضُوْءٍ وَاحِدٍ.” قَالَ أَبُوْ بَكْرٍ‏:‏ ‏”‏لَمْ يُسْنِدْ هذَا الْخَبَرَ عَنِ الثَّوْرِيِّ أَحَدٌ نَعْلَمُهُ غَيْرُ الْمُعْتَمِرِ، وَ وَكِيْعٍ، وَ رَوَاهُ أَصْحَابُ الثَّوْرِيِّ وَ غَيْرُهُمَا، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مُحَارِبٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ، فَإِنْ كَانَ الْمُعْتَمِرُ، وَ وَكِيْعٌ مَعَ جَلَالَتِهِمَا حَفِظَا هذَا الْإِسْنَادَ وَ اتِّصَالَهُ فَهُوَ خَبَرٌ غَرِيْبٌ غَرِيْبٌ‏.

  1. Abū Thāhir mengabarkan kepada kami, Abū Bakar menceritakan kepada kami, Abū ‘Ammār menceritakan kepada kami, Wakī‘ bin al-Jarrāḥ menceritakan kepada kami dari Sufyān dari Muḥārib bin Ditsār dari Sulaimān bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Nabi s.a.w. berwudhu’ untuk setiap shalat. Sewaktu Makkah dikuasai, beliau melakukan beberapa shalat dengan satu wudhu’.

Abū Bakar berkata: “Tidak satupun perawi yang kami ketahui, menyebut sanad hadits ini dari ats-Tsaurī selain al-Mu‘tamir dan Wakī‘. Murid-murid ats-Tsaurī dan yang lainnya meriwayatkan hadits ini dari Sufyān dari Muḥārib dari Sulaimān bin Buraidah dari Nabi s.a.w. Jika al-Mu‘tamir dan Wakī‘ dengan keagungan mereka berdua hapal sanad ini dan persambungannya, maka hadits ini adalah hadits gharīb.” (1061).

Catatan:

  1. (106). Sufyān meriwayatkan hadits ini dari ‘Alqamah bin Martsad dan Muḥārib bin Ditsār. Adapun riwayatnya dari ‘Alqamah, diriwayatkan oleh ‘Abdullāh bin Numair secara maushūl dalam Shaḥīḥ Muslim, Bersuci, h. 86. Demikian pula Yaḥyā bin Sa‘īd dalam Sunanu Aḥmad, 5: 350; Sunanu Abī Dāūd, hadits no. 172; dan An-Nasā’ī, 1: 73; Demikian pula Ibnu Mahdī dan ‘Alī bin al-Qadīm meriwayatkan dalam Sunan-ut-Tirmidzī, 1: 89. Adapun riwayatnya dari Muḥārib bin Ditsār diriwayatkan oleh Wakī‘ dalam Shaḥīḥu Ibni Khuzaimah dan Sunan-ut-Tirmidzī, 1: 89-90 secara maushūl. Demikian pula murid-murid ats-Tsaurī selain al-Mu‘tamir dan Wakī‘ sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Khuzaimah. Di dalam naskah asli disebutkan: dari Muḥārib bin Ditsār dari Buraidah dari ayahnya; Perbaikan ini diambil dari hadits no. 14.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *