۳٤ – اِخْتِيَارُ الْأَخِ
34. Choosing a Brother
34. Memilih Saudara.
۸٥.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام :مَنْ جَانَبَ الْإِخْوَانَ عَلَى كُلِّ ذَنْبٍ قَلَّ أَصْدِقَاؤُهُ .(۱)
- Imam Ali (AS) said, ‘He who shuns his brothers for every lapse has few friends.’ (10)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Barang siapa menghindar (tidak mau meminta maaf) dari semua kesalahan terhadap saudaranya, niscaya sedikit temannya (saudaranya).” (1).
۸٦.الْإِمَامُ الصَّادِقُ عليه السلام :مَنْ لَمْ يُؤَاخِ إِلَّا مَنْ لَا عَيْبَ فِيْهِ قَلَّ صَدِيْقُهُ .(۲)
- Imam al-Sadiq (AS) said, ‘A man who does not befriend [anyone] unless they are flawless will have few friends.’ (11)
- Imām Shādiq a.s. berkata: “Barang siapa menjalin hubungan persaudaraan hanya dengan orang yang tidak memiliki aib, niscaya sedikit temannya (sahabatnya).” (2).
۳٥ – تَحَمُّلُ زِلَّةِ الْأَخِ
35. Tolerating the Lapse of a Brother
35. Menanggung Kekhilafan Saudara.
۸۷.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام :اِحْتَمِلْ زَلّةَ وَلِيِّكَ لِوَقْتِ وَثْبَةِ عَدُوِّكَ. (۳)
- Imam Ali (AS) said, ‘Tolerate the lapse of your friend for the time of your enemy’s attack.’ (12)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Tanggunglah kekhilafan sahabatmu agar dia kelak membelamu pada saat musuh menyerangmu.” (3).
۸۸.عنه عليه السلام :الْاِحْتِمَالُ زَيْنُ الرِّفَاقِ .(٤)
- Imam Ali (AS) said, ‘Tolerance is the splendor of companions.’ (13)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Menanggung (kekhilafaan saudara) dengan sabar adalah hiasan persahabatan.” (4).
۸۹.عنه عليه السلام :مَنْ لَمْ يَحْتَمِلْ زَلَلَ الصَّدِيْقِ مَاتَ وَحِيْدًا. (٥) R (اُنظر) عنوان ۲۰٦ «السياسة» ./R
- Imam Ali (AS) said, ‘A man who does not endure the lapses of a friend will die in loneliness.’ (14) R (See also: MANAGEMENT ۲۰٦) /R
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Barang siapa tidak mampu menanggung (dengan sabar) kekhilafan temannya, niscaya dia akan meninggal dalam keadaan sendirian (tanpa memiliki teman).” (5).
۳٦ – خَيْرُ الْإِخْوَانِ
36. The Best of Brothers
36. Sebaik-baik Saudara.
۹۰.رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و آله :خَيْرُ إِخْوَانِكَ مَنْ أَعَانَكَ عَلَى طَاعَةِ اللهِ، وَ صَدَّكَ عَنْ مَعَاصِيْهِ، وَ أَمَرَكَ بِرِضَاهُ. (٦)
- The Prophet (SAWA) said, ‘The best of your brothers is the one who helps you to obey Allah, prevents you from disobeying Him, and orders you to please Him.’ (15)
- Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Sebaik-baik saudaramu adalah orang yang membantumu dalam mematuhi Allah, mencegahmu untuk durhaka kepada-Nya, dan memerintahkanmu untuk mencari keridhaan-Nya.” (6).
۹۱.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام :خَيْرُ الْإِخْوَانِ أَقَلُّهُمْ مُصَانَعَةً فِي النَّصِيْحَةِ .(۷)
- Imam Ali (AS) said, ‘The best of brothers is the one with the least hesitance in offering [harsh] advice.’ (16)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Sebaik-baik saudara adalah orang yang paling sedikit perpura-pura dalam memberikan nasihat.” (7).
۹۲.عنه عليه السلام :خَيْرُ إِخْوَانِكَ مَنْ وَاسَاكَ، وَ خَيْرٌ مِنْهُ مَنْ كَفَاكَ، وَ إِنِ احْتَاجَ إِلَيْكَ أَعْفَاكَ .(۸)
- Imam Ali (AS) said, ‘The best of your brothers is the one who stands by you, and better than him is he who suffices himself with you, and even when he is in need of you, he spares you.’ (17)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Sebaik-baik saudaramu adalah orang yang menghiburmu, dan yang lebih baik daripada itu adalah yang mencukupimu. Jika dia membutuhkan bantuanmu, maka dia menahan diri dari meminta kepadmu.” (8).
۹۳.عنه عليه السلام :خَيْرُ الْإِخْوَانِ مَنْ كَانَتْ فِي اللهِ مَوَدَّتُهُ .(۹)
- Imam Ali (AS) said, ‘The best brother is the one whose amity is for the sake of Allah.’ (18)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Sebaik-baik saudara adalah orang yang persahabatannya karena Allah.” (9).
۹٤.عنه عليه السلام :خَيْرُ إِخْوَانِكَ مَنْ سَارَعَ إِلَى الْخَيْرِ وَ جَذَبَكَ إِلَيْهِ، وَ أَمَرَكَ بِالْبِرِّ وَ أَعَانَكَ عَلَيْهِ. (۱)
- Imam Ali (AS) said, ‘The best of your brothers is the one who rushes to do good and draws you towards it, and orders you to do good and helps you with it.’ (9)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Sebaik-baik saudaramu adalah orang yang bersegera dalam kebaikan dan menarikmu ke dalam kebaikan itu, dan dia memerintahkanmu untuk melakukan kebajikan dan membantumu dalam kebajikan itu.” (1).
۹٥.عنه عليه السلام :خَيْرُ إِخْوَانِكَ مَنْ كَثُرَ إِغْضَابُهُ لَكَ فِي الْحَقِّ. (۲)
- Imam Ali (AS) said, ‘The best of your brothers is the one who is roused to anger for your sake in [standing up for] what is right.’ (10)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Sebaik-baik saudaramu adalah orang yang sering marah kepadamu dalam kebenaran.” (2).
۹٦.عنه عليه السلام :خَيْرُ الْإِخْوَانِ مَنْ لَا يُحْوِجُ إِخْوَانَهُ إِلَى سِوَاهُ .(۳)
- Imam Ali (AS) said, ‘The best of brothers is the one who does not let his fellow brothers need anyone other than himself.’ (11)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Sebaik-baik saudara adalah orang yang tidak menjadikan saudara-saudaranya membutuhkan kepada selainnya.” (3).
۹۷.الْإِمَامُ الصَّادِقُ عليه السلام :أَحَبُّ إِخْوَانِيْ إِلَيَّ مَنْ أَهْدَى عُيُوْبِيْ إِلَيَّ. (٤)R (اُنظر) الصديق : باب ۱۱۰٦ ./R
- Imam al-Sadiq (AS) said, ‘The most beloved of my brothers to me is he who confers my faults to me.’ (12) R(See also: THE FRIEND: section ۱۱۰٦) /R
- Imām Ja‘far Shādiq a.s. berkata: “Saudaraku yang paling aku cintai adalah orang yang menunjukkan aib-aibku kepadaku.” (4).
۳۷ – شَرُّ الْإِخْوَانِ
37. The Worst of Brothers
37. Sejelek-jelek Saudara.
۹۸.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام :شَرُّ الْإِخْوَانِ مَنْ تُكُلِّفَ لَهُ .(٥)
- Imam Ali (AS) said, ‘The worst of brothers is he for whom one [is made] to go out of one’s way.’ (13)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Seburuk-buruk saudara adalah orang yang memaksumu untuk berpura-pura kepadanya.” (5).
۹۹.عنه عليه السلام – لَمَّا سُئِلَ: أَيُّ صَاحِبٍ شَرٌّ؟ – :الْمُزَيِّنُ لَكَ مَعْصِيَةَ اللهِ .(٦)
- The Commander of the Faithful (AS) was asked, ‘Which is the worst companion?’ He replied, ‘The one who glamorizes acts of disobedience of Allah to you.’ (14)
- Amīr-u-Mu’minīn ‘Alī bin Abī Thālib a.s. pernah ditanya: “Siapakah sahabat yang paling buruk?” Beliau menjawab: “Dia (sahabat terburuk) adalah orang yang menjadikan kamu memandang baik perbuatan maksiat kepada Allah.” (6).
۳۸ – اِخْتِبَارُ الْإِخْوَانِ
38. Testing Brothers
38. Menguji Saudara.
۱۰۰.رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و آله :إِذَا رَأَيْتَ مِنْ أَخِيْكَ ثَلَاثَ خِصَالٍ فَارْجُهُ: الْحَيَاءُ، وَ الْأَمَانَةُ، وَ الصِّدْقُ. وَ إِذَا لَمْ تَرَهَا فَلَا تَرْجُهُ .(۷)
- The Prophet (SAWA) said, ‘When you see three traits in your brother, place your hope in him: bashfulness, trustworthiness, and truthfulness. If you do not see them, do not place your hope in him.’ (15)
- Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Jika engkau melihat tiga sifat dalam diri saudaramu, maka berharaplah dia (menjadi sahabatmu), yaitu: malu, amanat, dan jujur. Akan tetapi, jika engkau tidak melihat ketiga sifat itu dalam dirinya, maka janganlah engkau mengharap dia menjadi saudaramu (sahabatmu).” (7).
۱۰۱.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام :مَنِ اتَّخَذَ أَخًا بَعْدَ حُسْنِ الْاِخْتِبَارِ دَامَتْ صُحْبَتُهُ وَ تَأَكّدَتْ مَوَدَّتُهُ. مَنِ اتَّخَذَ أَخًا مِنْ غَيْرِ اخْتِبَارٍ أَلْجَأَهُ الْاِضْطِرَارُ إِلَى مُرَافَقَةِ الْأَشْرَارِ .(۸)
- Imam Ali (AS) said, ‘A man who takes a brother after careful selection is bound to have a lasting companionship and a firm amity, whereas a man who takes a brother without careful testing is bound to resort to the friendship of evil people.’ (16)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Barang siapa mengambil seorang saudara setelah mengujinya dengan baik, niscaya persahabatannya itu langgeng dan cinta kasihnya menjadi kuat. Akan tetapi, barang siapa mengambil seorang saudara tanpa mengujinya (terlebih dahulu), niscaya dia berteman dengan orang-orang buruk.” (8).