۲۹ – وَصْلُ الْإِخْوَانِ
29. Maintaining Brotherhood
29. Menyambung Tali Persaudaraan.
۷۱.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام :لَا يَكُوْنَنَّ أَخُوْكَ أَقْوَى عَلَى قَطِيْعَتِكَ مِنْكَ عَلَى صِلَتِهِ، وَ لَا تَكُوْنَنّ عَلَى الْإِسَاءَةِ أَقْوَى مِنْكَ عَلَى الْإِحْسَانِ .(۱)
- Imam Ali (AS) said, ‘Do not let your brother be stronger in his avoidance of you than you are in your maintaining relations with him, and do not be stronger in your harm to him than in your kindness towards him.’ (8)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Tidak akan benar-benar menjadi saudaramu orang yang lebih kuat untuk memutuskan hubungan persaudaraan denganmu daripada menyambungnya, dan janganlah sekali-kali engkau lebih kuat melakukan keburukan daripada berbuat baik.” (1).
۷۲.الْإِمَامُ الْحُسَيْنُ عليه السلام :إِنَّ أَوْصَلَ النَّاسِ مَنْ وَصَلَ مَنْ قَطَعَهُ .(۲)
- Imam al-Husayn (AS) said, ‘The best person is the one who maintains relations with one who cuts him off.’ (9)
- Imām Ḥusain a.s. berkata: “Sesungguhnya orang yang paling memperkuat tali silaturahmi adalah orang yang menjalin tali silaturahmi kepada orang yang memutus tali silaturahmi dengannya.” (2).
۳۰ – أَقْسَامُ الْإِخْوَانِ
30. Types of Brothers
30. Macam-macam Saudara.
۷۳.رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و آله :أَقَلُّ مَا يَكُوْنُ فِيْ آخِرِ الزَّمَانِ أَخٌ يُوْثَقُ بِهِ أَوْ دِرْهَمٌ مِنْ حَلَالٍ. (۳)
- The Prophet (SAWA) said, ‘The most scarce things at the end of time will be a trustworthy brother and a legitimately earned dirham.’ (10)
- Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Hal yang paling jarang (ditemukan) pada akhir zaman adalah seorang saudara yang dapat dipercaya atau dirham (uang) yang halal.” (3)
۷٤.الْإِمَامُ الصَّادِقُ عليه السلام: الْإِخْوَانُ ثَلَاثَةٌ: فَوَاحِدٌ كَالْغِذَاءِ الَّذِيْ يُحْتَاجُ إِلَيْهِ كُلَّ وَقْتٍ فَهُوَ الْعَاقِلُ، وَ الثَّانِيْ فِيْ مَعْنَى الدَّاءِ وَ هُوَ الْأَحْمَقُ، وَ الثَّالِثُ فِيْ مَعْنَى الدَّوَاءِ فَهُوَ اللَّبِيْبُ .(٤)
- Imam al-Sadiq (AS) said, ‘Brothers are of three [kinds]: one, like food, is needed all the time and he is the wise [friend]. Another is similar to disease, and this is the fool. And the third is like medicine, and this is the tactful [friend].’ (11)
- Imām Shādiq a.s. berkata: “Saudara ada tiga macam, yaitu: pertama, dia seperti makanan yang dibutuhkan setiap waktu. Dialah orang yang berakal. Kedua, saudara dalam pengertian penyakit. Dialah orang yang dungu. Ketiga, saudara dalam arti obat. Dialah orang yang bijak.” (4).
۷٥.عنه عليه السلام :الْإِخْوَانُ ثَلَاثَةٌ: مُوَاسٍ بِنَفْسِهِ، وَ آخِرُ مُوَاسٍ بِمَالِهِ؛ وَ هُمَا الصَّادِقَانِ فِي الْإِخَاءِ، وَ آخَرُ يَأْخُذُ مِنْكَ الْبُلْغَةَ، وَ يُرِيْدُكَ لِبَعْضِ اللِّذَّةِ، فَلَا تَعُدَّهُ مِنْ أَهْلِ الثِّقَةِ .(٥)
- Imam al-Sadiq (AS) said, ‘Brothers are three [kinds]: one helps with his own self, and another helps with his wealth, and these two are true in their brotherhood. A third is the one who takes from you what he needs and keeps you for some of his pleasure – do not consider him trustworthy.’ (12)
- Diriwayatkan dari Imām Shādiq a.s.: “Saudara ada tiga macam, yaitu: (Pertama), orang yang menghibur dengan dirinya. (Kedua), orang yang menghibur dengan hartanya. Keduanya itu (dua macam saudara) adalah dua orang yang tulus di dalam persaudaraan. Dan yang ketiga adalah orang yang mengambil kebutuhan darimu dan dia menghendakimu untuk suatu kesenangan. Maka, janganlah engkau menganggapnya termasuk orang yang dapat dipercaya.” (5)
۳۱ – النَّهْيُ عَنْ بَعْضِ الْإِخَاءِ
31. Warning against Some Forms of Brotherhood
31. Sebagian Persaudaraan yang Dilarang.
۷٦.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام :لَيْسَ لَكَ بِأَخٍ مَنِ احْتَجْتَ إِلَى مُدَارَاتِهِ .(٦)
- Imam Ali (AS) said, ‘The one you need to safeguard yourself against is not your brother.’ (13)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Bukan termasuk saudaramu, yaitu orang yang engkau perlu mencari muka di hadapannya. (6)
۷۷.عنه عليه السلام :لَا تُوَاخِ مَنْ يَسْتُرُ مَنَاقِبَك، وَ يَنْشُرُ مَثَالِبَكَ .(۷)
- Imam Ali (AS) said, ‘Do not take for brother a man who hides your virtues and exposes your lapses.’ (14)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: Janganlah engkau menjalin persaudaraan dengan orang yang menutup-nutup kebaikanmu dan menyebarkan aibmu.” (7)
۷۸.الْإِمَامُ الْبَاقِرُ عليه السلام :بِئْسَ الْأَخُ أَخٌ يَرْعَاكَ غَنِيًّا وَ يَقْطَعُكَ فَقِيْرًا. (۱)
- Imam al-Baqir (AS) said, ‘The worst brother is the one who stays with you in your affluence and abandons you in your poverty.’ (8)
- Imām Bāqir a.s. berkata: “Seburuk-buruk saudara adalah orang yang peduli kepadamu tatkala engkau kaya dan memutuskan bubungan persaudaraan denganmu denganmu saat engkau jatuh miskin.” (1)
۷۹.عنه عليه السلام :لَا تُقَارِنْ وَ لَا تُوَاخِ أَرْبَعَةً: الْأَحْمَقَ، وَ الْبَخِيْلَ، وَ الْجَبَانَ، وَ الْكَذَّابَ. (۲)
- Imam al-Baqir (AS) said, ‘Do not take for brothers or companions: the fool, the miserly, the coward, and the liar.’ (9)
- Diriwayatkan dari Imām Bāqir a.s.: “Janganlah engkau berteman dan menjalin hubungan persaudaraan dengan empat jenis manusia, yaitu: orang dungu, orang kikir, penakut, dan pendusta.” (2).
۸۰.الْإِمَامُ الصَّادِقُ عليه السلام :اِحْذَرْ أَنْ تُوَاخيَ مَنْ أَرَادَكَ لِطَمْعٍ أَوْ خَوْفٍ أَوْ مَيْلٍ أَوْ لِلْأَكْلِ وَالشُّرْبِ، وَ اطْلُبْ مُوَاخَاةَ الْأَتْقِيَاءِ وَ لَوْ فِيْ ظُلُمَاتِالْأَرْضِ، وَ إِنْ أَفْنَيْتَ عُمْرَكَ فِيْ طَلَبِهِمْ .(۳) R(اُنظر) الصديق: باب ۱۱۰۳؛ المحبّة: باب ٤۱۹ ./R
- Imam al-Sadiq (AS) said, ‘Be warned against having a brother who wants you for greed, out of fear, or because of food and drink. Instead, seek the brotherhood of the pious even if they are in the darkness of the earth and even if you have to spend your life seeking them.’ (10) R(See also: THE FRIEND: section ۱۱۰۳; LOVE: section ٤۱۹) /R
- Imām Shādiq a.s. berkata: “Berhati-hatilah engkau dalam menjalin hubungan persaudaraan dengan orang yang menghendakimu karena ketamakan, atau takut, atau kecenderungan (tertentu), atau untuk makan dan minum. Jalinlah persaudaraan dengan orang-orang yang bertaqwa, walaupun mereka berada dalam kegelapan bumi, dan meskipun engkau (harus) habiskan umurmu dalam (upaya) pencarian mereka.” (3).
۳۲ – الْمُحَافَظَةُ عَلَى الْأُخُوَّةِ الْقَدِيْمَةِ
32. Preserving Old Brotherhood
32. Menjaga Saudara Lama.
۸۱.رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و آله :إِنَّ اللهَ تَعَالَى يُحِبُّ الْمُدَاوَمَةَ عَلَى الْإِخَاءِ الْقَدِيْمِ، فَدَاوِمُوْا عَلَيْهِ. (٤)
- The Prophet (SAWA) said, ‘Allah, the Exalted, likes the maintenance of old brotherhood, so maintain it.’ (11)
- Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi menyukai pemeliharaan hubungan persaudaraan yang telah berlangsung lama. Oleh karenanya, teruslah menjaga hubungan persaudaraan yang telah berlangsung lama itu.” (4).
۸۲.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام :اِخْتَرْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ جَدِيْدَهُ، وَ مِنَ الْإِخْوَانِ أَقْدَمَهُمْ .(٥)
- Imam Ali (AS) said, ‘Choose the new of everything, but the oldest one from among brothers.’ (12)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Pilihlah yang paling baru dari segala sesuatu, dan (pilihlah) yang paling lama di antara semua saudara.” (5).
۳۳ – الْأُخُوَّةُ الْحَقِيْقِيَّةُ
33. Real Brotherhood
33. Persaudaraan yang Hakiki.
۸۳.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام: إِنَّ أَخَاكَ حَقًّا مَنْ غَفَرَ زَلَّتَكَ، وَ سَدَّ خَلَّتَكَ، وَ قَبِلَ عُذْرَكَ، وَ سَتَرَ عَوْرَتَكَ، وَ نَفَى وَجْلَكَ، وَ حَقَّقَ أَمَلَكَ. (٦)
- Imam Ali (AS) said, ‘Your true brother is the one who forgives your lapse, fulfils your need, accepts your excuse, hides your vices, removes your fear, and lives up to your aspiration.’ (13)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Sesungguhnya saudara sejatimu adalah orang yang memaafkan kekhilafanmu, memenuhi kebutuhanmu, menerima permintaan maafmu, menutupi aibmu, menghilangkan ketakutanmu, dan mewujudkan harapanmu.” (6).
۸٤.عنه عليه السلام :أَخُوْكَ الَّذِيْ لَا يَخْذُلُكَ عِنْدَ الشِّدَّةِ، وَ لَا يَغْفُلُ عَنْكَ عِنْدَ الْجَرِيْرةِ، وَ لَا يَخْدَعُكَ حِيْنَ تَسْأُلُهُ .(۷)
- Imam Ali (AS) said, ‘Your brother is the one who does not abandon you in difficulty, does not forget you at the time of trouble, and does not cheat you when you seek his advice.’ (14)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Saudaramu adalah orang yang tidak menelantarkanmu pada saat kesulitan, tidak lalai untuk membantumu pada saat kesempitan, dan tidak menipumu pada saat kamu meminta kepadanya.” (7).
