٥۹.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام : بِالتَّوَاخِيْ فِي اللَّهِ تُثْمِرُ الْأُخُوَّةَ. (١) R (اُنظر) المحبّة : باب ٤۳۳ ./R
- Imam Ali (AS) said, ‘Brotherhood for the sake of Allah is fruitful.’ (7) R (See also: LOVE: section ٤۳۳) /R
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Dengan (menjalin) persaudaraan karena Allah, (nilai) persaudaraan akan terasa.” (1)
۲٥ – الْإِخَاءُ لِلدُّنْيَا
25. Brotherhood for the Sake of this World
- Persaudaraan karena Dunia.
٦۰.الْإِمَامُ عَلِيٌّ عليه السلام : مَنْ لَمْ تَكُنْ مَوَدَّتُهُ فِي اللَّهِ فَاحْذَرْهُ؛ فَإِنَّ مَوَدَّتَهُ لَئِيْمَةٌ، وَ صُحْبَتَهُ مَشُوْمَةٌ. (٢)
- Imam Ali (AS) said, ‘He whose friendship is not for the sake of Allah must be avoided, for his friendship is vile, and his company is doomed.’ (8)
- Imām ‘Alī a.s. berkata: “Barang siapa menjalin persahabatan bukan karena Allah, maka berhati-hatilah karena sesungguhnya persahabatannya itu tercela dan pertemanannya membawa kesialan.” (2).
٦۱.عنه عليه السلام :مَنْ آخَى فِي اللهِ غَنِمَ، مَنْ آخَى فِي الدُّنْيَا حُرِمَ .(٣)
- Imam Ali (AS) said, ‘He whose brotherhood is for the sake of Allah is bound to gain, while a man who seeks brothers for the sake of this world is bound to lose.’ (9)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Barang siapa menjalin hubungan persaudaraan karena Allah, niscaya dia akan beruntung. Dan barang siapa menjalin persaudaraan karena dunia, niscaya dia tidak mendapatkan apa-apa (merugi).” (3)
٦۲.عنه عليه السلام :مَنْ وَادَّكَ لِأَمْرٍ وَلَّى عِنْدَ انقِضَائِهِ .(٤)
- Imam Ali (AS) said, ‘He who draws close to you for a purpose will abandon you when it is fulfilled.’ (10)
- Diriwayatkan dari Imām ‘Alī a.s.: “Barang siapa menjalin persahabatan denganmu karena suatu urusan, niscaya dia meninggalkanmu ketika urusannya sudah selesai.” (4)
۲٦ – إِعْلَامُ الْأَخِ بِالْحُبِّ
26. Informing One’s Brother of One’s Love [for Him]
- Memberitahukan kepada Saudaranya bahwa Dia Mencintainya.
٦۳.رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و آله :إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ صَاحِبَهُ أَوْ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ .(٥)
- The Prophet (SAWA) said, ‘When one of you likes his companion or brother, he should let him know.’ (11)
- Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mencintai sahabat atau saudaranya, hendaknya dia memberitahukannya.” (5)
٦٤.بِحَارُ الْأَنْوَارِ :مَرَّ رَجُلٌ فِي الْمَسْجِدِ وَ أَبُوْ جَعْفَرٍ عليه السلام جَالِسٌ وَ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ عليه السلام، فَقَالَ لَهُ بَعْضُ جُلَسَائِهِ: وَاللهِ، إِنِّيْ لَأُحِبُّ هذَا الرَّجُلَ. قَالَ لَهُ أَبُوْ جَعْفَرٍ عليه السلام: أَلَا فَأَعْلِمْهُ؛ فَإِنَّهُ أَبْقَى لِلْمَوَدَّةِ، وَخَيْرٌ فِي الْأُلْفَةِ. (٦)
- Bihar al-Anwar: A man passed through the mosque, where Abu Ja’far and Abu ‘Abdullah [Imam al-Baqir and Imam al-Sadiq] (AS) were seated, when one of the people present said, ‘By Allah, I like this man.’ Abu Jafar replied, ‘Then let him know, for this will maintain the amity and enhance the affection.’ (12)
- Dari Biḥār-ul-Anwār – Seorang pria berjalan melewati masjid, sementara Abū Ja‘far a.s. dan Abū ‘Abdillāh a.s. sedang duduk. Lalu salah seorang yang duduk bersamanya berkata: “Demi Allah, aku mencintai laki-laki ini.”
Abū Ja‘far a.s. berkata kepadanya: “Kalau begitu, ungkapkan perasaan itu kepadanya. Sebab, yang demikian itu lebih langgeng bagi cinta kasih dan lebih baik dalam persahabatan. (6)