BAB 8
۸ – الْإِيْذَاءُ
8. HARM
8. MENYAKITI.
۵۸ – كَفِّ الْأَذَى عَنِ النَّاسِ
58. Avoiding Harming People
58. Mencegah Gangguan.
۱۷۱.رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و آله :كُفَّ أَذَاكَ عَنِ النَّاسِ؛ فَإِنَّهُ صَدَقَةٌ تَصَدَّقُ بِهَا عَلَى نَفْسِكَ .(۲1)
171. The Prophet (SAWA) said, ‘Abstain from harming others for this is your charity towards yourself.’ (82)
171. Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Cegahlah dirimu dari mengganggu manusia karena sesungguhnya hal itu merupakan sedekah yang engkau sumbangkan untuk dirimu.” (13)
۱۷۲.الْإِمَامُ الصَّادِقُ عليه السلام :مَنْ كَفَّ يَدَهُ عَنِ النَّاسِ فَإِنَّمَا يَكُفُّ عَنْهُمْ يَدًا وَاحِدَةً وَ يَكُفُّوْنَ عَنْهُ أَيَادِيَ كَثِيْرَةً. (۳4) R (اُنظر) الجار : باب ۴۱۳ ./R
172. Imam al-Sadiq (AS) said, ‘A man who keeps his hand from harming people is keeping one hand from [harming] them, whilst they would keep many hands from [harming] him [as a result].’ (95) R (See also the neighbour ۴۱۳) /R
172. Imām Shādiq a.s. berkata: “Barang siapa menahan tangannya dari mengganggu manusia, maka sesungguhnya dia mencegah gangguan mereka dengan satu tangan, sementara mereka menahan diri untuk tidak mengganggunya dengan banyak tangan.” (26)
۵۹ – كَفِّ الْأَذَى حَتَّى عَنِ الذَّرِّ
59. Avoiding Harming Even the Ants
۱۷۳.الْإِمَامُ الصَّادِقُ عليه السلام :فَازَ وَاللهِ الْأَبْرَارُ، أَتَدْرِيْ مَنْ هُمْ؟ هُمُ الَّذِيْنَ لَا يُؤْذُوْنَ الذَّرَّ . (٤7)
173. Imam al-Sadiq (AS) said, ‘By Allah, the righteous have won indeed! Do you know who they are? They are the ones who do not even harm small ants.’ (108)
173. Imām Shādiq a.s. berkata: “Beruntunglah, demi Allah, orang-orang yang berbuat kebajikan. Tahukah engkau siapa mereka? Mereka adalah orang-orang yang tidak menyakiti seekor semut pun.” (39)
۶۰ – إِيْذَاءِ الْمُؤْمِنِ
60. Harming a Believer
60. Menyakiti Orang Mu’min.
(وَ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَ إِثْمًا مُبِيْنًا) .(٥10)
“Those who torment faithful men and women undeservedly, certainly bear the guilt of slander and flagrant sin.” (1111)
Allah Yang Maha Tinggi berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minah tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (412)
۱۷۴.الْإِمَامُ الصَّادِقُ عليه السلام :قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ: لِيَأْذَنْ بِحَرْبٍ مِنِّيْ مَنْ آذَى عَبْدِيَ الْمُؤْمِنَ .(٦13)
174. Imam al-Sadiq (AS) said, ‘Allah, Mighty and Exalted, said, ‘Let a man who harms a believing servant of Mine expect a war waged by Me’.’ (1214)
174. Imām Shādiq a.s. berkata: “Allah ‘azza wa jalla berfirman: (dalam hadits Qudsi): “Adalah suatu permakluman perang dari-Ku terhadap siapa saja yang menyakiti hamba-Ku yang mu’min.” (515)
۱۷۵.رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و آله :مَنْ آذَى مُؤْمِنًا فَقَدْ آذَانِيْ .(١16)
175. The Prophet (SAWA) said, ‘He who harms a believer is as if he has harmed me.’ (617)
175. Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Barang siapa menyakiti seorang mu’min, sesungguhnya dia telah menyakitiku.” (118).
۱۷۶.عنه صلى الله عليه و آله :مَنْ نَظَرَ إِلَى مُؤْمِنٍ نَظْرَةً يُخِيْفُهُ بِهَا أَخَافَهُ اللهُ تَعَالَى يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلَّهُ .(٢19)
176. The Prophet (SAWA) said, ‘He who looks at a believer with a look that scares him, Allah, the most High, will scare him on the Day when no shade will avail except His Shade.’ (720)
176. Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Barang siapa menatap seorang mu’min dengan tatapan untuk menakut-nakutinya, niscaya Allah Yang Maha Tinggi akan menakut-nakutinya pada Hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya.” (221).
۱۷۷.عنه صلى الله عليه و آله :مَنْ أَحْزَنَ مُؤْمِنًا ثُمَّ أَعْطَاهُ الدُّنْيَا لَمْ يَكُنْ ذلِكَ كَفَّارَتَهُ، وَ لَمْ يُؤْجَرْ عَلَيْهِ .(٣22)
177. The Prophet (SAWA) said, ‘He who saddens a believer then bestows him the whole world will not have done enough to discharge his sin, and nor will he be rewarded for the gift.’ (823)
177. Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Barang siapa membuat sedih seorang mu’min, kemudian dia memberinya (seluruh kekayaan) dunia, maka hal itu tidak dapat menjadi penebus kesalahannya, dan dia tidak diberi pahala atasnya.” (324).