Hadits ke-37
عَنْ كَثِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ الْمُزَنِيُّ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهُ (ص): لَا نَهْبَ وَ لَا إِغْلَالَ وَ لَا إِسْلَالَ (وَ مَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ) قَالَ أَبُوْ مُحَمَّدٍ الْإِسْلَالُ السَّرِقَةُ. (رواه الترمذي).
Artinya:
Bersumber dari Katsīr bin ‘Abdillāh bin ‘Amr bin ‘Auf al-Muzanī, dari bapaknya, dari kakeknya. Ia berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Tidak ada (tindakan) perampasan, korupsi dan mencuri. Barang siapa yang korupsi maka ia akan membawa barang yang dikorupsi itu pada hari kiamat nanti.” Abū Muḥammad mengartikan lafazh al-islāl dengan pencurian. (HR. at-Tirmidzī).
Perampokan, pencurian, dan korupsi adalah kejahatan. Semua tindakan tersebut selain merugikan orang lain, juga dapat menghinakan pelakunya di akhirat nanti. Dia akan membawa semua barang-barang hasil kejahatannya itu, dipertontonkan di depan seluruh makhluk Allah, dan dipermalukan. Tidak ada lain baginya selain kehinaan. Sementara itu, meski balasan ini sangat menyengsarakan, siksa yang Allah siapkan untuknya tidak berkurang.
Betapa hinanya. Betapa ruginya.