000 Pendahulaun – ‘Aqa’iduna – Syaikh Makarim Syirazi

Inikah Keyakinan Kita?
Oleh: Nasir Makarim Syirazi
(Judul Asli: ‘Aqū’idunā)

Penerjemah: Toha al-Musawa
Penerbit: Penerbit al-Mu‘ammal

Diketik oleh: Zaidah Melani

PENDAHULUAN

TUJUAN PENYUSUNAN BUKU

 

Pertama, di zaman sekarang ini, kita menyaksikan berbagai perubahan yang begitu pesat. Perubahan yang bersumber dari salah satu agama samawi terbesar, yaitu Islam.

Benar, Islam di masa kita ini telah melahirkan sesuatu yang baru. Yaitu, bangkitnya umat Islam untuk kembali menuju identitas dirinya serta menyelesaikan semua permasalahan yang kita peroleh jawaban dari yang lain, dengan mencari Jalan Penyelesaian dalam ajaran Islam, yang dapat ditemukan dalam asas (ushūl) Islam ataupun cabang (furū‘) nya.

Sebenarnya, apa penyebab perubahan pesat itu? Kendati permasalahan ini memerlukan kajian yang terpisah, namun yang terpenting di sini adalah kita mengetahui bahwa pengaruh perubahan pesan ini telah berlangsung di berbagai negeri muslim, bahkan juga di luar negara-negara Islam. Oleh karena itu banyak penduduk dunia yang ingin mengetahui apa yang telah dikatakan oleh Islam? Dan apa pesan-pesan terbaru Islam bagi penduduk dunia?

Dalam kondisi yang sangat sensitif ini, maka tugas kita adalah menyelesaikan ajaran Islam sebagaimana adanya, tanpa celah serta penambahan, dengan ungkapan yang jelas dan dapat dipahami oleh mayoritas manusia. Dengan menjelaskan kebenaran, berarti kita telah berusaha menghapus dahaga orang yang ingin mengenal Islam beserta madzhab-madzhabnya secara lebih mendalam. Tentu saja, kita tidak akan mengizinkan pihak-pihak lain berbicara dan menjelaskan tentang Islam beserta berbagai madzhabnya dan menggantikan penjelasan kita sebagai pemeluknya.

Kedua, tak dapat dipungkiri, sebagaimana dalam agama lain, dalam Islam pun terdapat berbagai aliran dan madzhab. Setiap aliran dan madzhab memiliki ciri dan kekhususan tersendiri, baik dalam persoalan akidah maupun dalam amal. Namun, perbedaan ini bukan merupakan penyebab bahwa antara satu dengan yang lain tidak dapat bekerja sama. Bahkan kerjasama diantara mereka dapat menjaga keberadaannya dari serangan, baik dari Timur maupun Barat, serta tidak memberikan kesempatan kepada musuh-musuh itu untuk mewujudkan rencananya.

Tentu saja, untuk mewujudkan suasana saling pengertian diperlukan penjagaan atas asas-asas dan aturan-aturan tertentu; yang terpenting dari semuanya adalah bahwa di antara segenap kelompok dan madzhab Islam harus terjalin sikap saling mengenal dengan baik. Dengan begitu, kekhasan satu madzhab akan menjadi jelas bagi yang lain, karena hanya dengan sikap saling mengenal, kesalahpahaman dapat dicegah dan semangat kerjasama dapat terus dipupuk.

Cara terbaik untuk saling mengenal antara satu dengan yang lain adalah mencari pengetahuan tentang aqidah setiap madzhab, baik yang berkaitan dengan dasar-dasar utama pemikiran bahasa tersebut, maupun cabang-cabang pemikirannya yang bersumber dari ulama yang terkenal dalam madzhab tersebut. Karena, apabila kita merujuk pada orang yang bukan pakar (ulama madzhab)nya, atau mungkin saja kita mendengar akidah suatu madzhab dari musuhnya, maka kebencian akan menghalangi kita untuk sampai pada tujuan. Dan akhirnya, target untuk saling memahami yang akan dituju, berubah menjadi kejumudan dan perpecahan.

Ketiga, beranjak dari kedua poin di atas, maka dalam kitab singkat ini, kita akan berusaha mengumpulkan akidah Islam, baik yang berkaitan dengan asas agama maupun cabangnya, dengan menambahkan kekhususan madzhab Syī‘ah, juga menyediakan tulisan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Singkat dan padat. Semua persoalan yang ada ditulis secara singkat namun padat. Ini dengan tujuan untuk mengurangi beban para pembaca dalam menelaah berbagai buku lainnya.
  • Pembahasan yang jelas. Semua tulisan dipaparkan dengan jelas dan dihindarkan dari terjadinya kemenduaan. Bahkan, senantiasa dijauhkan penggunaan istilah yang hanya bermanfaat di lingkungan ilmiah dan pendidikan keagamaan (hauzah). Kendati demikian, tetap tidak mengurangi kedalaman kajiannya.
  • Kendati Tujuan penulisan buku ini hanyalah untuk menyebutkan (aspek-aspek) aqidah, bukan untuk menjelaskan semua argumentasinya, tetapi pada beberapa pembahasan penting sangat diperlukan meski secara ringkas adanya sisipan argumentasi berupa dalil al-Qur’ān, as-Sunnah, maupun dalil akal.
  • Jauh dari basa-basi. Tulisan ini dijauhkan dari sikap menutup-nutupi dan mengira-ngira atas berbagai persoalan yang ada, sehingga dapat menggambarkan kebenaran sebagaimana adanya.
  • Menjaga sopan santun penulisan berkait dengan segenap madzhab lain dalam semua sisi pembahasannya.

Buku kecil ini, dengan menjaga semua point diatas, disusun saat perjalanan menuju Baitullāh-Ḥaram (Ka‘bah), ketika jiwa sedang merasakan ketenangan yang lebih. Kemudian, buku ini dibahas dan diteliti dalam berbagai pertemuan dengan para ulama, sehingga menjadi lebih sempurna. Kami berharap, dengan langkah seperti ini, kita dapat sukses dalam mencapai semua tujuan yang telah di singgung di atas dan menjadi bekal untuk kehidupan kita di akhirat kelak. Selayaknyalah kami, dalam kesempatan ini, mengangkat tangan dan berdoa:

Ya Tuhan kami sesungguhnya Allah kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu), “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu.” maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami, dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami bersama orang-orang yang berbakti. (Āli ‘Imrān: 193)

 

Muharram, 1417 H

Madrasah Amirulmukminin (as), Qum

Nasir Makarim Syirazi

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *