Ruh Orang Yang Mati Syahid Dibawa Naik Oleh Malaikat – Membuka Rahasia Alam Malaikat

MEMBUKA RAHASIA ALAM MALAIKAT
 
Oleh: Ustadz: ‘Abd-ul-Ghafūr Ayskur
 
Penerbit: CV Bintang Pelajar.

Rūḥ Orang Yang Mati Syahīd Dibawa Naik Oleh Malaikat

 

‘Abdullāh bin ‘Amr berkata: Jika seseorang terbunuh dalam jihād fī sabīlillāh, maka pada tetesan pertama dari darahnya, Allah memberi ampunan semua dosanya.

Lalu dikirimkan kafan dari surga dan dibungkus rūḥnya, lalu dibawa naik oleh malaikat sehingga menghadap Allah, kemudian rūḥ itu bersujūd di hadapan Allah bersama malaikat.

Setelah diampunkan dan disucikan, lalu diperintahkan membawa ke tempat orang-orang yang mati syahīd lainnya, maka bertemu dengan mereka di dalam kebun hijau dan kubah-kubah dari sutra, yang di dalamnya terdapat lembu dan ikan yang bermain, dan ikan dalam sungai yang sehat gemuk dari makanan surga.

Jika senja telah tiba, datanglah lembu itu menanduk ikan tersebut. Lalu semuanya memakannya, sedang rasa semua yang ada di dalam surga dapat dirasakan melalui rasa ikan itu.

Sedang si lembu tetap makan di kebun surga, hingga datang waktu pagi. Tiba-tiba, ikan tersebut bisa menyembelih si lembu lewat ekornya. Lalu orang-orang yang berada di sana memakan semuanya, maka mereka dapat merasakan semua rasa buah surga, melalui rasa yang terdapat pada daging lembu tersebut.

Selain itu mereka bisa menyaksikan tempat-tempat mereka hingga hari kiamat.

 

Malaikat yang Ditugaskan Berdoa Kepada Orang-orang Berinfāq

 

Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa tiap-tiap pagi Allah mengutus malaikat, untuk memberikan doa kepada orang-orang yang mengeluarkan sedekah di jalan Allah.

Tersebut dalam kitab Muslim dari sahabat Abū Hurairah r.a. ia berkata, bersabda Rasūlullāh s.a.w.:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اللّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَ يَقُوْلُ الْآخَرُ: اللّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلِفًا.

Artinya:

Tiada dari suatu hari yang (setiap) hamba berpagi-pagian di dalamnya, kecuali ada dua malaikat yang turun (ke dunia).

Lalu salah satu dari keduanya berdoa:

اللّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا

Artinya:

Ya Allah, berilah ganti (balasan berlipat) terhadap orang yang suka membelanjakan hartanya di jalan Engkau.

Sedang yang lain berdoa juga:

اللّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلِفًا

Artinya:

Ya Allah, berilah kerusakan (kehancuran) pada orang yang suka menahan hartanya di jalan Allah.

 

Malaikat Yang Melintaskan Ilhām di Hati Manusia

 

Disebutkan, bahwa antara malaikat dan syaithān, satu dengan yang lain saling berebut pengaruh untuk menguasai jiwa/hati manusia.

Jika dalam berebut pengaruh itu malaikat bisa mengalahkan syaithān maka malaikat itu menimbulkan gurisan-gurisan terpuji dalam hati manusia. Sedang gurisan itu namanya Ilhām.

Kemudian gurisan-gurisan itu menggerakkan keinginan, dan keinginan menggerakkan cita-cita, lalu cita-cita menggerakkan niat, dan niat menggerakkan anggota badan, untuk berbuat hal-hal yang bermanfaat di akhirat.

Keterangan tersebut sesuai dengan sabda Nabi s.a.w.:

فِي الْقَلْبِ لَمَّتَانِ: لَمَّةٌ مِنَ الْمَلَكِ، إِيْعَادٌ بِالْخَيْرِ وَ تَصْدِيْقٌ بِالْحَقِّ فَمَنْ وَجَدَ ذلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى وَلْيَحْمَدِ اللهَ، وَ لَمَّةٌ مِنَ الْعَدُوِّ، إِيْعَادٌ بِالشَّرِّ وَ تَكْذِيْبٌ بِالْحَقِّ وَ نَهْيٌ عَنِ الْخَيْرِ فَمَنْ وَجَدَ ذلِكَ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ثُمَّ تَلَا قَوْلُهُ تَعَالَى: الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَ يَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ.

Artinya:
Pada hari itu ada dua lintasan, ada kalanya lintasan dari malaikat, yaitu berupa perjanjian dengan kebajikan dan pembenaran dengan yang benar. Maka hendaklah diketahui, bahwa itu dari Allah s.w.t.
Oleh sebab itu hendaklah ia memuji kepadaNya. Dan adakalanya lintasan dari syaithān, yaitu berupa perjanjian dengan kejahatan dan pembohongan, dengan yang benar dan pencegahan dari kebaikan. Maka jika ia menemukan yang demikian, maka hendaklah ia berlindung kepada Allah dari syaithān yang terkutuk.
Kemudian Nabi s.a.w. membacakan firman Allah yang artinya:
Syaithān menjanjikan kemiskinan kepada kamu, dan menyuruh berbuat pekerjaan keji.

Keterangan di atas diperkuat pula dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Jābir bin ‘Abdullāh: Bahwa ketika Nabi Ādam a.s. diturunkan ke bumi beliau berdoa.:

Ya Tuhanku, antara aku dan Iblīs, Engkau jadikan saling bermusuhan. Oleh sebab itu jika Engkau tidak menolongku, niscaya aku tidak sanggup menghadapinya.

Allah berfirman: Apabila engkau melahirkan anak, maka diwakilkan malaikat kepadanya.

Nabi Ādam berdoa lagi: Ya Tuhanku tambahkanlah kepadaku!

Allah berfirman: Aku balas satu kejahatan dengan satu dosa, dan aku balas satu kebaikan dengan sepuluh kali lipat/sebanyak yang aku kehendaki.

Nabi Ādam a.s. berdoa lagi: Ya Tuhanku tambahkanlah untukku!

Firman Allah: Pintu taubat itu tetap terbuka, selama nyawa masih dalam badan.

 

Malaikat Yang Turun Ketika Seseorang Mengkhatamkan al-Qur’ān

 

Disebutkan bahwa jika seseorang mengkhatamkan al-Qur’ān, maka 60.000 malaikat memohonkan rahmat.

Seperti keterangan hadits yang diriwayatkan oleh ad-Dailamī r.a.: bahwa ‘Āmir bin Syu‘aib berkata:

إِذَا خَتَمَ الْعَبْدُ الْقُرْآنَ صَلَّى عَلَيْهِ عِنْدَ خَتْمِهِ سِتُّوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ

Artinya:

Jika seorang hamba Allah telah mengkhatamkan al-Qur’ān, maka enam puluh ribu malaikat ikut memohonkan rahmat. (H.R. ad-Dailamī)

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *