Dari Aus bin Aus r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w.bersabda:
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ، وَ فِيْهِ قُبِضَ، وَ فِيْهِ الْنَّفْخَةُ وَ فِيْهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيْهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَيَّ قَالَوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَيْفَ تُعْرَضُ عَلَيْكَ صَلَاتُنَا وَ قَدْ أَرِمْتَ – يَعْنِيْ قَدْ بَلِيْتَ؟ -فَقَالَ: إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ.
“Sesungguhnya hari-hari kalian yang paling utama adalah Hari Jum‘at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu dia dicabut nyawanya, pada hari itu sangkakala ditiup, dan pada hari itu semua makhluk pingsan, maka perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian disuguhkan kepadaku.” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami disuguhkan kepadamu sementara engkau sudah menjadi tulang-belulang?” Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla mengharamkan kepada bumi memakan jasad para nabi.”
Dikeluarkan oleh Aḥmad, al-Ḥākim, an-Nasā’ī, Ibnu Ḥibbān, ath-Thabrānī, dan Ibnu Khuzaimah.
Dari Abū Umāmah r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w.bersabda:
أَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيْ كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ، فَإِنَّ صَلَاةَ أُمَّتِيْ تُعْرَضُ عَلَيَّ فِيْ كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً، كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّيْ مَنْزِلَةً.
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada Hari Jum‘at, karena sesungguhnya shalawat umatku disuguhkan kepadaku pada setiap Hari Jum‘at. Siapa yang paling banyak membaca shalawat kepadaku, maka dia adalah orang yang paling dekat posisinya denganku.”
Dikeluarkan oleh al-Baihaqī, no. 5791.
Dari Ḥusain bin ‘Alī r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w.bersabda:
صَلُّوْا فِيْ بَيُوْتِكُمْ وَ لَا تَتَّخِذُوْهَا قُبُوْرًا وَ لَا تَتَّخِذُوْا بَيْتِيْ عِيْدًا، وَ صَلُّوْا عَلَيَّ وَ سَلِّمُوْا، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ وَ سَلَامَكَمْ تَبْلُغُنِيْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ.
“Shalatlah kalian (shalat-shalat sunnah) di rumah kalian dan janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan. Dan janganlah kalian menjadikan rumahku tempat perayaan. Bershalawatlah kalian atasku dan ucapakanlah salam atasku, karena shalawat dan salam kalian akan sampai kepadaku di mana saja kalian berada.”
Dikeluarkan Abū Ya‘lā dan ath-Thabrānī.
Dari Abud-Dardā’ r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w.bersabda:
أَكْثِرُوْا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَإِنَّهُ مَشْهُوْدٌ تَشْهَدُهُ الْمَلَائِكَةُ، وِ إِنَّ أَحَدًا لَنْ يُصَلِّيَ عَلَيَّ إِلَّا عُرِضَتْ عَلَيَّ صَلَاتُهُ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا، قَالَ: قُلْتُ: وَ بَعْدَ الْمَوْتِ؟ قَالَ: وَ بَعْدَ الْمَوْتِ، إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ. فَنَبِيُّ اللهِ حَيٌّ يُرْزَقُ.
“Perbanyaklah kalian bershalawat kepadaku pada Hari Jum‘at, karena Jum‘at adalah hari yang disaksikan oleh para malaikat. Tidaklah ada seseorang yang membaca shalawat kepadaku, melainkan shalawatnya akan disuguhkan kepadaku, hingga selesai darinya.” Aku bertanya: “Hingga setelah mati?” Beliau bersabda: “Hingga setelah mati, sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi memakan jasad para nabi. Para Nabiyullāh hidup dan terus mendapatkan rezeki.”
Dikeluarkan oleh Ibnu Mājah dan ath-Thabrānī.
Dari Ibnu Mas‘ūd r.a., dia berkata: “Wahai Zaid bin Wahb, janganlah engkau tinggalkan bershalawat kepada Nabi s.a.w. pada Hari Jum‘at, sebanyak seribu kali:
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ.
“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muḥammad, seorang Nabi yang ummi.”
Dikeluarkan oleh ath-Thabrānī.
Dari Ḥusain bin ‘Alī r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w.bersabda:
مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَخَطِئَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ، خَطِئَ مِنَ الْجَنَّةِ.
“Barang siapa yang namaku disebut di sisinya, namun dia terlewat bershalawat kepadaku, maka dia terlewat masuk surga.”
Dikeluarkan oleh ath-Thabrānī, Ibnu Abī ‘Āshim, dan al-Qādhī. (151).
Dari al-Barrā’ r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w.bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً كُتِبَتْ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ وَ مُحِيَ عَنْهُ بِهَا عَشْرُ سَيِّئَاتٍ وَ رُفِعَ بِهَا عَشْرُ دَرَجَاتٍ، وَ كُنَّ لَهُ عِدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ.
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka akan ditulis untuknya sepuluh kebaikan, dihapus darinya sepuluh keburukan, dan diangkat untuknya sepuluh derajat, serta shalawat itu senilai memerdekakan sepuluh budak.”
Dikeluarkan oleh Ibnu Abī ‘Āshim.
Dari Jābir r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w.bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَفَرَّقُوْا عَنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ (ص)، إِلَّا قَامُوْا عَنْ أَنْتَنِ جِيْفةٍ.
“Tidaklah sekelompok orang berkumpul kemudian berpisah tanpa berdzikir kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi s.a.w., melainkan mereka bangkit dari seonggok bangkai yang sangat busuk.”
Dikeluarkan an-Nasā’ī dalam al-Kubrā.
Dari Jābir r.a., dia berkata: Rasūlullāh s.a.w.bersabda:
اِجْعَلُوْنِيْ فِيْ وَسَطِ الدُّعَاءِ وَ فِيْ أَوَّلِهِ وَ فِيْ آخِرِهِ.
“Jadikanlah aku pada tengah-tengah doa, pada awalnya, dan pada akhirnya.”
Dikeluarkan oleh ath-Thabrānī, ‘Abd bin Ḥumaid, adh-Dhiyā’, al-Bazzār, ‘Abd-ur-Razzāq dan al-Baihaqī dalam Kitāb-usy-Syu‘ab.
Dari Abū Rāfi‘ r.a., dia berkata: (Rasūlullāh s.a.w.bersabda: )
إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِيْ وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ.
“Jika telinga salah seorang dari kalian berdengung, maka sebutlah aku dan bershalawatlah kepadaku.”
Dikeluarkan oleh ath-Thabrānī dan yang lainnya dengan sanad dha‘īf. (162).