Dari Buku:
Zikir Penenteram Hati
(Judul Asli: Miftah-ul-Falah)
Oleh: Ibnu ‘Atha’illah as-Sakandari
Penerjemah: Fauzi Faishal Bahresy
Penerbit: Zaman.
BAGIAN SATU
MAKNA ZIKIR
Mengapa Perlu Mengingat Allah (Berzikir).
1
Bila ingin mengetahui manfaat zikir, lihatlah pada nas-nas yang membahasnya, yang sangat banyak jumlahnya. Para imam juga menyebutkan berbagai manfaatnya. Baiklah, saya akan sebut beberapa yang terlintas dalam benak saya. Di antaranya:
- Mengusir, menangkal, dan menghancurkan setan.
-
Membuat ridha ar-Rahman dan mendatangkan murka setan.
-
Menghilangkan segala kerisauan dan kegelisahan serta mendatangkan kegembiraan dan kesenangan.
-
Melenyapkan segala keburukan.
-
Memperkuat qalbu dan badan.
-
Memperbaiki apa yang tersembunyi dan yang kelihatan.
-
Membuat qalbu dan wajah menjadi bersinar terang.
-
Mempermudah datangnya rezeki.
-
Mendatangkan wibawa dan ketenangan pada pelakunya.
-
Mengilhamkan kebenaran dan sikap istiqāmah dalam setiap urusan.
-
Memunculkan sikap murāqabah (merasa diawasi Allah) yang mengantarkan pada kondisi ihsān. Yaitu, kondisi saat hamba menyembah Allah dalam keadaan seolah-olah melihat-Nya.
-
Memunculkan keinginan untuk kembali pada Tuhan. Siapa yang banyak mengingat-Nya, itu akan membuatnya kembali kepada Tuhan dalam setiap persoalan.
-
Membuat si pezikir dekat kepada Tuhan.
-
Membuka pintu makrifat dalam qalbu.
-
Menambah penghormatan dan rasa takut kepada Tuhan.
-
Mendatangkan sesuatu yang paling mulia dan paling agung yang dengan itu qalbu manusia menjadi hidup seperti hidupnya tanaman karena hujan. Zikir adalah makanan rohani sebagaimana nutrisi adalah makanan tubuh. Ia juga merupakan perangkat yang membuat qalbu bersih dari karat berupa lalai dan mengikuti hawa nafsu.
-
Menjadi lampu penerang bagi pikiran yang memberi petunjuk dalam kegelapan.
-
Menghapus dosa dan kesalahan. Sebab, setiap amal kebaikan akan menghapus kesalahan.
-
Melenyapkan kenestapaan yang diakibatkan oleh adanya jarak antara Tuhan dan hamba yang lalai.
-
Tasbih, takbir, tahlil dan tamjid yang dibaca oleh seorang hamba akan mengangkat derajat pelakunya di tengah-tengah ‘Arasy yang mulia. Sebab, semua ibadah pada hari kiamat nanti akan berpisah kecuali zikir, tauhid, dan pujian kepada-Nya.
-
Siapa yang di saat lapang mendekat kepada Allah dengan berzikir kepada-Nya, Allah pun akan mendekat kepada orang tersebut di saat sulit dengan memberikan karunia-Nya. Dalam atsar disebutkan bahwa ketika seorang hamba yang taat dan tekun berzikir kepada Allah berada dalam kesulitan atau ketika ia meminta kebutuhannya pada Allah, maka para malaikat berkata: “Wahai Tuhan, ini suara yang makruf (sudah dikenal) berasal dari hamba yang makruf.” Sementara, ketika hamba yang berpaling dari Allah berdoa atau meminta kepada-Nya, malaikat berkata: “Wahai Tuhan, ini adalah suara yang munkar (tak dikenal) berasal dari suara yang munkar.” Juga disebutkan bahwa tidak ada amal perbuatan yang lebih bisa menyelamatkan seseorang dari siksa Allah daripada zikir.
-
Zikir juga menjadi penyebab turunnya sakinah (ketenangan), penyebab adanya naungan para malaikat, penyebab turunnya mereka atas seorang hamba, serta penyebab datangnya limpahan rahmat. Itulah nikmat yang paling besar bagi seorang hamba.
-
Menghalangi lisan seorang hamba untuk melakukan gibah, berkata dusta, dan melakukan kebatilan lainnya.
-
Orang yang berzikir akan membuat teman duduknya tenteram dan bahagia.
-
Majelis zikir tidak akan membuatnya menyesal dan merugi pada hari kiamat nanti.
-
Zikir yang disertai tangis dan ratapan merupakan penyebab bagi seseorang untuk mendapatkan naungan ‘Arasy di hari pembalasan.
-
Siapa yang sibuk berzikir kepada Allah sehingga lupa meminta akan diberi sesuatu yang lebih baik dari yang diberikan kepada mereka yang meminta. Selain itu, ia akan selalu diberi kemudahan.
-
Gerakan zikir atas lisan merupakan gerakan yang paling ringan bagi manusia.
-
Zikir merupakan tanaman surga. Seperti yang disebutkan dalam hadis-hadis hasan:
“Tanah surga itu subur dan airnya segar. Ia berupa lembah dan yang menjadi tanamannya adalah subhānallāh wal-hamdu lillāh wa lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.”
- Zikir menyebabkan seseorang terbebas dari api neraka dan selamat dari lupa, baik di dunia maupun di akhirat. Dalilnya adalah firman Allah:
“Ingatlah pada-Ku, pasti Aku ingat padamu.”
Lupanya Allah pada seorang hamba akan membuat hamba tersebut lupa pada dirinya sendiri. Itulah puncak dari segala keburukan.
- Menjadi cahaya bagi seorang hamba, baik ketika berada di dunia, di alam kubur, ketika dibangkitkan, maupun ketika dikumpulkan kelak.
-
Zikir adalah puncak segala suara, pintu untuk sampai kepada Allah, dan kekuatan yang menghancurkan hawa nafsu. Manakala zikir sudah tertancap kuat di dalam qalbu sementara lisan menjadi pengikutnya, ketika itulah pezikir menjadi kaya, terhormat, dan mulia. Sementara hamba yang lalai, kalaupun kaya akan menjadi fakir, dan kalaupun berkuasa akan menjadi hina nestapa.
-
Orang yang berzikir akan diteguhkan qalbunya, dikuatkan tekadnya, dijauhkan dari kesedihan, dari kesalahan, dari setan dan tentaranya. Selain itu, qalbunya akan didekatkan kepada akhirat dan dijauhkan dari dunia.
-
Zikir adalah laksana pohon berbuah makrifat. Ia adalah modal setiap orang arif (yang mengenal Allah).
-
Allah pun bersama mereka yang berzikir dengan menganugerahkan kedekatan, kekuasaan, cinta, taufik, perlindungan-Nya.
-
Nilai zikir sama dengan membebaskan budak, berjihad, mati di jalan Allah, dan berinfak.
-
Zikir adalah puncak, pangkal, dan pondasi syukur.
-
Siapa yang lidahnya selalu basah dengan zikir serta senantiasa menjaga larangan dan perintah-Nya, maka ia berhak masuk surga, tempat para kekasih dan orang-orang yang dekat dengan-Nya. Karena, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Ia akan masuk surga dalam keadaan tertawa dan tersenyum bahagia.
-
Zikir bisa menghilangkan sifat keras dalam qalbu dan melunakkannya.
-
Apabila kelalaian merupakan penyakit, zikir merupakan obat baginya. Ada ungkapan: Jika kami sakit, kami berobat dengan zikir, Namun kadangkala kami lalai, hingga ia pun kambuh kembali.
-
Zikir adalah sebab dan faktor utama yang membuat Allah menolong hamba-Nya. Sebaliknya, lalai adalah sebab dan faktor utama yang membuat Allah memusuhi hamba-Nya.
-
Menangkal dan menolak segala bencana. Sebaliknya, ia bisa mendatangkan nikmat dan semua yang bermanfaat.
-
Mempererat hubungan dengan Allah dan para malaikat-Nya yang mulia sehingga seorang hamba bisa keluar dari kegelapan menuju cahaya, serta masuk ke dalam tempat kedamaian (surga).
-
Majelis-majelis zikir merupakan taman surga. Bermain-main dalam taman surga tersebut tentu saja membuat Allah ridha.
-
Allah membanggakan para pezikir di hadapan para malaikat di langit.
-
Kedudukan zikir dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya lebih tinggi dan lebih mulia.
-
Manusia yang paling utama adalah yang paling banyak berzikir kepada Allah dalam setiap keadaan.
-
Menggantikan kedudukan semua amal, entah yang terkait dengan harta atau tidak.
-
Memperkuat organ-organ anggota badan.
-
Memudahkan pelaksanaan amal saleh, mempermudah urusan yang pelik, membuka pintu yang terkunci, serta meringankan kesulitan.
-
Memberi rasa aman kepada mereka yang takut sekaligus menjauhkan bencana.
-
Hamba yang berzikir dalam berlomba akan sampai lebih cepat. Bagaimana menurutmu seandainya engkau berada di tanah berpasir, apakah kuda yang akan kau naiki atau keledai.
-
Zikir menjadi sebab seseorang diakui sebagai hamba-Nya. Sebab, ia telah menyebutkan keagungan, keindahan, dan pujian untuk-Nya.
-
Tempat tinggal di surga dibangun dengan zikir. Sementara orang yang lalai tak bisa membangun apa-apa di dalamnya.
-
Zikir adalah penghalang antara seorang hamba dan api neraka. Jika hamba tersebut berzikir secara kontinyu, penghalang tersebut akan menjadi baik dan kukuh. Jika tidak ia akan menjadi lemah dan rapuh.
-
Zikir adalah api yang aktif bekerja. Jika ia masuk ke dalam sebuah rumah, ia akan memusnahkan semua yang ada di dalamnya serta melenyapkan sisa-sisa makanan yang berlebih, entah karena kekenyangan atau karena mengonsumsi barang haram. Ia juga akan menghilangkan kegelapan sekaligus memantulkan cahaya yang bersinar terang.
-
Malaikat memintakan ampunan bagi seorang hamba yang tekun berzikir dan memuji-Nya.
-
Bumi dan gunung berbangga dengan para penghuni di atasnya yang berzikir kepada Allah.
-
Zikir adalah ciri seorang mukmin yang bersyukur. Adapun orang munafik jarang sekali ia melakukan zikir. Mereka yang lalai berzikir karena harta dan anak-anaknya, sangatlah merugi.
-
Orang yang berzikir akan mendapatkan kenikmatan yang jauh lebih lezat daripada kenikmatan makanan dan minuman.
-
Wajah dan qalbu orang yang berzikir di dunia ini diliputi oleh cahaya dan kesenangan. Sementara di akhirat nanti, wajahnya jauh lebih putih dan bersinar daripada bulan.
-
Bumi akan menjadi saksi atas orang yang berzikir sebagaimana ia menjadi saksi atas orang-orang yang bermaksiat dan orang-orang yang taat.
-
Zikir bisa mengangkat derajat hamba kepada kedudukan yang paling tinggi.
-
Orang yang berzikir akan tetap hidup walaupun telah mati. Sebaliknya, orang yang lalai walaupun masih hidup sebetulnya ia tergolong mati.
-
Zikir menghilangkan rasa dahaga di saat kematian tiba sekaligus memberikan rasa aman dari segala kecemasan.
-
Pezikir yang berada di tengah-tengah orang lalai seperti rumah gelap yang di dalamnya ada lampu. Orang lalai seperti malam gelap gulita yang tak pernah sampai ke pagi.
-
Perzikir yang terlalaikan oleh sesuatu bisa mendapatkan hukuman. Hal ini sama seperti orang yang duduk bersama raja tanpa adab, ia bisa binasa.
-
Sesaat saja menghadirkan qalbu dalam zikir akan melindungi diri dari maksiat. Walaupun perlindungan tersebut sedikit namun mempunyai manfaat yang sangat besar.
[menu name=”zikir-penenteram-hati” class=”modern-menu-widget”]