Disebutkan, bahwa ketika Ayat Kursi diturunkan kepada Nabi s.a.w., maka ikut turun pula tujuh puluh ribu malaikat sebagai pengawalnya. Hal itu merupakan bukti tentang keagungan Ayat Kursi dibanding dengan ayat-ayat lainnya.
Di dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung di dalam al-Qur’ān.
Oleh sebab itu barang siapa membacanya tiap-tiap sesudah shalat fardhu, maka setelah matinya nanti akan dapat memasuki surga.
– Barang siapa yang membacanya ketika menjelang tidur, maka orang tersebut tidak didekati/ganggu oleh syaithān.
– Siapa yang membacanya ketika ada orang yang pingsan, sebanyak sebelas kali, maka orang yang pingsan tersebut akan segera sadar dan ingat kembali. (dibaca tepat pada kepalanya).
– Imām Ghazālī pernah menyebutkan: Sesungguhnya ada seorang pedagang kurma dari suku Bani Ka‘ab membawa dagangannya ke kota Mashrah.
Di sana ia menyewa sebuah rumah yang telah lama tidak ditempati. Menurut keterangan dari empunya rumah, bahwa rumah tersebut sudah lama dihuni oleh Jinn ‘Ifrīt yang pekerjaannya mengganggu kepada siapa saja yang menempati rumah tersebut.
Walau pun ia telah memperoleh penjelasan dari yang empunya rumah, ia tetap menyewanya juga, karena pada malam itu ia tidak mendapatkan kamar sewa yang dipergunakan untuk tidur.
Dan setelah malam sudah mulai sepi, tiba-tiba ada seorang Jinn ‘Ifrīt yang mendatanginya, dengan menjelma sebagai seorang yang berkulit hitam.
Jinn ‘Ifrīt itu mulai mendekatinya, dengan sorot kedua matanya yang seperti api.
Lalu pedagang kurma itu membaca Ayat Kursi sampai habis, dan setiap membaca:
وَ لَا يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Sampai akhirnya dibaca berulang-ulang.
Ternyata setelah itu, Jin ‘Ifrit menghilang lenyap tidak muncul-muncul lagi.
Kemudian tidurlah saudagar itu dengan tenang dan selamat tanpa terganggu oleh sesuatu apa pun.
Ketika paginya, maka didapati di tempat itu bekas sesuatu yang terbakar dan ada bekas abu yang tertinggal. Lalu terdengar suara gaib:
Engkau telah membakar seorang ‘Ifrit yang besar.
Dan saudagar itu bertanya: Dengan apakah ia terbakar?
Dengan ayat yang engkau baca, yaitu firman Allah: “Wa lā ya’ūduhū ḥifzhuhumā wa huwal-‘aliyy-ul-‘azhīm.” Jawabnya.
Ayat Kursi tersebut, berada di dalam surat al-Baqarah ayat: 255. Inilah Ayat Kursi itu:
اللهُ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لَا نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ مَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَ مَا خَلْفَهُمْ وَ لَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ وَ لَا يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Artinya:
Allah, tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya melainkan Dia, yang Hidup Kekal dan berdiri sendiri.
Tidak akan mengantuk dan tidak pula tidur.
Kepunyaan-Nya apa saja yang di langit dan di bumi.
Siapa yang bisa memberikan syafā‘at di sisi-Nya tanpa idzin-Nya.
Dia mengetahui apa saja yang berada di hadapan mereka, dan di belakang mereka.
Dan mereka tidak mengetahui dengan apa-apa dari ilmu-Nya, melainkan dengan apa yang telah dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung. (al-Baqarah: 255).