Malaikat Yang Keluar Dari Mulut Orang Yang Berdzikir – Membuka Rahasia Alam Malaikat

MEMBUKA RAHASIA ALAM MALAIKAT
 
Oleh: Ustadz: ‘Abd-ul-Ghafūr Ayskur
 
Penerbit: CV Bintang Pelajar.

Malaikat Yang Keluar Dari Mulut Orang Yang Berdzikir

 

Ada pun keterangan yang menyebutkan tentang malaikat yang keluar dari mulut orang-orang yang berdzikir sebagai jelmaan dzikir mereka, adalah sbb.:

إِذَا قَالَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ خَرَجَ مِنْ فَمِهِ مَلَكٌ مِثْلُ طَيْرٍ أَخْضَرَ لَهُ جَنَاحَانِ أَبْيَضَانِ مُكَلَّلَانِيْ بِالدُّرِّ وَ الْيَاقُوْتِ أَحَدُهُمَا بِالْمَشْرِقِ وَ الْآخَرُ بِالْمَغْرِبِ إِذَا نَشَرَهُمَا تَجَاوَزَ الْمَشْرِقَ وَ الْمَغْرِبَ فَيَرْتَفِعُ إِلَى السَّمَاءِ حَتَّى يَنْتَهِيَ إِلَى الْعَرْشِ وَ لَهُ دَوِيٌّ كَدَوِيِّ النَّخْلِ فَيَقُوْلُ حَمَلَةُ الْعَرْشِ أُسْكُنْ بِعِزَّةِ اللهِ وَ عَظَمَتِهِ فَيَقُوْلُ: لَا أَسْكُنُ حَتَّى يَغْفِرَ اللهُ لِقَائِلِهِ فَيُعْطِيْهِ اللهُ سَبْعِيْنَ أَلْفِ لِسَانٍ فَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِصَاحِبِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، فَإِذَا كَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ جَاءَ ذلِكَ الْمَلَكُ فَيَأْخُذُ بِيَدِ صَاحِبِهِ فَيُجَاوِزُ بِهِ الصِّرَاطَ وَ يُدْخِلُهُ الْجَنَّةَ

Artinya:

Jika seorang hamba mu’min membaca “Lā ilāha illallāh, Muḥammad-ur-Rasūlullāh”, keluarlah dari mulutnya seorang malaikat dalam bentuk burung hijau bersayap dua, berwarna putih, yang ditaburi dengan mutiara dan yāqūt. Sayap yang satu jika dibentangkan berada di masyriq (timur), sedang yang lain berada di maghrib (barat).
Burung itu naik ke langit hingga sampai ‘Arasy disertai suara dengungan seperti dengungan lebah. Lalu malaikat pendukung ‘Arasy berkata: Demi keperkasaan dan keagungan Allah diamlah! Burung itu menjawab: Aku tak akan berhenti berdengung, sebelum Allah mengampuni hamba yang membaca kalimat tadi.
Lalu Allah memberinya tujuh puluh ribu lidah yang beristighfār bagi hamba itu sampai hari kiamat, di mana kelak pada hari kiamat malaikat itu akan menuntunnya melewati sirath dan memasukkannya di surga. (dari buku: Raudhat-ul-‘Ulamā’).

 

Malaikat Yang Menghadiri Kematian Seorang Wali

 

Ada pun keterangan yang menyatakan tentang hadirnya (turunnya) para malaikat dalam ikut sertanya menshalati jenazah seorang wali adalah sbb.:

Diriwayatkan oleh al-Baihaqī dari Abū ‘Umāmah al-Bahilī berkata:

أَتَى جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ النَّبِيَّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ وَ هُوَ بِتَبُوْكَ فِيْ سَبْعِيْنَ أَلْفًا مِنَ الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ جِبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اشْهَدْ جَنَازَةَ مُعَاوِيَةَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ وَ وَضَعَ جِبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ جَنَاحَهُ عَلَى الْأَرْضِ فَتَوَاضَعَتْ حَتَّى نَظَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ صَلَّى عَلَى مُعَاوِيَةَ مَعَ جِبْرَائِيْلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ الْمَلَائِكَةِ، ثُمَّ قَالَ: النَّبِيُّ عَلَيْهُ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ يَا جِبْرَائِيْلُ، بِمَ بَلَغَ مُعَاوِيَةَ هذِهِ الْمَرْتَبَةَ. فَقَالَ: بِقِرَاءَتِهِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ قَائِمًا وَ قَاعِدًا وَ رَاكِعًا وَ مَاشِيًا.

Artinya:
Malaikat Jibrīl a.s. pernah datang kepada Nabi s.a.w. Ketika itu Rasūlullāh s.a.w. sedang berada di Tabūk.
Malaikat Jibrīl a.s. datang bersama tujuh puluh ribu malaikat.
Lalu Jibrīl a.s. berkata: Ya Rasūlullāh, lihat dan saksikan jenazah Mu‘āwiyah (Bukan Mu‘āwiyah bin Abī Sufyān). Lalu Nabi s.a.w. melihat/memandang ke Madīnah setelah sayap Jibrīl diletakkan di atas tanah.
Lalu Nabi bersama Jibrīl dan para malaikat mengerjakan shalat jenazah untuk Mu‘āwiyah.
Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: Wahai Jibrīl, dengan apa Mu‘āwiyah mencapai derajat/kedudukan ini?
Jibrīl menjawab: Sebab ketekunan Mu‘āwiyah membaca surat al-Ikhlāsh di kala ia sedang berdiri, duduk, berukū‘ dan berjalan.

 

Malaikat Yang Menyampaikan ‘Amal Orang Hidup Kepada Orang Mati

 

Ada pun keterangan yang menyatakan tentang adanya malaikat yang menyampaikan ‘amal orang hidup kepada orang mati, adalah sbb.:

Bersabda Rasūlullāh s.a.w.:

يَا عَلِيُّ تَصَدَّقْ عَلَى مَوْتَاكَ فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ وَكَّلَ مَلَائِكَةً يَحْمِلُوْنَ صَدَقَاتِ الْأَحْيَاءِ إِلَيْهِمْ فَيَفْرَحُوْنَ بِهَا أَشَدُّ مَا كَانُوْا يَفْرَحُوْنَ فِي الدُّنْيَا وَ يَقُوْلُوْنَ: اللهُمَّ اغْفِرْ لِمَنْ نَوَّرَ قَبْرَنَا وً بَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ كَمَا بَشَرْنَا بِهَا

Artinya:
Hai ‘Alī, bersedekahlah kamu untuk orang mati, sebab Allah menyuruh malaikat untuk membawa pahala sedekahnya orang hidup kepada orang-orang mati, maka mereka bersuka-ria melebihi sukarianya ketika di dunia. Dan mereka berdoa:

اللهُمَّ اغْفِرْ لِمَنْ نَوَّرَ قَبْرَنَا وً بَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ كَمَا بَشَرْنَا بِهَا

Artinya:
Ya Allah, ampunilah dosa orang yang menerangi kubur kami. Dan gembirakanlah ia dengan surga, sebagaimana ia telah menggembirakan kami dengan surga pula. (dari buku: Washiyyat-ul-Mushthafā).

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *