Malaikat Israfil a.s. – Membuka Rahasia Alam Malaikat

MEMBUKA RAHASIA ALAM MALAIKAT
 
Oleh: Ustadz: ‘Abd-ul-Ghafūr Ayskur
 
Penerbit: CV Bintang Pelajar.

Malaikat Isrāfīl a.s.

 

Di dalam kitab Daqā’iq-ul-Akhbār, Syaikh ‘Abd-ur-Raḥmān berkata: “Ketahuilah bahwasanya Allah ta‘ālā menciptakan malaikat-malaikat. Dan yang paling mulia di antara mereka itu ada empat: Isrāfīl a.s., Mīkā’īl a.s., Jibrīl a.s., dan ‘Izrā’īl a.s.

Tugas mereka ialah memegang segala urusan makhlūq dan mengatur mereka. Jibrīl a.s. bertugas menyampaikan Wahyu dan mengangkat para utusan, Mīkā’īl a.s. bertugas menurunkan hujan dan pembagi rezeki, ‘Izrā’īl a.s. bertugas pencabut nyawa, sedang Isrāfīl a.s. bertugas sebagai peniup sangkakala (terompet).

Ibnu ‘Abbās r.a. berkata: “Sesungguhnya malaikat Isrāfīl pernah memohon kepada Allah, agar dikaruniai kekuatan yang bisa membawa tujuh langit dan tujuh bumi. Kemudian Allah memberinya.

Lalu Isrāfīl memohon lagi, agar dikaruniai bisa menguasai angin. Kemudian Allah meluluskannya.

Lalu ia memohon lagi agar diberi kekuatan bisa mengangkat gunung dan diberinya oleh Allah kekuatan yang diminta itu serta kekuatan yang diberikan kepada Jinn dan Manusia.

Kemudian ia memohon lagi agar kekuatan bisa menguasai seluruh binatang yang buas-buas, lalu dikabulkan segala permintaannya itu.

Bentuk Malaikat Isrāfīl a.s.

Ia berbulu mulai dari kepada hingga kedua telapak kakinya. Ia mempunyai banyak mulut dan lidah. Ia tertutup di dalam beberapa dinding. Ia bertasbih dengan tiap-tiap lisan, dengan seribu bahasa. Ia mempunyai tentara banyak seribu malaikat, yang dijadikan darinya pula. Mereka itu adalah malaikat Muqarrabīn (yang dekat) dengan Allah s.w.t.

Sedang malaikat yang bertugas sebagai penanggung/pemikul ‘Arasy yang Mulia diciptakan oleh Allah serupa dengan bentuk malaikat Isrāfīl pula. Demikian juga yang bertugas sebagai pencatat yang berada di sana.

Tentang Besarnya

Jika seumpama seluruh air laut dan air sungai disiramkan ke atas kepalanya, tentu tidak setetes pun yang jatuh ke bumi.

Jumlah sayapnya

Jumlah sayap malaikat Isrāfīl itu ada empat. Sayap yang pertama panjangnya sampai ke arah barat, yang kedua sampai ke arah timur, dan yang ketiga menutupi badannya, sedang yang keempat menutupi kepalanya.

Warna dari muka malaikat Isrāfīl itu kuning tua. Sedang sebab musabab wajahnya menjadi kuning, dikarenakan getaran rasa takut kepada Allah, yang selalu menghantui malaikat Isrāfīl a.s.

Dan Dia menunjuk penglihatannya ke arah ‘Arasy, karena menunggu kapan diperintahkan. Maka ia meniupkannya tiga kali. Sedang salah satu dari tiang ‘Arasy berada di atas pundaknya. Ada pun setiap Allah memutuskan di Lauḥ-il-Maḥfūzh, maka terbukalah dinding yang menghalanginya, sehingga ia bisa melihat segala keputusan yang ditetapkan oleh Allah. Memang menurut riwayat, bahwa Lauḥ-ul-Maḥfūzh itu bergantungan di bawah ‘Arasy, sedang malaikat Isrāfīl, merupakan satu-satunya malaikat yang paling dekat dengan ‘Arasy tersebut.

Jarak Antara Isrāfīl Dengan ‘Arasy

Disebutkan, bahwa jarak antara tempat malaikat Isrāfīl dengan ‘Arasy, dialingi tujuh dinding. Sedang tebal setiap dinding kira-kira perjalanan lima ratus tahun. Ada pun jarak antara malaikat Isrāfīl dengan malaikat Jibrīl, kira-kira tujuh puluh dinding. Jadi jarak antara malaikat Jibrīl dengan ‘Arasy dialingi tujuh puluh tujuh lapis dinding.

Sangkakala (Terompet) Malaikat Isrāfīl

Disebutkan, bahwa malaikat Isrāfīl itu senantiasa meletakkan mulutnya di atas tanduk, seperti keadaan terompet. Disebutkan pula, bahwa terompet malaikat Isrāfīl itu bercabang empat. Yaitu bercabang ke arah barat dan timur, sedang yang satu lagi ke arah di bawah bumi dan lainnya bercabang ke atas langit yang ketujuh. Ada pun lingkaran kepala terompet itu, seperti lebarnya langit dan bumi. Di dalamnya terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan para arwah. Sedang di dalamnya lagi, ada tujuh puluh rumah. Tiap-tiap rumah, ditempati oleh para arwah. Di antaranya, arwah para Nabi menempati satu rumah, arwah para jin menempati satu rumah, arwah umat manusia menempati satu rumah, arwah para syaithān menempati satu rumah, arwah para binatang menempati satu rumah dll. Sampai tujuh puluh macam.

Abū Hurairah pernah bertanya kepada Nabi s.a.w. tentang Terompet. Maka jawab Nabi s.a.w.: Terompet itu adalah sebuah tanduk raksasa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap lingkaran dalam tanduk itu selebar langit dan bumi. Terompet itu akan ditiupnya tiga kali. Tiupan pertama membikin makhlūq takut, tiupan kedua membikin makhlūq mati, tiupan ketiga untuk membangkitkan makhlūq dari kubur/mati.

Tiupan Pertama:

Jika malaikat Isrāfīl diperintahkan oleh Allah meniupkan tiupan pertama, maka terkejutlah karena takut segala yang di bumi.

Sebagaimana Firman Allah s.w.t.:

وَ يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ

Artinya:

Dan ingatlah hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah (ketakutan) segala yang di langit dan segala yang di bumi.

Ya‘ni, matilah setiap makhlūq yang di bumi dan di langit, kecuali yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah menyuruh Malakul-Maut mengambil nyawa Jibrīl kemudian nyawa Mīkā’īl, kemudian nyawa Isrāfīl, kemudian Allah mengambil nyawa ‘Izrā’īl (Makakul-Maut) lalu ia meninggal.

Kemudian senantiasa makhlūq pada tiupan yang pertama itu dalam al-Barzakh (antara mati dan bangkit dari kubur), empat puluh tahun lamanya.

Syahdan, setelah empat puluh tahun berlalu, Allah mengirim angin yang pernah ditimpakan atas kaum ‘Ād, untuk menyapu bersih segala apa yang terdapat di atas bumi, kemudian hujan selama empat puluh hari dan kembalilah tumbuh segala sesuatu seperti sediakala, lalu Allah menghidupkan kembali malaikat pendukung ‘Arasy, dan malaikat Isrāfīl, Mīkā’īl, ‘Izrā’īl dan Jibrīl.

Tiupan yang Kedua

Kemudian Allah menyuruh Isrāfīl, untuk meniupkan kali yang kedua. Sebagaimana firman Allah:

ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ أُخْرَى فَإِذَاهُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُوْنَ

Artinya:

Kemudian, ditiupkan sekali lagi, lihatlah mereka berdiri menantikan.

Yakni, mereka berdiri atas kakinya, menunggu kepada kebangkitan.

Tiupan yang Ketiga

Kemudian Allah mengumpulkan para makhlūq semuanya, Jinn, manusia dan binatang-binatang di padang Maḥsyar, kecuali malaikat.

Sebagaimana firman Allah s.w.t.:

يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ أَفْوَاجًا

Artinya:

Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkumpul berkelompok-kelompok. (an-Naba’: 18)

Dan firman Allah s.w.t.:

وَ إِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْ

Artinya:

Dan ketika binatang-binatang liar dikumpulkan kemudian datanglah syaithān-syaithān yang durhaka. (at-Takwīr: 5)

Sebagaimana firman Allah s.w.t.:

فَوَ رَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَ الشَّيَاطِيْنَ ثُمَّ لَنَحْضُرَنَّهُمْ حُوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا

Artinya:

Sebab itu, demi Tuhan engkau, sesungguhnya mereka dan syaithān-syaithān akan kami kumpulkan, kami bawa mereka itu berlutut di keliling neraka Jahanam. (Maryam: 68)

 

Kejadian-kejadian Dahsyat Setelah Tiupan yang Ketiga

Kumpulnya Manusia di Padang Maḥsyar

Diriwayatkan, bahwa Rasūlullāh s.a.w. bercucuran air matannya, hingga membasahi bajunya, ketika ditanya oleh Mu‘ādz bin Jabal tentang maksud firman Allah s.w.t.:

يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ أَفْوَاجًا

Artinya:

Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kami datang berkelompok-kelompok.

Lalu Rasūlullāh s.a.w. bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang dahsyat.

Ummatku akan dikumpulkan/dibangkitkan di hari kiamat dalam dua belas kelompok:

Kelompok pertama, dibangkitkan dalam keadaan tanpa tangan dan kaki. Lalu terdengar suara dari Tuhan: Mereka ini adalah orang yang waktu di dunia dulu senang mengganggu tetangganya. Maka inilah balasannya dan neraka tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

وَ الْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَ الْجَارِ الْجُنُبِ

Artinya:

Dan tetangga yang terikat kerabat dan tetangga asing.

Kelompok kedua, dibangkitkan dalam keadaan berbentuk babi. Lalu terdengar suara dari Tuhan: Mereka ini adalah orang yang waktu di dunia dulu selalu bermalas-malas melakukan sembahyang. Maka inilah balasannya dan neraka tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ

Artinya:

Celakalah! Mereka yang mengerjakan sembahyang yaitu yang lalai dalam sembahyangnya.

Kelompok yang ketiga, dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan besar perut seperti gunung. Di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Lalu terdengar suara dari Tuhan: Mereka itu adalah orang-orang yang waktu di dunia senang menahan zakat. Maka inilah balasannya, dan ke neraka tempat kembalinya.

Sebagaimana firman Allah:

وَ الَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَ الْفِضَّةَ وَ لَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ

Artinya:

Dan mereka yang menimbun emas dan perak dan tidak menafqahkannya pada jalan Allah.

Kelompok keempat: dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan mulutnya mengalir darah. Lalu terdengar suara dari Tuhan: Mereka ini adalah orang-orang yang waktu berdagang dahulu senang berdusta. Maka inilah balasannya dan ke neraka tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

إِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللهِ وَ أَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلًا

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harta yang sedikit.

Kelompok kelima, dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berbau busuk melebihi bangkai. Lalu terdengar suara dari Tuhan: Mereka adalah orang-orang yang waktu di dunia dulu senang berbuat maksiat dengan sembunyi-sembunyi, karena takut dilihat orang, tetapi tidak takut dari Allah. Maka inilah balasannya dan ke nerakalah tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

يَسْتَخْفُوْنَ مِنَ النَّاسِ وَ لَا يَسْتَخْفُوْنَ مِنَ اللهِ، وَ اللهُ مَعَهُمْ

Artinya:

Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka.

Kelompok keenam, dibangkitkan dari kuburnya, dalam keadaan leher terputus. Lalu terdengar suara dari Tuhan: Mereka adalah orang-orang yang waktu di dunianya sering memberikan kesaksian palsu. Maka inilah balasannya dan ke nerakalah tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

وَ الَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَ…..

Artinya:

Dan mereka yang tidak memberi kesaksian palsu..

Kelompok ketujuh, dibangkitkan dari kubur dalam keadaan tanpa lidah. Sedang dari mulutnya mengalir nanah dan darah. Lalu terdengar suara dari sisi Tuhan: Mereka adalah orang-orang yang waktu di dunianya dulu menolak memberi kesaksian benar. Maka inilah balasannya dan ke nerakalah tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

وَ لَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَ مَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ

Artinya:

Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena siapa yang berbuat demikian berdosalah hatinya.

Kelompok kedelapan, dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan kepala tersungkur, sedang kedua kakinya berada di atas kepala, dan dari farjinya keluar nanah wuk (istilah Jw) bagaikan bengawan. Lalu terdengar suara dari sisi Tuhan: Mereka adalah orang-orang yang waktu di dunianya melakukan perzinaan, sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan ke nerakalah tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

وَ لَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَ سَاءَ سَبِيْلًا

Artinya:

Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya perbuatan zina itu adalah suatu perbuatan keji dan buruklah jalannya.

Kelompok kesembilan, dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan hitam warna wajahnya. Sedang matanya biru dan perutnya penuh dengan api. Lalu terdengarlah suara dari sisi Tuhan: Mereka adalah orang-orang yang waktu di dunianya dulu memakan harta anak yatim dengan cara zhālim. Sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan ke nerakalah tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

إِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمَوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang memakan harta anak yatim secara zhālim sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya.

Kelompok kesepuluh, dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berpenyakit kusta dan sopak. Lalu terdengar suara dari sisi Tuhan: Mereka adalah orang-orang yang waktu di dunianya mendurhakai kedua orang tuanya. Sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan ke nerakalah tempat kembalinya.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

…..وَ بِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا…..

Artinya:

Dan berlaku baiklah terhadap kedua orang tua.

Kelompok kesebelas, dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta hati, dan giginya seperti tanduk, bibirnya bergelantungan sampai dada, lidahnya bergelantungan sampai perut, perutnya bergelantungan sampai pahanya. Sedang dari perutnya keluar kotoran. Lalu terdengar suara dari sisi Tuhan: Mereka adalah orang-orang yang waktu di dunia dulu menjadi peminum khamer. Sedang mereka mati belum bertaubat. Maka inilah balasannya dan ke nerakalah tempat kembalinya:

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

إِنَّمَا الْخَمْرُ وَ الْمَيْسِرُ وَ الْأَنْصَابُ وَ الْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوْهُ

Artinya:

Sesungguhnya minum khamer, berjudi, berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan syaithān. Oleh sebab itu jauhilah perbuatan-perbuatan itu.

Kelompok keduabelas, dibangkitkan dari kuburnya, dengan wajah yang berseri-seri (bercahaya) seperti bulan purnama. Merekalah lalu melewati Shirāth (titian) sebagai kilat yang menyambar. Lalu terdengar suara dari sisi Tuhan: Mereka adalah orang-orang yang waktu di dunianya rajin ber‘amal shālih, serta meninggalkan maksiat dan menjaga shalat lima waktu dengan berjamā‘ah. Mereka mati dalam keadaan bertaubat. Maka balasan/ganjaran mereka berupa surga, pengampunan, raḥmat dan ni‘mat. Dan karena mereka ridhā dengan apa yang diberikan Allah, maka Allah pun ridhā pula terhadap mereka.

Sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’ān:

إِنَّ الذِّيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوْا وَ لَا تَحْزَنُوْا وَ أَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami Allah, kemudian beristiqāmah (meneguhkan pendirian-pendirian mereka tentang iman, melakukan kewajiban agama dan menjauhi larangan-laranganNya), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih. Dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *