Keutamaan Bershalawat – Dala’il-ul-Khairat (2/3)

Dalā’il-ul-Khairāt
Ungkapan Cinta Terindah untuk Allah dan Rasūlullāh

Oleh: Muḥammad ibn Sulaimān al-Jazūlī
(w. 870 H./1465 M.)
 
Diterjemahkan dari Dalā’il-ul-Khairāti wa Syawāriq-ul-Anwār fī Dzikr-ish-Shalāti ‘alan-Nabiyy-il-Mukhtar.
Karya: Muḥammad ibn Sulaimān al-Jazūlī
 
Penerjemah: Tatam Wijaya
Penerbit: Zaman

Rangkaian Pos: Keutamaan Bershalawat - Dala'il-ul-Khairat

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً تَعْظِيْمًا لِحَقِّيْ خَلَقَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ مِنْ ذلِكَ الْقَوْلِ مَلَكًا لَهُ جَنَاحٌ بِالْمَشْرِقِ وَ الْأَخَرُ بِالْمَغْرِبِ وَ رِجْلَهُ مَقْرُوْرَتَانِ فِي الْأَرْضِ السَّابِعَةِ السُّفْلَى وَ عُنُقَهُ مُلْتَوِيَةٌ تَحْتَ الْعَرْشِ يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ لَهُ صَلِّ عَلَى عَبْدِيْ كَمَا صَلَّى عَلَى نَبِيِّ فَهُوَ يُصَلِّيْ عَلَيْهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Siapa yang bershalawat kepadaku karena mengagungkan hakku maka dari setiap ucapnya Allah akan jadikan malaikat yang bersayap, yang satu sayapnya di timur yang satu di barat. Sementara kedua kakinya terbenam di bumi ketujuh paling bawah dan lehernya menggeliat di bawah ‘Arasy. Allah berfirman kepadanya: “Bershalawatlah kepada hamba-Ku sebagaimana dia bershalawat kepada nabi-Ku.” Dan dia bershalawat kepada hamba tersebut sampai hari Kiamat.”

لَيُرَدَنَّ عَلَى الْحَوْضِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَقْوَامٌ مَا أَعْرِفُهُمْ إِلَّا بِكَثْرَةِ الصَّلَاةِ عَلَيَّ.

Pada hari Kiamat, kaum-kaum yang tidak kukenal akan ditolak ke telaga kecuali yang banyak bershalawat kepadaku.”

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً وَاحَدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ وَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مِائَةَ مَرَّةٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ أَلْفَ مَرَّةٍ وَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَلْفَ مَرَّةٍ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النَّارِ وَ ثَبَّتَهُ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَ فِي الْآخِرَةِ عَنِ الْمَسْأَلَةِ وَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ وَ جَاءَتْ صَلَوَاتُهُ عَلَيَّ نُوْرًا لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ مَسِيْرَةَ خَمْسِمِائَةِ عَامٍ وَ أَعْطَاهُ بِكُلِّ صَلَاةٍ صَلَّاهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ قَلَّ أَوْ كَثُرَ.

Siapa yang bershalawat satu kali kepadaku maka Allah akan bershalawat sepuluh kali kepadanya. Siapa yang bershalawat sepuluh kali kepadaku sebanyak seratus kali. Siapa saja yang bershalawat kepadaku sebanyak seratus kali maka Allah akan bershalawat kepadanya seribu kali. Siapa yang bershalawat kepadaku sebanyak seribu kali maka Allah akan mengharamkan tubuhnya jilatan api neraka. Allah juga akan mengokohkannya dengan perkataan yang tetap dalam kehidupan dunia dan akhirat saat dimintai pertanggunjawaban, lalu memasukkannya ke dalam surga. Shalawat-shalawat yang pernah dibacakannya untukku akan datang dalam wujud cahaya baginya pada hari Kiamat, tepatnya sewaktu menyeberangi ash-Shirāth selama perjalanan lima ratus tahun. Dan setiap shalawat yang dibacakannya Allah jadikan istana di surga, baik sedikit maupun banyak.”

مَا مِنْ عَبْدٍ صَلَّى عَلَيَّ إلَّا خَرَجَتِ الصَّلَاةُ مَسْرِعَةً مِنْ فِيْهِ فَلَا يَبْقَى بَرٌّ وَ لَا بَحْرٌ وَ لَا شَرْقٌ وَ لَا غَرْبٌ إِلَّا وَ تَمُرُّ بِهِ وَ تَقُوْلُ أَنَا صَلَاةُ فُلَانٍ بْن فُلَانٍ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُخْتَارِ خَيْرِ خَلْقِ اللهِ فَلَا يَبْقَى شَيْءٌ إِلَّا وَ صَلَّى عَلَيْهِ وَ يَخْلُقُ مِنْ تِلْكَ الصَّلَاةِ طَائِرٌ لَهُ سَبْعُوْنَ أَلْفَ جَنَاحٍ فِيْ كُلِّ جَنَاحٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ رَيْشَةٍ فِيْ كُلِّ رَيْشَةٍ سَبْعُوْنَ وَجْهٍ فِيْ كُلِّ وَجْهٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ فَمٍ فِيْ كُلِّ فَمٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ لِسَانٍ كُلُّ لِسَانٍ يُسَبِّحُ اللهَ تَعَالَى بِسَبْعِيْنَ أَلْفَ لُغَةٍ وَ يَكْتُبُ اللهُ لَهُ ثَوَابَ ذلِكَ كُلِّهِ.

Tidaklah seorang hamba membaca shalawat kepadaku kecuali shalawat itu keluar dengan cepat dari mulutnya. Tak ada daratan, lautan, timur atau pun barat, kecuali ditemui shalawatnya itu, seraya berkata: “Aku adalah shalawat si fulan ibn fulan yang bershalawat kepada Muḥammad terpilih dan makhluq terbaik.” Tidak ada sesuatu kecuali sesuatu itu bershalawat kepadanya. Setiap shalawat dijadikan burung baginya yang memiliki tujuh puluh ribu sayap. Setiap sayap memiliki tujuh puluh ribu bulu. Setiap bulu memiliki tujuh puluh ribu wajah. Setiap wajah memiliki tujuh puluh ribu mulut, Setiap mulut memiliki tujuh puluh ribu lidah. Setiap lidahnya bertasbih kepada Allah dengan tujuh puluh ribu bahasa. Dan Allah mencatat semua pahalanya bagi hamba tersebut.

‘Alī ibn Abī Thālib pernah menuturkan bahwa Rasūlullāh s.a.w. bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ مَعَهُ نُوْرٌ لَوْ قُسِمَ ذلِكَ النُّوْرُ بَيْنَ الْخَلْقِ كُلِّهِمْ لَوَسِعَهُمْ.

Siapa yang pada hari Jum‘at bershalawat kepadaku sebanyak seratus kali maka pada hari Kiamat dia akan datang bersama cahaya. Seandainya cahaya itu dibagikan ke seluruh makhluq, niscaya seluruhnya akan tercukupi.

Dalam sebuah hadits dikatakan:

مَكْتُوْبٌ عَلَى سَاقِ الْعَرْشِ مَنِ اشْتَاقَ إِلَيَّ رَحِمْتُهُ وَ مَنْ سَأَلَنِيْ أَعْطَيْتُهُ وَ مَنْ تَقَرَّبَ إلَيَّ بالصَّلَاة عَلَى مُحَمَّدٍ غَفَرْتُهُ لَهُ ذُنُوْبَهُ وَ لَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ.

Di kaki ‘Arasy tertulis: Siapa yang merindukan-Ku maka Aku akan merahmatinya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang bertaqarrub kepada-Ku dengan bershalawat kepada Muhammad, maka Aku akan mengampuni dosa-dosanya meski dosa-dosanya itu sebanyak buih di lautan.”

Diriwayatkan pula dari sejumlah sahabat:

مَا مِنْ مَجْلِسٍ يُصَلِّيْ فِيْهِ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِلَّا قَامَتْ مِنْهُ رَائِحَةٌ طَيِّبَةٌ حَتَّى تَبْلُغَ عَنَانَ السَّمَاءِ فَتَقُوْلُ الْمَلَائِكَةُ هذَا مَجْلِسٌ صَلِّيَ فِيْهِ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمِ.

Tidaklah suatu majelis dibacakan shalawat kepada Muḥammad s.a.w., kecuali akan tercium wangi semerbak darinya sampai ke penjuru langit. Para malaikat berujar: “Ini adalah majelis yang di dalamnya dibacakan shalawat kepada Muḥammad s.a.w.

إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ أَوِ الْأَمَةَ الْمُؤْمِنَةَ إِذَا بَدَأَ بِالصَّلَاةِ عَلَى مُحَمَّدٍ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاء وَ السُّرَادِقَاتِ حَتَّى إلَى الْعَرْشِ فَلَا يَبْقَى مَلَكٌ فِي السَّموَاتِ إِلَّا صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ يَسْتَغْفِرُوْنَ لِذلِكَ الْعَبْدِ أَوِ الْأَمَةِ مَا شَاءَ اللهُ.

Seorang hamba yang beriman, laki-laki atau perempuan, jika bershalawat kepada Muḥammad maka dibukakanlah baginya pintu-pintu langit dan sejumlah cakrawala sampai ke ‘Arasy. Tak ada satu malaikat pun di langit kecuali bershalawat kepada Muḥammad dan memohon ampunan bagi hamba yang beriman itu sebagaimana kehendak Allah.”

مَنْ عَسُرَتْ عَلَيْهِ الْحَاجَةُ فَلْيُكْثِرْ بِالصَّلَاةِ عَلَيَّ فَإِنَّهَا تَكْشِفُ الْهُمُوْمَ وَ الْغُمُوْمَ وَ الْكُرُوْبَ وَ تُكَثِّرُ الْأَرْزَاقَ وَ تَقْضِي الْحَوَائِجَ.

Siapa yang kesulitan dalam hajatnya, perbanyaklah shalawat kepadaku. Sebab shalawat dapat menghapus kesedihan, kesusahan, dan kesulitan. Shalawat juga mampu memperbanyak rezeki dan memenuhi segala kebutuhan.”