Hati Senang

Sunan Nasa’i no.92 s.d 102 – Wudhu’ Nabi (2/5)

سنن النسائي ٢٩: أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللهِ وَ هُوَ ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ عُرْفُطَةَ عَنْ عَبْدِ خَيْرٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ أُتِيَ بِكُرْسِيٍّ فَقَعَدَ عَلَيْهِ ثُمَّ دَعَا بِتَوْرٍ فِيْهِ مَاءٌ فَكَفَأَ عَلَى يَدَيْهِ ثَلَاثًا ثُمَّ مَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ بِكَفٍّ وَاحِدٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ وَ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ ثَلَاثًا ثَلَاثًا وَ أَخَذَ مِنْ الْمَاءِ فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَ أَشَارَ شُعْبَةُ مَرَّةً مِنْ نَاصِيَتِهِ إِلَى مُؤَخَّرِ رَأْسِهِ ثُمَّ قَالَ لَا أَدْرِيْ أَرَدَّهُمَا أَمْ لَا وَ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثًا ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى طُهُوْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَهذَا طُهُوْرُهُ
و قَالَ أَبُوْ عَبْد الرَّحْمنِ هذَا خَطَأٌ وَ الصَّوَابُ خَالِدُ بْنُ عَلْقَمَةَ لَيْسَ مَالِكَ بْنَ عُرْفُطَةَ.

Sunan Nasā’ī 92: Telah mengabarkan kepada kami Suwaid bin Nashr dia berkata: Telah memberitakan kepada kami ‘Abdullāh yaitu Ibnu Mubārak, dari Syu‘bah, dari Mālik bin ‘Urfuthah, dari ‘Abdu Khair, dari ‘Alī radhiyallāhu ‘anhu, bahwa ia dibawakan sebuah kursi, ia segera duduk di kursi tersebut. Kemudian ia meminta bejana kecil berisi air, ia tuangkan ke telapak tangannya tiga kali kemudian berkumur tiga kali dan mengh’Isāpnya ke dalam hidung dengan satu telapak tangan sebanyak tiga kali. Lalu membasuh wajahnya tiga kali, membasuh kedua lengannya tiga-tiga kali, kemudian mengambil dan mengusap kepalanya- Syu‘bah – (perawi hadīts ini) menunjukkan bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengusap kepalanya sekali dari ujung ubun-ubun sampai tengkuknya, ia (Syu‘bah) berkata: ‘Aku tidak tahu apakah beliau mengembalikan kedua tangannya atau tidak (dari tengkuk sampai ubun-ubun)?”-dan beliau membasuh kedua kakinya masing-masing tiga kali. Setelah itu ia berkata: “Barang siapa senang melihat cara Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersuci, inilah cara beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersuci.” Dan Abū ‘Abd-ir-Raḥmān berkata: “Jalur periwayatan di atas ada yang salah, yang benar adalah Khālid bin ‘Alqamah bukan Mālik bin ‘Urfuthah.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SN: 93, 244.

سنن النسائي ٣٩: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ وَ حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ عَنْ يَزِيْدَ وَ هُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنِيْ شُعْبَةُ عَنْ مَالِكِ بْنِ عُرْفُطَةَ عَنْ عَبْدِ خَيْرٍ قَالَ شَهِدْتُ عَلِيًّا دَعَا بِكُرْسِيٍّ فَقَعَدَ عَلَيْهِ ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ فِيْ تَوْرٍ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثَلَاثًا ثُمَّ مَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ بِكَفٍّ وَاحِدٍ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَ يَدَيْهِ ثَلَاثًا ثَلَاثًا ثُمَّ غَمَسَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثًا ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى وُضُوْءِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَهَذَا وُضُوْءُهُ.

Sunan Nasā’ī 93: Telah mengabarkan kepada kami ‘Amru bin ‘Alī dan Ḥumaid bin Mas‘adah dari Yazīd yaitu Ibnu Zurai‘ dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Syu‘bah dari Mālik bin ‘Urfuthah dari ‘Abdu Khair, dia berkata: “Aku melihat ‘Alī meminta kursi, dan didudukinya. Kemudian ia meminta air dalam bejana kecil. Ia lalu membasuh kedua tangannya, berkumur tiga kali dan menghisap air ke dalam hidung dengan satu telapak tangan sebanyak tiga kali, membasuh wajahnya tiga kali, membasuh kedua tangannya tiga kali-tiga kali, kemudian mencelupkan tangannya ke dalam bejana dan mengusap kepalanya sekali. Beliau juga membasuh kedua kakinya masing-masing tiga kali. Setelah itu beliau berkata: ‘Barang siapa senang melihat cara Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’, inilah cara beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ-ul-Isnad.

Pembanding: ST: 45; MA: 523, 591, 1289, 15848, 21189.

سنن النسائي ٤٩: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ الْحَسَنِ الْمِقْسَمِيُّ قَالَ أَنْبَأَنَا حَجَّاجٌ قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ حَدَّثَنِيْ شَيْبَةُ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ عَلِيٍّ أَخْبَرَهُ قَالَ أَخْبَرَنِيْ أَبِيْ عَلِيٌّ أَنَّ الْحُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ قَالَ دَعَانِيْ أَبِيْ عَلِيٌّ بِوَضُوْءٍ فَقَرَّبْتُهُ لَهُ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا فِيْ وَضُوْئِهِ ثُمَّ مَضْمَضَ ثَلَاثًا وَ اسْتَنْثَرَ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلَاثًا ثُمَّ الْيُسْرَى كَذلِكَ ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ مَسْحَةً وَاحِدَةً ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثًا ثُمَّ الْيُسْرَى كَذلِكَ ثُمَّ قَامَ قَائِمًا فَقَالَ نَاوِلْنِيْ فَنَاوَلْتُهُ الْإِنَاءَ الَّذِيْ فِيْهِ فَضْلُ وَضُوْئِهِ فَشَرِبَ مِنْ فَضْلِ وَضُوْئِهِ قَائِمًا فَعَجِبْتُ فَلَمَّا رَآنِيْ قَالَ لَا تَعْجَبْ فَإِنِّيْ رَأَيْتُ أَبَاكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَصْنَعُ مِثْلَ مَا رَأَيْتَنِيْ صَنَعْتُ يَقُوْلُ لِوُضُوْئِهِ هذَا وَ شُرْبِ فَضْلِ وَضُوْئِهِ قَائِمًا.

Sunan Nasā’ī 94: Telah mengabarkan kepada kami Ibrāhīm bin Ḥasan al-Miqsamī dia berkata: Telah memberitakan kepada kami Ḥajjāj dia berkata: Ibnu Juraij berkata: Telah menceritakan kepadaku Syaibah bahwa Muḥammad bin ‘Alī telah mengabarkan kepadanya dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku bapakku (‘Alī) bahwa Ḥusain bin ‘Alī, berkata: ” Bapakku (‘Alī) memintaku air wudhu’, maka aku bawakan kepadanya. Lalu ia mulai membasuh kedua telapak tangannya tiga kali-sebelum memulai wudhu’nya-, berkumur tiga kali dan menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya sampai siku-siku tiga kali, membasuh tangan kirinya tiga kali, mengusap kepalanya satu kali usapan, lalu membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali dan kaki kirinya tiga kali. Setelah itu ia berdiri dan berkata: ‘Terima ini’. Aku segera menerima bejana yang masih ada sisa wudhu’nya, dan ia meminum air dari sisa wudhu’nya sambil berdiri. Akupun heran! Setelah melihatku terheran-heran, ia berkata: ‘Jangan heran! Aku pernah melihat kakekmu (Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam melakukan apa yang kamu lihat dari perbuatanku ini.” ‘Alī bin Abī Thālib mengatakan tentang wudhu’nya dan minum air sisa wudhlu’nya sambil berdiri.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ada.

سنن النسائي ٥٩: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِيْ إِسْحَاقَ عَنْ أَبِيْ حَيَّةَ وَ هُوَ ابْنُ قَيْسٍ قَالَ رَأَيْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللهُ عَنْهُ تَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ حَتَّى أَنْقَاهُمَا ثُمَّ تَمَضْمَضَ ثَلَاثًا وَ اسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا وَ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ ثَلَاثًا ثَلَاثًا ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَامَ فَأَخَذَ فَضْلَ طَهُوْرِهِ فَشَرِبَ وَ هُوَ قَائِمٌ ثُمَّ قَالَ أَحْبَبْتُ أَنْ أُرِيَكُمْ كَيْفَ طُهُوْرُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ.

Sunan Nasā’ī 95: Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah bin Sa‘īd dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abul-Aḥwash, dari Abū Isḥāq, dari Abū Ḥayyah yaitu Ibnu Qais dia berkata: “Aku melihat ‘Alī radhiyallāhu ‘anhu berwudhu’; ia membasuh kedua telapak tangannya hingga beliau mencucinya, kemudian berkumur tiga kali dan memasukkan air kedalam hidungnya juga tiga kali, kemudian membasuh mukanya tiga kali serta membasuh kedua lengannya tiga kali-tiga kali, lalu mengusap kepalanya, selanjutnya beliau membasuh kedua telapak kakinya sampai kedua mata kakinya. Setelah itu berdiri dengan mengambil sisa wudhu’nya, dan meminumnya sambil berdiri. dia lalu berkata: ‘Aku senang memperlihatkan cara wudhu’nya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam kepada kalian.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SAD: 105, 108, 116; ST: 45; SN: 100, 114; SIM: 409, 412; MA: 380, 884, 901, 995, 1137, 1279, 1280, 16558, 21189, 25774.

سنن النسائي ٦٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ وَ الْحَارِثُ بْنُ مِسْكِيْنٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَ أَنَا أَسْمَعُ وَ اللَّفْظُ لَهُ عَنِ ابْنِ الْقَاسِمِ قَالَ حَدَّثَنِيْ مَالِكٌ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيْهِ أَنَّهُ قَالَ لِعَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ وَ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ هُوَ جَدُّ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى هَلْ تَسْتَطِيْعُ أَنْ تُرِيَنِيْ كَيْفَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَتَوَضَّأُ قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ زَيْدٍ نَعَمْ فَدَعَا بِوَضُوْءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَ أَدْبَرَ بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا حَتَّى رَجَعَ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِيْ بَدَأَ مِنْهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.

Sunan Nasā’ī 96: Telah mengabarkan kepada kami Muḥammad bin Salamah dan al-Ḥārits bin Miskīn, telah di bacakan kepadanya dan saya mendengar lafazhnya dari dia, dari Ibnu Qāsim dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Mālik, dari ‘Amru bin Yaḥyā al-Māzinī, dari Bapaknya bahwa dia berkata kepada ‘Abdullāh bin Zaid bin ‘Āshim – sahabat Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, dan kakeknya ‘Amru bin Yaḥyā-, “Bisakah engkau memperlihatkan kepadaku cara Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’?” ‘Abdullāh bin Zaid berkata: “Ya.” Lalu ia meminta air wudhu’, kemudian menuangkan air kedua tangannya dan membasuhnya dua kali-dua kali. Kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya tiga kali, membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua tangannya dua kali sampai kedua sikunya, mengusap kepalanya dengan kedua tangannya. Ia jalankan kedua tangannya ke depan lalu ke belakang, ia mulai dari ujung kepalanya lalu ditarik ke belakang sampai tengkuknya, lantas mengembalikannya ke tempat semula, kemudian membasuh kedua kakinya.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 179, 249; SAD: 99, 103, SN: 97; SIM: 428; MA: 15836; MM: 29.

سنن النسائي ٧٩: أَخْبَرَنَا عُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللهِ عَنْ مَالِكٍ هُوَ ابْنُ أَنَسٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ أَنَّهُ قَالَ لِعَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ وَ هُوَ جَدُّ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى هَلْ تَسْتَطِيْعُ أَنْ تُرِيَنِيْ كَيْفَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَتَوَضَّأُ قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ زَيْدٍ نَعَمْ فَدَعَا بِوَضُوْءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدِهِ الْيُمْنَى فَغَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ مَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَ أَدْبَرَ بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا حَتَّى رَجَعَ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِيْ بَدَأَ مِنْهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.

Sunan Nasā’ī 97: Telah mengabarkan kepada kami ‘Utbah bin ‘Abdullāh, dari Mālik yaitu Ibnu Anas, dari ‘Amr bin Yaḥyā, dari Bapaknya, bahwa dia pernah berkata kepada ‘Abdullāh bin Zaid bin ‘Āshim -kakek ‘Amru bin Yaḥyā-, “Bisakah memperlihatkan kepadaku cara Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’?” ‘Abdullāh bin Zaid berkata: “Ya.” Lantas ia meminta air wudhu’. Ia menuangkannya ke kedua tangannya dan membasuhnya dua kali, kemudian berkumur dan memasukkan air kedalam hidungnya tiga kali. Lalu membasuh mukanya tiga kali, membasuh kedua tangannya dua kali sampai kedua sikunya, mengusap kepalanya ke belakang, ia mulai dari ujung kepalanya lalu ditarik ke belakang sampai ke tengkuknya, lantas mengembalikannya ke tempat semula. Setelah itu membasuh kedua kakinya.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 179; SAD: 103; SIM: 428; MA: 15836; MM: 29.

سنن النسائي ٨٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُوْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ الَّذِيْ أُرِيَ النِّدَاءَ قَالَ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ تَوَضَّأَ فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ وَ غَسَلَ رِجْلَيْهِ مَرَّتَيْنِ وَ مَسَحَ بِرَأْسِهِ مَرَّتَيْنِ.

Sunan Nasā’ī 98: Telah mengabarkan kepada kami Muḥammad bin Manshūr dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyān, dari ‘Amr bin Yaḥyā, dari Bapaknya, dari ‘Abdullāh bin Zaid dia berkata: “Saya melihat Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’, maka beliau membasuh wajahnya tiga kali, kedua tangannya dua kali, kedua kakinya dua kali dan mengusap kepalanya dua kali.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Syadz.

Pembanding: SB: 154, 190; SAD: 100, 107; ST: 35, 44; SN: 114; SIM: 409; MA: 380, 442, 496, 884, 901, 1280, 7538, 8223, 15861, 15869, 21251.

سنن النسائي ٩٩: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوْسَى عَنْ جُعَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ قَالَ أَخْبَرَنِيْ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَرْوَانَ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ أَبِيْ ذُنَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِيْ أَبُوْ عَبْدِ اللهِ سَالِمٌ سَبَلَانُ قَالَ وَ كَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَعْجِبُ بِأَمَانَتِهِ وَ تَسْتَأْجِرُهُ فَأَرَتْنِيْ كَيْفَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَتَوَضَّأُ فَتَمَضْمَضَتْ وَ اسْتَنْثَرَتْ ثَلَاثًا وَ غَسَلَتْ وَجْهَهَا ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَتْ يَدَهَا الْيُمْنَى ثَلَاثًا وَ الْيُسْرَى ثَلَاثًا وَ وَضَعَتْ يَدَهَا فِيْ مُقَدَّمِ رَأْسِهَا ثُمَّ مَسَحَتْ رَأْسَهَا مَسْحَةً وَاحِدَةً إِلَى مُؤَخِّرِهِ ثُمَّ أَمَرَّتْ يَدَهَا بِأُذُنَيْهَا ثُمَّ مَرَّتْ عَلَى الْخَدَّيْنِ. قَالَ سَالِمٌ كُنْتُ آتِيْهَا مُكَاتَبًا مَا تَخْتَفِيْ مِنِّيْ فَتَجْلِسُ بَيْنَ يَدَيَّ وَ تَتَحَدَّثُ مَعِيْ حَتَّى جِئْتُهَا ذَاتَ يَوْمٍ فَقُلْتُ ادْعِيْ لِيْ بِالْبَرَكَةِ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ قَالَتْ وَ مَا ذَاكَ قُلْتُ أَعْتَقَنِي اللهُ قَالَتْ بَارَكَ اللهُ لَكَ وَ أَرْخَتْ الْحِجَابَ دُوْنِيْ فَلَمْ أَرَهَا بَعْدَ ذلِكَ الْيَوْمِ.

Sunan Nasā’ī 99: Telah mengabarkan kepada kami al-Ḥusain bin Ḥuraits dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Fadhl bin Mūsā dari Ju‘aid bin ‘Abd-ur-Raḥmān dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku ‘Abd-ul-Mālik bin Marwān bin al-Ḥārits bin Abū Dzunāb dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Abū ‘Abdullāh Sālim Sabalān dia berkata: ” ‘Ā’isyah sangat kagum dengan sifat amanahnya dan ia menyewanya. Lalu ‘Ā’isyah memperlihatkan kepadaku cara Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’; dia berkumur dan menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya kembali tiga kali, membasuh mukanya tiga kali, membasuh tangan kanannya tiga kali dan tangan kirinya tiga kali, lalu meletakkan tangannya di bagian depan kepalanya dan mengusapkannya dengan sekali usapan sampai ke belakang. Kemudian ia menjalankan (mengusapkan) tangannya di kedua telinga dan kedua pipinya.” Sālim berkata: “Aku pernah datang kepada ‘Ā’isyah dalam keadaan masih mukatab (budak yang dijanjikan untuk dimerdekakan dengan pembayaran secara diangsur). Hingga tidak ada yang tertutup dariku. Ia duduk di depanku dan berbincang-bincang denganku. Pada suatu hari aku berkata, ‘wahai ummul mukminin, do’akan aku dengan keberkahan!’ ‘Ā’isyah berkata: ada apa ini? ‘ aku menjawab: ‘Allah memerdekakan diriku’. Ia mendo’akanku dan berkata: ‘semoga Allah memberkahimu’. Ia segera menutupkan hijab di hadapanku dan setelah itu aku tidak pernah melihatnya lagi.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ-ul-Isnād.

Pembanding: Tidak ada.

سنن النسائي ٠٠١: أَخْبَرَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ أَيُّوْبَ الطَّالَقَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيْزِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ تَوَضَّأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ مِنْ غَرْفَةٍ وَاحِدَةٍ وَ غَسَلَ وَجْهَهُ وَ غَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّةً مَرَّةً وَ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَ أُذُنَيْهِ مَرَّةً
قَالَ عَبْدُ الْعَزِيْزِ وَ أَخْبَرَنِيْ مَنْ سَمِعَ ابْنَ عَجْلَانَ يَقُوْلُ فِيْ ذلِكَ وَ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.

Sunan Nasā’ī 100: Telah mengabarkan kepada kami al-Ḥaitsam bin Ayyūb ath-Thālaqānī dia berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ul-‘Azīz bin Muḥammad dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam, dari ‘Athā’ bin Yasār, dari Ibnu ‘Abbās, dia berkata: “Aku melihat Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’. Beliau membasuh kedua tangannya, kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung dari satu cidukan (mengambil air dari telapak tangan) dan membasuh muka serta kedua tangannya sekali-sekali. Kemudian mengusap kepalanya dan kedua telinganya satu kali.” ‘Abd-ul-‘Azīz berkata; orang yang mendengar dari Ibnu ‘Ajlān mengabarkan kepadaku, beliau dalam hadīts ini dia berkata: ‘Beliau membasuh kedua kakinya’.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ-ul-Isnād.

Pembanding: SB: 137; SAD: 99; SIM: 397, 405, 406; MA: 1137, 2291, 15876, 21189.

سنن النسائي ١٠١: أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوْسَى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ إِدْرِيْسَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَجْلَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ تَوَضَّأَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَغَرَفَ غَرْفَةً فَمَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَ أُذُنَيْهِ بَاطِنِهِمَا بِالسَّبَّاحَتَيْنِ وَ ظَاهِرِهِمَا بِإِبْهَامَيْهِ ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى ثُمَّ غَرَفَ غَرْفَةً فَغَسَلَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى.

Sunan Nasā’ī 101: Telah mengabarkan kepada kami Mujāhid bin Mūsā dia berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullāh bin Idrīs berkata: Telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ajlān, dari Zaid bin Aslam, dari ‘Athā’ bin Yasār, dari Ibnu ‘Abbās berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’, beliau menyiduk satu ciduk air untuk berkumur, dan memasukkan air ke hidungnya, kemudian menyiduk lagi satu ciduk air untuk membasuh wajahnya, kemudian menyiduk lagi satu ciduk untuk membasuh tangan kanan. Kemudian menyiduk lagi untuk membasuh tangan kiri, kemudian mengusap kepalanya beserta kedua telinganya, bagian dalam telinga dengan kedua jari telunjuknya dan bagian luar telinga dengan kedua ibu jari. Lalu beliau menyiduk lagi untuk membasuh kaki kanan dan menyiduk lagi untuk membasuh kaki kiri.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Ḥasan Shaḥīḥ.

سنن النسائي ٢٠١: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ وَ عُتْبَةُ بْنُ عَبْدِ اللهِ عَنْ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ الصُّنَابِحِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ فَتَمَضْمَضَ خَرَجَتْ الْخَطَايَا مِنْ فِيْهِ فَإِذَا اسْتَنْثَرَ خَرَجَتْ الْخَطَايَا مِنْ أَنْفِهِ فَإِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجْتِ الْخَطَايَا مِنْ وَجْهِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَشْفَارِ عَيْنَيْهِ فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَتِ الْخَطَايَا مِنْ يَدَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِ يَدَيْهِ فَإِذَا مَسَحَ بِرَأْسِهِ خَرَجَتِ الْخَطَايَا مِنْ رَأْسِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ أُذُنَيْهِ فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ الْخَطَايَا مِنْ رِجْلَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِ رِجْلَيْهِ ثُمَّ كَانَ مَشْيُهُ إِلَى الْمَسْجِدِ وَ صَلَاتُهُ نَافِلَةً لَهُ قَالَ قُتَيْبَةُ عَنِ الصُّنَابِحِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ.

Sunan Nasā’ī 102: Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dan ‘Utbah bin ‘Abdullāh, dari Mālik, dari Zaid bin Aslam, dari ‘Athā’ bin Yasār, dari ‘Abdullāh ash-Shunābiḥī, bahwasannya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman berwudhu’ lalu ia berkumur-kumur, maka keluarlah kesalahan mulutnya (maksudnya kesalahan yang diperbuat oleh mulutnya). Bila dia menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya, maka keluarlah kesalahan dari hidungnya. Bila membasuh muka, keluarlah kesalahan dari mukanya hingga keluar dari kedua kelopak matanya. Jika ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah kesalahannya dari kedua tangannya hingga keluar dari bawah kuku-kuku kedua tangannya. Apabila mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahannya dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya, dan apabila membasuh kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan dari kedua kakinya hingga dari bawah kedua kuku-kuku kedua kakinya. Kemudian berjalannya ke masjid menjadi ibadah sunnah baginya.” Qutaibah berkata: Dari ash-Shunābiḥī: Demikian Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengatakan.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SM: 360; ST: 2; MA: 7677, 18288; MM: 55, 56; SD: 712.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.