Hati Senang

Sunan Nasa’i no.72 s.d 74 – Batasan Jumlah Air Yang Cukup dan Pentingnya Niat dalam Segala Hal Termasuk Berwudhu’

سنن النسائي ٢٧: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنِيْ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَبْرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِمَكُّوْكٍ وَ يَغْتَسِلُ بِخَمْسِ مَكَاكِيَّ.

Sunan Nasā’ī 72: Telah mengabarkan kepada kami ‘Amr bin ‘Alī dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu‘bah dia berkata: Telah menceritakan kepadaku ‘Abdullāh bin ‘Abdullāh bin Jabr dia berkata: Saya mendengar Anas bin Mālik berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’ dengan menggunakan “satu makkuk” dan bila mandi maka beliau menggunakan “lima makkuk.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SN: 229, 343; MA: 13220; SD: 686.

سنن النسائي ٣٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ ثُمَّ ذَكَرَ كَلِمَةً مَعْنَاهَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ حَبِيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبَّادَ بْنَ تَمِيْمٍ يُحَدِّثُ عَنْ جَدَّتِيْ وَ هِيَ أُمُّ عُمَارَةَ بِنْتُ كَعْبٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ تَوَضَّأَ فَأُتِيَ بِمَاءٍ فِيْ إِنَاءٍ قَدْرَ ثُلُثَيْ الْمُدِّ قَالَ شُعْبَةُ فَأَحْفَظُ أَنَّهُ غَسَلَ ذِرَاعَيْهِ وَ جَعَلَ يَدْلُكُهُمَا وَ يَمْسَحُ أُذُنَيْهِ بَاطِنَهُمَا وَ لَا أَحْفَظُ أَنَّهُ مَسَحَ ظَاهِرَهُمَا.

Sunan Nasā’ī 73: Telah mengabarkan kepada kami Muḥammad bin Basysyār dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad kemudian dia menyebutkan satu kalimat yang maksudnya, telah menceritakan kepada kami Syu‘bah dari Ḥabīb dia berkata: Saya mendengar ‘Abbād bin Tamīm bercerita Nenekku yaitu Ummu ‘Umārah binti Ka‘b, bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam hendak berwudhu’ maka dibawakan air di dalam bejana sekitar dua pertiga mud. Syu‘bah berkata: “Yang aku ingat beliau membasuh kedua lengannya dan menggosok-gosok keduanya, lalu membasuh bagian dalam kedua telinganya dan aku tidak ingat bahwa beliau membasuh bagian luar kedua telinganya.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SAD: 86; MA: 22010.

سنن النسائي ٤٧: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيْبِ بْنِ عَرَبِيٍّ عَنْ حَمَّادٍ وَ الْحَارِثُ بْنُ مِسْكِيْنٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَ أَنَا أَسْمَعُ عَنِ ابْنِ الْقَاسِمِ حَدَّثَنِيْ مَالِكٌ ح و أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ مَنْصُوْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْمُبَارَكِ وَ اللَّفْظُ لَهُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيْدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَ إِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ إِلَى رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ إِلَى رَسُوْلِهِ وَ مَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.

Sunan Nasā’ī 74: Telah mengabarkan kepada kami Yaḥyā bin Ḥabīb bin ‘Arabī dari Ḥammād dan al-Ḥārits bin Miskīn, telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya dari Ibnu Qāsim, telah menceritakan kepadaku Mālik, telah menceritakan kepada kami Sulaimān bin Manshūr dia berkata: Telah memberitakan kepada kami ‘Abdullāh bin Mubārak dan lafazhnya dari dia, dari Yaḥyā bin Sa‘īd, dari Muḥammad bin Ibrāhīm, dari ‘Alqamah bin Waqqāsh, dari ‘Umar bin Khaththāb radhiyallāhu ‘anhu, dia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Semua perbuatan tergantung niat, dan (balasan) bagi tiap orang (tergantung) yang diniati, barangsiapa berniat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapai atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahi, maka hijrahnya sekedar yang diniatinya.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 1, 52, 2344, 4682, 6195, 6439; SM: 3530; SAD: 1882; ST: 1571; SN: 3383, 3734; SIM: 4217; MA: 163, 283.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.