Sunan Nasa’i no.59 – Air Lautan

سنن النسائي ٩٥: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ سَلَمَةَ أَنَّ الْمُغِيْرَةَ بْنَ أَبِيْ بُرْدَةَ مِنْ بَنِي عَبْدِ الدَّارِ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ سَأَلَ رَجُلٌ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّا نَرْكَبُ الْبَحْرَ وَ نَحْمِلُ مَعَنَا الْقَلِيْلَ مِنَ الْمَاءِ فَإِنْ تَوَضَّأْنَا بِهِ عَطِشْنَا أَفَنَتَوَضَّأُ مِنْ مَاءِ الْبَحْرِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ هُوَ الطَّهُوْرُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ.

Sunan Nasā’ī 59: Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah, dari Mālik, dari Shafwān bin Sulaim, dari Sa‘īd bin Salamah bahwa al-Mughīrah bin Abū Burdah, dari Bani Abud-Dār telah mengabarkan kepadanya bahwasanya dia telah mendengar Abū Hurairah berkata: “Seseorang bertanya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, kami mengarungi lautan dengan kapal dan kami hanya membawa air (tawar) sedikit. Bila kami berwudhu’ dengan air tersebut, kami kehausan, apakah kami boleh berwudhu’ dengan air laut?” Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berkata: “Laut itu suci airnya, halal bangkainya.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SAD: 76; ST: 64; SN: 330, 4275; SIM: 380, 381, 382, 3237; MA: 6935, 8557, 14481, 22017; MM: 37; SD: 723, 1926.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *