Hati Senang

Sunan Nasa’i no.303 s.d 304 – Kencing Binatang Yang Dagingnya Dimakan

  1. Kencing Binatang Yang Dagingnya Dimakan.

سنن النسائي ٣٠٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيْدٌ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ أُنَاسًا أَوْ رِجَالًا مِنْ عُكْلٍ قَدِمُوْا عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَتَكَلَّمُوْا بِالْإِسْلَامِ فَقَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّا أَهْلُ ضَرْعٍ وَ لَمْ نَكُنْ أَهْلَ رِيْفٍ وَ اسْتَوْخَمُوا الْمَدِيْنَةَ فَأَمَرَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِذَوْدٍ وَ رَاعٍ وَ أَمَرَهُمْ أَنْ يَخْرُجُوْا فِيْهَا فَيَشْرَبُوْا مِنْ أَلْبَانِهَا وَ أَبْوَالِهَا فَلَمَّا صَحُّوْا وَ كَانُوْا بِنَاحِيَةِ الْحَرَّةِ كَفَرُوْا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَ قَتَلُوْا رَاعِيَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ اسْتَاقُوا الذَّوْدَ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَبَعَثَ الطَّلَبَ فِيْ آثَارِهِمْ فَأُتِيَ بِهِمْ فَسَمَرُوْا أَعْيُنَهُمْ وَ قَطَعُوْا أَيْدِيَهُمْ وَ أَرْجُلَهُمْ ثُمَّ تُرِكُوْا فِي الْحَرَّةِ عَلَى حَالِهِمْ حَتَّى مَاتُوْا.

Sunan Nasā’ī 303: Telah mengabarkan kepada kami Muḥammad bin ‘Abd-ul-A‘lā dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yazīd bin Zurai‘ dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sa‘īd dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Qatādah, bahwa Anas bin Mālik berkata kepada mereka: Sekelompok orang lelaki dari kabilah ‘Ukl datang kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, mereka menyatakan masuk Islam. Mereka berkata: “Wahai Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, kami orang yang hidup dari hasil ternak, bukan dari hasil pertanian.” Lalu mereka tidak betah tinggal di Madīnah -karena penyakit perut yang mereka derita– maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengirim mereka beberapa unta dan pengembalanya. Kemudian beliau menyuruh mereka keluar dari Madīnah. Mereka minum susu hasil dari perahan unta tersebut dan minum air kencingnya. Tatkala mereka sudah sehat dan berada di perbatasan Madīnah, mereka keluar dari Islam (kufur) dan kembali menjadi kafir, kemudian membunuh penggembala unta Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, dan menggiring untanya. Berita tersebut sampai kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, maka beliau menyuruh untuk mencari jejak mereka, dan akhirnya mereka dapat dibawa kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Mereka dihukum dengan mata mereka ditusuk dengan paku, tangan dan kaki mereka dipotong, lalu mereka dibiarkan dalam keadaan seperti itu di Ḥarrat hingga mereka mati.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 3871, 5286; SAD: 3798; SN: 3965; MA: 12207, 12276, 12354, 12961.

سنن النسائي ٣٠٤: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحِيْمِ قَالَ حَدَّثَنِيْ زَيْدُ بْنُ أَبِيْ أُنَيْسَةَ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيْدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَدِمَ أَعْرَابٌ مِنْ عُرَيْنَةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَسْلَمُوْا فَاجْتَوَوا الْمَدِيْنَةَ حَتَّى اصْفَرَّتْ أَلْوَانُهُمْ وَ عَظُمَتْ بُطُوْنُهُمْ فَبَعَثَ بِهِمْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِلَى لِقَاحٍ لَهُ وَ أَمَرَهُمْ أَنْ يَشْرَبُوْا مِنْ أَلْبَانِهَا وَ أَبْوَالِهَا حَتَّى صَحُّوْا فَقَتَلُوْا رَاعِيَهَا وَ اسْتَاقُوا الْإِبِلَ فَبَعَثَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيْ طَلَبِهِمْ فَأُتِيَ بِهِمْ فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَ أَرْجُلَهُمْ وَ سَمَرَ أَعْيُنَهُمْ
قَالَ أَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عَبْدُ الْمَلِكِ لِأَنَسٍ وَ هُوَ يُحَدِّثُهُ هذَا الْحَدِيْثَ بِكُفْرٍ أَمْ بِذَنْبٍ قَالَ بِكُفْرٍ قَالَ أَبُوْ عَبْد الرَّحْمنِ لَا نَعْلَمُ أَحَدًا قَالَ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَنَسٍ فِيْ هذَا الْحَدِيْثِ غَيْرَ طَلْحَةَ وَ الصَّوَابُ عِنْدِيْ وَ اللهُ تَعَالَى أَعْلَمُ يَحْيَى عَنْ سَعِيْدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ مُرْسَلٌ.

Sunan Nasā’ī 304: Telah mengabarkan kepada kami Muḥammad bin Wahab Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Salamah, dari Abū ‘Abd-ur-Raḥīm dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Zaid bin Abū Unaisah, dari Thalḥah bin Musharrif, dari Yaḥyā bin Sa‘īd, dari Anas bin Mālik dia berkata: “Sekelompok ‘Arab Badui dari suku ‘Urainah datang kepada Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, mereka masuk Islam dan tidak suka tinggal di Madīnah -karena wabah demam yang menjangkitnya- hingga menguninglah warna mereka dan perut mereka membesar. Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengirimkan seekor unta perahannya kepada mereka, dan menyuruh mereka minum susu dan air kencingnya sampai mereka sehat. -Namun- kemudian mereka membunuh penggembala unta tersebut dan menggiring unta tersebut. Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam lalu mengirim orang untuk mencarinya, dan mereka dapat diseret kepada beliau. Kemudian beliau memotong tangan dan kaki mereka serta menusuk mata mereka dengan paku.” Amir-ul-Mu’minīn ‘Abd-ul-Mālik bertanya kepada Anas: Apakah karena kesalahan mereka atau karena kekufuran? Anas menjawab; karena kekufuran. Abū ‘Abd-ur-Raḥmān berkata: Kami tidak mengetahui seorangpun mengenai hadīts ini yang mengatakan dari Yaḥyā, dari Anas kecuali Thalḥah. Menurut saya yang benar adalah –Wallāhu A‘lam– dari Yaḥyā, dari Sa‘īd bin al-Musayyab dengan bentuk mursal.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ-ul-Isnād.

Pembanding: SAD: 3798.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.