الْمَوْعِظَةُ التَّاسِعَةُ وَ الْعِشْرُوْنَ
Peringatan Kedua Puluh Sembilan.
يَقُوْلُ اللهُ تَعَالى: يَا بْنَ آدَمَ!
Allah ta‘ālā berfirman: “Wahai anak-cucu Ādam!
الْمَالُ مَالِيْ وَ أَنْتَ عَبْدِيْ،
Harta itu adalah harta-Ku, sedangkan engkau adalah hamba-Ku,
فَمَالَكَ مِنْ مَالِيْ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ،
Maka engkau tidak akan mendapat suatu manfaat dari harta-Ku selain apa yang engkau makan, lalu hilang (menjadi kotoran),
أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ،
Atau engkau pakai, lalu menjadi usang,
أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَبْقَيْتَ.
Atau engkau sedekahkan, lalu menjadi kekal abadi selamanya,
فَأَنَا وَ أَنْتَ ثَلاَثَةُ أَقْسَامٍ: فَوَاحِدٌ لِيْ، وَ وَاحِدٌ لَكَ، وَ وَاحِدٌ بَيْنِيْ وَ بَيْنَكَ:
Ada tiga hal di antara Aku dan engkau: satu milik-Ku, satu milikmu dan yang satu di antara diri-Ku dan di antara dirimu (bersama),
فَأَمَّا الَّذِيْ لِيْ فَرُوْحُكَ،
Yang menjadi milik-Ku adalah ruhmu,
وَ أَمَّا الَّذِيْ لَكَ فَعَمَلُكَ،
Yang menjadi milikmu adalah amalmu,
وَ أَمَّا الَّذِيْ بَيْنِيْ وَ بَيْنَكَ، فَمِنْكَ الدُّعَاءُ وَ مِنِّي الإِجَابَةُ.
Dan yang menjadi di antara diri-Ku dan dirimu, yaitu dari dirimu doa, dan dari diri-Ku adalah mengabulkan doamu,
يَا بْنَ آدَمَ! تَوَرَّعْ وَافْتَحْ تَرَنِيْ،
“Wahai anak-cucu Ādam! Berhati-hatilah (dalam semua urusan dunia dan akhiratmu), dan lapangkanlah hatimu (menerima apa adanya), engkau pasti akan melihat-Ku,
وَ اعْبُدْنِيْ تَصِرْ إِلَيَّ،
Beribadahlah kepada-Ku, engkau pasti akan kembali kepada-Ku,
وَ اطْلُبْنِيْ تَجِدْنِيْ،
Carilah Aku, pasti engkau akan bertemu dengan-Ku,
يَا بْنَ آدَمَ! إِذَا كُنْتَ مِثْلَ الأُمَرَاءِ الَّذِيْنَ دَخَلُوا النَّارَ بِالْفُجُوْرِ،
Wahai anak-cucu Ādam! Jika engkau berperilaku seperti para penguasa yang masuk neraka karena keculasan,
وَ الْعَرَبُ بِالْمَعْصِيَةِ،
Atau orang ‘Arab (yang masuk neraka) karena maksiat,
وَ الْعُلَمَاءِ بِالْجَسَدِ،
Atau para ulama’ (yang masuk neraka) karena hasad dengki,
وَ التُّجَّارِ بِالْخِيَانَةِ،
Atau para pedagang (yang masuk neraka) karena pengkhianatannya,
وَ الْجَبْرِيَّةِ بِالْجَهَالَةِ،
Atau para penganut aliran jabariah (yang masuk neraka) karena kejahilannya,
وَ الصُّنَّاعِ وَ الْعِبَادِ بِالرِّيَاءِ،
Atau para pekerja dan ahli ibadah (yang masuk neraka) karena suka pamernya,
وَ الأَغْنِيَاءِ بِالْكِبْرِ،
Atau orang kaya (yang masuk neraka) karena kesombongannya,
وَ الْفُقَرَاءِ بِالْكَذِبِ،
Atau orang fakir miskin (yang masuk neraka) karena kebohongannya,
فَأَيْنَ مَنْ يَطْلُبُ الْجَنَّةَ.
Lantas di mana orang-orang yang mengharapkan masuk surga?