الْمَوْعِظَةُ الْعِشْرُوْنَ
Peringatan Kedua Puluh
يَقُوْلُ اللهُ تَعَالى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ!
Allah ta‘ālā berfirman: “Wahai manusia!,
لاَ عَيْشَ كَالتَّدْبِيْرِ،
Tidak ada kehidupan (yang sesempurna) seperti (sebuah kehidupan) yang begitu teratur, (yakni yang sesuai dengan aturan agama),
وَ لاَ وَرَعَ كَالْكَفِّ عَنِ الأَذى،
Tidak ada wara‘ (mawas diri) yang utama dari menahan diri dari segala sesuatu yang menyakitkan (diri dan orang lain),
وَ لاَ حُبَّ أَرْفَعُ مِنَ الأَدَبِ،
Tidak ada cinta yang lebih luhur dari adab (kesopanan),
وَ لاَ شَفِيْعَ كَالتَّوْبَةِ،
Tidak ada pemberi syafaat (yang lebih utama) dibanding taubat,
وَ لاَ عِبَادَةَ كَالْعِلْمِ،
Tidak ada ibadah (yang lebih utama) ketimbang ilmu (yang bermanfaat),
وَ لاَ صَلاَةَ كَالْخَشْيَةِ،
Tidak ada shalat seperti halnya rasa takut pada Allah,
وَ لاَ ظَفَرَ كَالصَّبْرِ،
Tidak ada kemenangan berarti seperti halnya kesabaran,
وَ لاَ سَعَادَةَ كَالتَّوْفِيْقِ،
Tidak ada kebahagiaan seperti mendapat taufik (pertolongan dari Allah),
وَ لاَ زَيْنَ أَزْيَنُ مِنَ الْعَقْلِ،
Tidak ada perhiasan yang lebih indah dari akal,
وَ لاَ رَفِيْقَ آنِسُ مِنَ الْحِلْمِ،
Tidak ada teman yang lebih ramah-tamah dari kehaliman (sopan santun),
يَا بْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ أَمْلأُ قَلْبَكَ غِنًى،
Wahai anak-cucu Ādam! Luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, pasti Aku akan memenuhi hatimu dengan kekayaan,
وَ أُبَارِكُ فِيْ رِزْقِكَ،
Dan Aku berikan berkah dalam rezekimu,
وَ أُحِلُّ فِيْ جِسْمِكَ رَاحَةً،
Aku berikan kesegaran pada jasadmu,
وَ لاَ تَغْفَلْ عَنْ ذِكْرِيْ،
Janganlah engkau lupa berzikir kepada-Ku,
فَإِنْ غَفَلْتَ أَمْلأُ قَلْبَكَ فَقْرًا،
Jika engkau melupakan-Ku, Aku akan mengisi hatimu (dengan rasa) kemiskinan,
وَ بَدَنَكَ تَعَبًا وَ نَصَبًا،
(membuat) badanmu merasa kepayahan dan kelelahan,
وَ صَدْرَكَ هَمَأً،
Dan (memenuhi) dadamu penuh dengan kesedihan,
وَ لَوْ أَبْصَرْتَ مَا بَقِيَ مِنْ عُمْرِكَ لَزَهِدْتَ فِيْمَا بَقِيَ مِنْ أَمَلِكَ.
Andaikata engkau memperhatikan usiamu yang masih tersisa, pasti engkau akan berhenti dari berangan-angan kosongmu,
يَا بْنَ آدَمَ! بِعَافِيَتِيْ قَوَيْتَ عَلى طَاعَتِيْ،
Wahai anak-cucu Ādam! Dengan kesehatan yang Aku berikan, (baru) engkau mampu (melakukan) ta‘at kepada-Ku,
وَ بِتَوْفِيْقِيْ أَدَّيْتَ فَرِيْضَتِيْ،
Dengan taufik-Ku (pertolongan-Ku), engkau mampu menunaikan kewajiban (yang Aku wajibkan atas dirimu),
وَ بِرِزْقِيْ قَوَيْتَ عَلى مَعْصِيَتِيْ،
Dengan rezeki-Ku lantas engkau mampu bermaksiat kepada-Ku,
وَ بِمَشِيَئَتِيْ تَشَاءُ مَا تَشَاءُ،
Dengan kehendak-Ku, engkau mampu menghendaki apa yang dikehendaki olehmu,
وَ بِإِرَادَتِيْ تُرِيْدُ مَا تُرِيْدُ لِنَفْسِكَ،
Dengan kemauan-Ku, engkau menginginkan apa yang diinginkan oleh dirimu,
وَ بِنِعْمَتِيْ قُمْتَ وَ قَعَدْتَ وَ رَجَعْتَ،
Dengan nikmat-Ku, engkau berdiri, duduk dan pulang kembali,
وَ بِكَنَفِيْ أَمْسَيْتَ وَ أَصْبَحْتَ،
Dengan perlindungan-Ku, engkau dapat menjalani hidupmu pagi dan sore (setiap hari),
وَ فِيْ فَضْلِيْ عِشْتَ،
Dalam karunia-Ku, engkau hidup,
وَ فِيْ نِعْمَتِيْ تَقَلَّبْتَ،
Dalam nikmat-Ku, hatimu berbolak-balik,
وَ بِعَافِيَتِيْ تَجَمَّلْتَ،
Dan dengan kesehatan yang Aku berikan, engkau mempertampan dirimu,
ثُمَّ تَنْسَانِيْ وَ تَذْكُرُ غَيْرِيْ،
Kemudian, engkau melupakan-Ku dan hanya mengingat selain Aku,
فَلِمَ لاَ تُؤَدِّيْ حَقِّيْ وَ شُكْرِيْ?
Mengapa engkau tidak menunaikan hak-Ku (atasmu) dan bersyukur kepada-Ku?