Peringatan ke19 – Peringatan-Peringatan di dalam Hadits-Hadits Qudsi oleh Imam al-Ghazali

هُوَ
الْمَوَاعِظُ فِي أَحَادِيثِ الْقُدْسِيَّةِ
لِلإِمَامِ الْغَزَالِيِّ

Peringatan-peringatan di dalam Hadits-hadits Qudsi
Oleh: Imam al-Ghazali

الْمَوْعِظَةُ التَّاسِعَةُ عَشْرَةَ

Peringatan Kesembilan Belas.

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالى: يَا بْنَ آدَمَ!

Allah ta‘ā berfirman: “Wahai anak-cucu Ādam!

اِصْبِرْ وَ تَوَاضَعْ أَرْفَعُكَ،

Bersabarlah dan berendah dirilah, pasti Aku akan mengangkat derajatmu,

وَ اشْكُرْنِيْ أَزِدُكَ،

Bersyukurlah kepada-Ku, pasti Aku akan menambahkan (nikmat-Ku),

وَ اسْتَغْفِرْنِيْ أَغْفِرُ لَكَ،

Mohonlah ampunan dari-Ku, pasti Aku akan mengampunimu,

وَ إِذَا دَعَوْتَنِيْ أَسْتَجِيْبُ لَكَ،

Bila engkau berdoa pada-Ku, pasti Aku akan mengabulkannya,

وَ تُبْ إِلَيَّ أَتُبْ عَلَيْكَ،

Bertaubatlah kepada-Ku, pasti Aku akan menerima taubatmu,

وَ اسْأَلْنِيْ أَعْطِكَ،

Mintalah dari-Ku, pasti Aku berikan padamu,

وَ تَصَدَّقْ أُبَارِكُ لَكَ فِيْ رِزْقِكَ،

Bersedekahlah, pasti Aku akan memberkahi rezekimu,

وَ صِلْ رَحِمَكَ أَزِدُ فِيْ أَجَلِكَ،

Hubungkanlah tali persaudaraan, pasti Aku akan menambahkan umurmu,

وَ اطْلُبْ مِنِّي الْعَافِيَةَ بِطُوْلِ الصِّحَّةِ،

Mintalah kesehatan dari-Ku, sebuah kesehatan yang langgeng,

وَ السَّلاَمَةِ فِي الْوَحْدَةِ،

Dan keselamatan berada di dalam kesendirian,

وَ الإِخْلاَصِ فِي الرُّغْبَةِ،

Keikhlasan berada dalam penuh harap,

وَ الْوَرَعِ إِلَى اللهِ فِي التَّوْبَةِ،

Dan wara‘ (mawas diri) kepada Allah berada dalam bertaubat (merujuk kembali kepada Allah),

وَ الْغِنَاءِ فِي الْقَنَاعَةِ،

Dan kekayaan itu berada dalam bersahaja (senang dengan apa adanya),

يَا بْنَ آدَمَ! كَيْفَ تَطْمَعُ فِي الْعِبَادَةِ مَعَ الشَّبْعِ؟

Wahai anak-cucu Ādam! Bagaimana mungkin engkau berharap untuk beribadah dengan perut yang kenyang?

وَ كَيْفَ تَطْمَعُ فِيْ حُبِّ اللهِ مَعَ حُبِّ الْمَالِ؟

Bagaimana mungkin engkau berharap untuk mencintai Allah dengan tetap mencintai harta?

وَ كَيْفَ تَطْمَعُ فِي الْخَوْفِ مَعَ خَوْفِ الْفَقْرِ؟

Bagaimana mungkin engkau berharap untuk takut pada Allah dengan rasa takut pada kefakiran?

وَ كَيْفَ تَطْمَعُ فِي الْوَرَعِ مَعَ الْحِرْصِ عَلَى الدُّنْيَا؟

Bagaimana mungkin engkau berharap untuk bersikap wara‘ (menjaga diri) dengan tetap rakus pada dunia (kehidupan duniawi),

وَ كَيْفَ تَطْمَعُ فِيْ مَرْضَاةِ اللهِ بِغَيْرِ الْمَسَاكِيْنِ؟

Bagaimana mungkin engkau berharap untuk mendapatkan keridaan Allah tanpa (keridaan) orang-orang miskin,

وَ كَيْفَ تَطْمَعُ فِي الرِّضَا مَعَ الْبْخْلِ؟

Bagaimana mungkin engkau berharap untuk mendapatkan keridaan (Allah) dengan tetap bersikap bakhil?

وَ كَيْفَ تَطْمَعُ فِي الْجَنَّةِ مَعَ حُبِّ الدُّنْيَا وَ مَعَ الْمَدْحِ؟

Bagaimana mungkin engkau berharap untuk dapat masuk surga dengan tetap mencintai dunia serta suka dipuji?

وَ كَيْفَ تَطْمَعُ فِي السَّعَادَةِ مَعَ قِلَّةِ الْعِلْمِ؟

Bagaimana mungkin engkau berharap untuk meraih kebahagiaan dengan ilmu yang sedikit?

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *