Peringatan ke15 – Peringatan-Peringatan di dalam Hadits-Hadits Qudsi oleh Imam al-Ghazali

هُوَ
الْمَوَاعِظُ فِي أَحَادِيثِ الْقُدْسِيَّةِ
لِلإِمَامِ الْغَزَالِيِّ

Peringatan-peringatan di dalam Hadits-hadits Qudsi
Oleh: Imam al-Ghazali

الْمَوْعِظَةُ الْخَامِسَةُ عَشَرَةَ

Peringatan Kelima Belas.

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالى:

Allah ta‘ā berfirman:

يَا بْنَ آدَمَ! إِنْ صَلَحَ دِيْنُكُمْ وَ لَحْمُكُمْ وَ دَمُكُمْ،

“Wahai anak-cucu Ādam! Jika agamamu, dagingmu dan darahmu baik,

صَلَحَ عَمَلُكُمْ وَ لَحْمُكُمْ وَ دَمُكُمْ،

Maka amal perbuatanmu, dagingmu dan darahmu juga baik,

وَ إِنْ فَسَدَ دِيْنُكُمْ فَسَدَ عَمَلُكُمْ وَ لَحْمُكُمْ وَ دَمُكُمْ،

Akan tetapi, jika agamamu rusak, maka rusaklah amal perbuatanmu, dagingmu dan darahmu,

فَلاَ تَكُنْ كَالْمِصْبَاحِ يَحْرُقُ نَفْسَهُ وَ يُضِيْءُ لِلنَّاسِ،

Oleh karena itu, janganlah engkau seperti pelita yang membakar dirinya demi untuk menerangi orang lain,

وَ أَخْرِجْ حُبَّ الدُّنْيَا مِنْ قَلْبِكَ،

Keluarkanlah kecintaan pada dunia dari hatimu,

فَإِنِّيْ لاَ أَجْمَعُ حُبُّ الدُّنْيَا وَ حُبِّيْ فِيْ قَلْبٍ وَاحِدٍ أَبَدًا،

Karena sesungguhnya Aku tidak akan mempersatukan cinta pada dunia dan cinta kepada-Ku dalam satu hati selama-lamanya,

وَ ارْفُقْ بِنَفْسِكَ فِيْ جَمْعِ الرِّزْقِ،

Belas kasihanilah dirimu (yakni jangan melampaui batas kemampuan dirimu) dalam mengumpulkan rezeki,

فَإِنَّ الرِّزْقَ مَقْسُوْمٌ،

Karena rezeki semuanya sudah ditentukan (bagiannya untuk setiap orang),

وَ الْحَرِيْصَ مَحْرُوْمٌ،

Padahal, kerakusan itu haram hukumnya,

وَ الْبَخِيْلَ مَذْمُوْمٌ،

Dan kebakhilan itu tercela,

وَ النِّعْمَةَ لاَ تَدُوْمُ،

Kenikmatan (duniawi) hanya sementara,

وَ الاِسْتِقْصَاءَ سُؤْمٌ،

Mendalami sesuatu sampai ke akar-akarnya adalah tercela,

وَ الأَجَلَ مَعْلُوْمٌ،

Sementara ajal pun sudah pasti (maklum),

وَ الْحَقَّ مَعْلُوْمٌ،

Kebenaran juga sudah jelas (maklum),

وَ خَيْرَ حِكْمَةِ اللهِ الْخُشُوْعُ،

Sebaik-baik hikmah Allah adalah khusyuk,

وَ خَيْرَ الْغِنَاءِ الْقَنَاعَةُ،

Sebaik-baik kekayaan adalah bersahaja (senang dengan apa adanya),

وَ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوى،

Sebaik-baik bekal adalah taqwa,

وَ خَيْرَ مَا أًَتى فِي الْقُلُوْبِ الْيَقِيْنُ،

Sebaik-baik apa yang datang pada hati adalah keyakinan,

وَ خَيْرَ مَا أُعْطِيْتُمُ الْعَافِيَةُ.

Dan sebaik-baik apa yang Aku anugerahkan untukmu adalah kesehatan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *